PSBB Upaya Memutus Penyebaran Virus Corona di Kabupaten Pelalawan.
Pelalawan (Beritaintermezo.com)-Kabupaten Pelalawan menjadi salah satu daerah di Provinsi Riau yang terkena kasus positif corona virus diases (covid-19). Tidak ingin menambah kasus positif, pemerintah terus berusaha agar penyebaran virus corona di kabupaten Pelalawan terputus dengan melakukan berbagai upaya.
Tidak tertutup kemungkinan, Pelalawan akan memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) melihat jumlah positif di daerah tersebut. Saat ini, Pemerintah sudah mengajukan PSBB ke Kementerian Kesehatan, namun sebelumnya pemerintah bersama stake Holder melakukan berbagai kajian-kajian dan analisa terhadap dampak PSBB.
Percepatan pemutusan rantai penyebaran virus corona ini tidak saja di Provinsi Riau, tetapi hal ini sudah menjadi perhatian sangat serius bagi pemerintah pusat dan seluruh daerah di Indonesia.
Gubernur Riau Syamsuar juga menghimbau, dengan pemberlakukan PSBB di kota Pekanbaru, ia berharap daerah perbatas dengan Pekanbaru ikut melakukan PSBB sehingga upaya untuk memutus penyebaran virus corona betul-betul efektif.
Hal itu disampaikan Syamsuar saat menggelar rapat bersama Ketua DPRD Provinsi Riau dan Ketua Fraksi Partai di lingkungan Provinsi Riau yang berlangsung di Posko Gugus Tugas Provinsi Riau beberapa Waktu lalu
Adapun daerah yang dimaksud yakni Kabupaten Kampar, Kabupaten Siak, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Pelalawan, dan Kota Dumai.
Rapat Teleconferenc dengan Gubernur Riau
Dari hasil rapat rencana penetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Pelalawan pada Rabu (15/4/2020), sejauh ini masih dalam taraf kajian dan analisa. Kajian ini meliputi berbagai faktor dan indikator sehingga penetapan PSBB di Kabupaten Pelalawan belum bisa ditetapkan.
"Kita memang akan mengajukan PSBB, tapi tentu sebelum itu kita harus lakukan kajian-kajian yang mendalam," ujar Sekda Kabupaten Pelalawan, Drs HT Mukhlis MSi, kepada media, Rabu (15/4/2020).
Mukhlis mengatakan sejauh ini untuk persoalan PSBB di Kabupaten Pelalawan masih terus proses guna melihat kajian dari berbagai aspek. Nanti jika kajian itu sudah final barulah pihaknya akan melaporkan hasil kajian ini ke pimpinan. Kemudian selanjutnya pimpinan nanti yang akan mengajukan usul proposal PSBB ke Pemerintah Pusat.
"Jika hasil kajiannya sudah final, nanti kita akan laporkan ke pimpinan,"katanya.
Sebelumnya Bupati Pelalawan HM Harris menyatakan niatnya untuk mengusulkan proposal Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ke Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
PSBB ini sebagai upaya penanganan lebih ketat disertai sanksi. Jadi tidak hanya himbauan lagi karena nyawa masyarakat lebih berharga, ketimbang dampak ekonomi atas diberlakukan usulan ini nantinya.
"Kita berprinsip nyawa masyarakat lebih berharga, ketimbang dampak ekonomi yang terjadi. Nyawa tak bisa dicari, jika ekonomi bisa dicari, jadi setelah melalui rapat melibatkan Forkopimda, kita akan mengusulkan diberlakukan PSBB. Pengajuan proposal akan diusulkan, usai pembahasan pihak-pihak terkait," terang bupati Pelalawan, HM Harris.
Bupati Harris menerima bantuan Alat Pelindung Diri
Bupati Pelalawan HM Harris ketika telekonfrence bersama Gubernur Riau Syamsuar dan seluruh kepala daerah terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Harris mengatakan jika diberlakukan PSBB pasti akan berdampak terhadap ekonomi masyarakat. Karena itu, guna mengantisipasi hal terburuk imbas dari PSBB, Pemkab Pelalawan bakal memberikan paket Sembako kepada masyarakat yang betul-betul terdampak.
"Jadi saat ini kita masih terus lakukan pendataan, sasarannya adalah masyarakat yang betul-betul terdampak, nanti kita bagikan paket Sembako berkala selama tiga bulan," tegasnya.
Sambil menunggu usulan proposal pemberlakuan PSBB tersebut, kata Bupati Harris, Pemda Pelalawan terus berupaya melakukan sosialisasi di tengah masyarakat.
"Sambil menunggu usulan, kita di lapangan terus melakukan sosialisasi. Terus mengimbau warga untuk memutus mata rantai, menyelamatkan warga dari penyebaran COVID -19," tandasnya.
Sementara itu Kadiskes Pelalawan dan Jubir COVID -19 Pelalawan Asril menyampaikan data pasien COVID -19 Kabupaten Pelalawan, Rabu 15 April 2020 tercatat 1027 kasus. Rinciannya, 1003 Orang Dalam Pemantauan (ODP) terdiri dari 670 dalam proses pemantauan dan 333 selesai pemantauan.
Untuk status PDP jumlahnya 20 Pasien, terdiri 13 orang masih dirawat, 6 orang sudah pulang dan sehat serta 1 meninggal dunia. Sedangkan kasus positif masih tetap sama yakni 4 orang pasien positif yang kini dirawat di RS Arifin Ahmad Pekanbaru. (advertorial/hen)
Komentar Anda :