www.beritaintermezo.com
08:37 WIB - DPRD Rohil Gelar Rapat Paripurna Penetapan Jadwal Reses Masa Sidang I Tahun 2024 | 08:33 WIB - Indosat Ooredoo Hutchison Catat Lonjakan Trafik Data Sebesar 17% Sepanjang Hari Raya Idulfitri | 08:24 WIB - Lantik Pengurus PWI Kuansing, Raja Isyam : Jaga Nama Baik Organisasi dan Selalu Kritik | 15:50 WIB - Menjelajah Dunia Migas di Dumai Expo 2024, Edukasi dan Kontribusi untuk Masa Depan | 12:29 WIB - Raja Baut Bagikan Ribuan Sembako Kepada Masyarakat Bagansiapiapi | 01:53 WIB - DPRD Gelar Paripurna Penyampaian LKPj T.A 2023
Oleh Fazar Muhardi
Pranala Jalma : Mencari Otak Politik
Kamis, 26-05-2022 - 14:28:42 WIB

TERKAIT:
   
 

Otak politik layaknya organ utama yang menjadi pengendali semua fungsi, termasuk mengendalikan pergerakan, perasaan, dan pikiran kelompok human yang ditargetkan.

Pemecahan suatu masalah, baik dan buruk, benar dan salah, tergantung dari daya otak tersebut.

Daya pikir otak sangat dipenganruhi oleh jaringan, sel-sel otak (saraf) yang menghidupi dan memengaruhi kerja otak sebagai pengendali tubuh sebagai komponen utama.

Dengan demikian, maka otak politik yang baik, harus memiliki jaringan sel otak (saraf) yang baik pula. Jaringan tersebut adalah orang-orang yang menerima informasi dan memberikan informasi sebagai asupan otak.

Sebaliknya, kerja buruk organ inti itu menjadi sangat buruk akibat adanya kerusakan jaringan dan kematian pada saraf (neuron).

Komponen sistem saraf yang merupakan inti pergerakan terdiri dari sel saraf (neuron), sistem saraf pusat, dan sistem saraf tepi.

Sel Saraf Neuron

Neuron adalah sel yang memiliki kemampuan menerima impuls dan menghantarkan impuls.

Neuron dalam jaringan hubungan human dikategorikan sebagai massa penerima manfaat atas pergerakan sel inti hingga kemudian memberikan dukungan penuh untuk otak terus menetap dalam kepala (kekuasaan).

Neuron sel-selnya tidak boleh mengalami pembelahan. Sel-sel ini tidak boleh mati, karena jika sudah mati atau rusak maka neuron tidak dapat diganti, namun dia bisa mengganti otak politik yang bekerja buruk.

Dalam neuron ada tiga bagian, yakni badan sel sebagai pemberi pesan otak, dendrit sebagai pemberi rangsangan pergerakan, dan akson adalah pemberi manfaat agar neuron berjalan sesuai kehendak otak.

Tiga bagian ini saling berkaitan. Jika  badan sel mengalami kerusakan atau mati, maka pesan yang diterima otak akan buruk.

Pesan yang buruk kepada otak akan menghasilkan rangsangan pergerakan yang merugikan hingga mengancam kerusakan pada neuron (bangsa).

Kondisi demikian terjadi saat ini, dalam kehidupan berbangsa di negara ini. Maka diperlukan jaringan baru untuk membentuk otak yang mampu menjadi pengendali penuh atas pergerakan, perasaan, dan pikiran bangsa.***



 
Berita Lainnya :
  • Pranala Jalma : Mencari Otak Politik
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Rumah Duka di Karimun Merangkap Tempat Judi, Polres Tutup Mata
    2 Fraksi DPRD Riau Berikan Pandangan Umum Terhadap Ranperda Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
    3 Sijago Merah Lahap 7 Rumah Warga di Jalan Datuk Bandar Tembilahan
    4 Pemuda Teluk Sungkai Gotong Royong Menimbun Jalan Berlobang
    5 Harap Pinta Belasan Tahun
    Rumah Sakit Daerah Madani Kota Pekanbaru Resmi Beroperasi
    6 Pj Walikota Dumai Arlizman Agus Buka Jambore PIK 2015
    7 Pemkab Rohil Salurkan Beasiswa Keluarga Tidak Mampu Sebesar Rp6,5 Milyar
    8 Konferensi Perubahan Iklim ke-21 Paris
    APRIL Tawarkan Solusi Alternatif Buka Lahan Tanpa Bakar
    9 Ini Dia Cara Alami Mengobati Sakit Gigi Terbukti Ampuh
    10 Bantuan Kapal Karet Tiba, BPBD Siap Siaga Atasi Banjir di Pekanbaru
     
    Foto Lepas | Galeri Foto | Advertorial | Opini | Indeks
    Siak | Inhu | Rohil | Kepri | DPRD Rohil
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2016 PT. INTERMEZO PUTRA SAMPURNA PERS, All Rights Reserved
    handbags replicawatches replica