www.beritaintermezo.com
15:33 WIB - Pemprov Riau Segera Usulkan Pengganti Pj Walikota Pekanbaru. | 15:24 WIB - KPU Sebut Partisipasi Pemilih Turun 20 Persen Pada Pemilu 2024 di Pekanbaru | 20:04 WIB - IOH Ajak Masyarakat Rayakan Indah Ramadhan Lewat Gerakan Sosial dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal | 19:55 WIB - Ketua DPRD Meranti Lakukan Koordinasi Dengan Kementerian BUMN | 16:03 WIB - Tingkatkan Minat Baca Masyarakat, Dispersib Rohil Gelar Pustaka Keliling | 10:13 WIB - Pemprov Riau Ajukan Bantuan 6 Helikopter Water Bombing
Oleh: Hermanto Uban ( Kabag Humas dan Protokol Setdakab Rohil )
Defisit Anggaran dan Implikasinya
Rabu, 22-11-2017 - 08:01:44 WIB

TERKAIT:
   
 

Suatu yang mengembirakan bahkan perlu diapresiasi, bahwa defisit tidak hanya membebani pikiran pengelola anggaran, akan tetapi telah pula menjadi kata yang "familiar" bagi masyarakat secara nasional. Terlepas apa dan bagaimana mereka memaknainya namun, defisit menjadi sesuatu yang menakutkan karena membuat orang banyak tak berdaya dibidang keuangan.

Defisit anggaran bukan baru dialami bangsa Indonesia pada dua tahun belakangan ini (2016 dan 2017). Akan tetapi kondisi yang sama juga telah terjadi sejak 1979. Kondisi ini diperparah pada 2011 dikerenakan Neraca Perdagangan yang defisit di neraca pembayaran pada kuartal III 2011.
 
Saat ini, persoalan defisit prosentasenya terus meningkat yang terus terakumulasi sehingga efeknya sangat terasa.

Defisit ini disebabkan oleh sejumlah 'penyakit'. Di antaranya adalah persoalan bahan bakar minyak (BBM), pertumbuhan ekonomi, dan kondisi ekonomi dunia.

Persoalan BBM, pemerintah dihadapkan pada tingkat konsumsi BBM yang berlebihan. Kenaikan harga BBM dinilai tidak efektif karena terlambat dijalankan. Hal ini mengakibatkan impor migas menjadi lebih besar.

Dari segi pertumbuhan ekonomi, dikerenakan ekonomi Indonesia tumbuh cukup cepat sehingga permintaan produksi menjadi tinggi di bidang perindustrian. Permintaan bahan baku impor pun jadi tinggi. Terlebih Indonesia masih mendatangkan banyak bahan baku dari luar. Permintaan ini membuat pertumbuhan ekspor kalah cepat dibandingkan dengan impor.

Faktor eksternal yang mempengaruhi defisit adalah kondisi ekonomi dunia yang sedang lemah. Pelemahan ini mempengaruhi pelemahan ekspor sehingga membuat defisit transaksi berjalan.

Dari analisa faktor-faktor tersebut, harus ada faktor pengimbang untuk menutupi defisit neraca. Transasksi modal dan finansial harus bisa menutupi jika transaksi modal dan finansial baik, cadangan devisa negara berada dalam keadaan aman sehingga akan membantu menutup defisit dari transaksi berjalan.

DEFISIT APBN IMPLIKASINYA TERHADAP APBD

Menurunannya APBD akibat dari pendapatan keuangan negara sedang menurun, terutama menurunnya penerimaan negara pada neraca ekspor dari sektor pertambangan migas dan batu bara, yang berimplikasi pada berkurangnya dana bagi hasil (DBH) yang disalurkan pemerintah pusat kepada Daerah.

Oleh karenanya bagi Daerah baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota yang menghandalkan sumber keuangannya berasal dari Dana Bagi Hasil (DBH) sektor pertambangan Migas dan Batubara cukup berdampak pada "PENGIMPLEMENTASIAN VISI MISI KEPALA DAERAH" secara nasional. Dmana program kegiatan pembangunan yang telah disusun dan dijabarkan kedalam RPJMD menjadi terhambat untuk diimplentasikan.

BAGAIMANA DENGAN KABUPATEN ROKAN HILIR ?

Sejak tahun 2001 hingga saat ini, memasuki 18 tahun berdirinya Kabupaten Rokan Hilir, termasuk  Kabupaten / Kota lainnya, dalam membiayai pembangunan Daerah  masih bertumpu pada penerimaan Dana Bagi Hasil (DBH) sektor pertambangan Minyak Bumi dan Gas Alam (Migas) dan Batu Bara.

Kiranya perlu kita pahami bersama, bahwa defisit anggaran yang terjadi pada dua tahun belkangan ini (2016-2017) tidak hanya melanda Kabupaten Rokan Hilir, akan tetapi juga dialami seluruh Pemerintah Provainsi dan Pemerintah  Kabupaten / Kota diseluruh tanah air. Kegoncangan yang dikarenakan defisit anggaran ini. Akan sangat terasa Bagi Pemerintah Kabupaten / Kota yang menghandalkan sumber keuangan Daerahnya kepada dana bagi hasil sektor pertambangan, termasuk Kabupaten Rokan Hilir ini sendiri.

Menyikapi kondisi keuangan Daerah dalam rentang waktu dua tahun belakangan ini, Pemerintah telah melakukan berbagai upaya, diantaranya dengan melakukan  rasionalisasi dan efisiensi anggaran, terutama terkait dengan anggaran belanja aparatur dan anggaran biaya operasional kedinasan setiap OPD, mengurangi besarnya biaya perjalanan dinas, biaya makan minum kantor, biaya ATK, pelaksanaan kegiatan serimonial  lebih selektif.

Selain dari itu dana tunjangan kemahalan bagi ASN sampai dengan pengurangan dana tunjangan jabatan terhadap pejabat eselon juga telah dilakukan.

Defisit anggaran merupakan persoalan yang cukup memprihatinkan dan dampaknya begitu besar dirasakan oleh seluruh masyarakat, terutama bagi masyarakat dikawasan pesisir. 

Dengan kondisi keuangan Daerah yang jauh dari pada memadai, maka pelaksanaan pembangunan dilakukan sangat selektif. Dengan minimnya pelaksanaan pembangunan juga   berimbas pada pergerakan perekonomian jadi melambat, banyaknya pengangguran  dan daya beli masyarakat menjadi menurun.

Dalam menjawap persoalan minimnya anggaran saat ini, berbagai hal juga telah dilakukan pemda Rokan Hilir dari upaya mendapatkan pembiayaan dalam daerah, lobi-lobi di pemerintah pusat  serta pola kerjasama pemerintah swasta (KPS) dalam pembiayaan dan pengerjaan beberapa proyek.

Upaya menggenjot PAD juga terus dilakukan, namun belum bisa berharap banyak, dari segi angka belum memadai dalam menggerakkan roda pembangunan.

Harus diakui memang,  Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir saat ini sedang mengalami defisit anggaran yang berimplikasi tergganggu konsentrasi pembangunan.

Sejumlah kegiatan strategis yang telah diprogramkan, namun pada tahab pelaksanaannya mengalami kendala, dikarenakan tidak tersedianya anggaran dalam pembiayaannya.

Pemerintah sudah dan akan terus melakukan berbagai upaya, agar roda pemerintahan Kabupaten ini dapat berjalan dengan baik dan perekonomian jangan sampai lumpuh.

Ada pemikiran kita, bahwa dalam mengatasi defisit anggaran saat ini, untuk melakukan pinjaman dana dari pihak ketiga. Meskipun dimungkinkan, namun opsi ini diperlukan kajian secara komperhenshif dan mendalam, juga dibutuhkan kesepahaman antara eksekutif dan legislatif mengingat pinjaman memiliki berbagai risiko seperti risiko kesinambungan fiskal, risiko tingkat bunga, risiko pembiayaan kembali, risiko kurs, dan risiko operasional yang jika diabaikan bisa menjadi beban keuangan daerah dimasa mendatang.

Pemerintah Rokan Hilir,  memaklumi bahwa dalam rentang waktu dua tahun belakangan ini (2016, 2017). Bermunculan opini dan berbagai persepsi masyarakat terkait dengan ketidakpastian keuangan sampai dengan penilaian  kinerja pemerintah yang btidak optimal. Bagi Pemerintah berbagai dinamika dimasyarakat itu sesuatu yang biasa.

Memang tidak mudah bagi siapapun menjadi pemimpin dengan kondisi yang dialami Daerah saat ini, selain tidak menguntungkan  secara sosial, ekonomi maupun secara politis. Namun perlu kiranya dipahami, bahwa tidak ada siapapun yg ingin mengalami kondisi yang sulit dan serba terbatas ini.

Pemerintah sangat memahami bagaimana kehidupan dan kondisi perekonomian masyakat, khususnya masyarakat yg berada dikawasan pesisir Kabupaten Rokan Hilir. Bahwa kehidupan masyarakat masih banyak yang jauh dari kondisi sejahtera.

Tahun 70-an masyarakat di kawasan ini jaya. Hasil laut berlimpah ruah, Boad Apung banyak, industri galangan  kapal kayu bergerak maju, dikarenakan hutan masih banyak, sehingga suplay bahan baku berupa kayu olahan mudah didapat, dan dengan itu banyak pula lapangan kerja dengan perolehan upah cukup memadai.

Kondisi daerah kita saat ini sangat berbeda jauh, alam kawasan pesisir Rokan Hilir telah berubah jauh. Dikarenakan Proses alam, terjadinya pendangkalan pada laut kita, Ikan sudah sangat jauh berkurang, Galangan Kapal Kayu yg bisa menampung tenaga kerja dalam jumlah besar, sekarang menjadi sepi. Alam dan zaman  sudah berubah,  akan tetapi  masih banyak dari saudara-saudara kita dalam mencari sumber kehidupan yang belum belum berubah dan masih bersandar pada ketersediaan kekayaan sumberdaya alam. Meskipun hasil yang diperoleh masyarakat tidak lagi memadai, mamun dikarenakan mereka tidak punya keahlian dan keterampilan lain, membuat mereka tidak punya banyak pilihan dan tetap bertahan dengan pekerjaan yang biasa mereka geluti.

Dengan mahamiakan akan  kondisi kehidupan masyakat dikawasan ini, maka formulasi kebijakan dan program pembangunan Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2016 - 2021 memprioritaskan  pembangunan sektor industri yang beririentasi pada penyerapan dan  tercipta lapangan kerja bagi masyarakat.  Program tersebut telah dituangkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2016 - 2021.

Karena program tersebut sebagai penjabaran dari Visi-Misi Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daetah yaitu Bapak H. Suyatno sebagai Bupati dan Bapak H. Drs. Jamiludin sebagai Wakil Bupati Rokan Hilir Masa Bhakti 2016-2021.

Namun kita harus bisa memahami, bahwa Bupati  sebagai manusia hanya bisa punya niat, punya tekat untuk melakukan upaya-upaya dalam mengatasi persoalan kehidupan masyarakatnya, namun bila ketentuan  berkehendak lain (Terjadinya defisit anggaran di tahun 2016), H. Suyatno Bupati Rokan Hilir saat ini, hanya bisa iklas menunda dan senantiasa berdo'a, semoga beliau berkesempatan mewujudkan  segala upaya yg telah beliau niatkan bisa diwujudkan dan dapat pula dirasakan masyarakat sebagai wujud kepedulian serta pengabdiannya kepada masyarakat dan Daerah Kabupaten Rokan Hilir yang kita cintai bersama. ******



 
Berita Lainnya :
  • Defisit Anggaran dan Implikasinya
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Rumah Duka di Karimun Merangkap Tempat Judi, Polres Tutup Mata
    2 Fraksi DPRD Riau Berikan Pandangan Umum Terhadap Ranperda Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
    3 Sijago Merah Lahap 7 Rumah Warga di Jalan Datuk Bandar Tembilahan
    4 Pemuda Teluk Sungkai Gotong Royong Menimbun Jalan Berlobang
    5 Harap Pinta Belasan Tahun
    Rumah Sakit Daerah Madani Kota Pekanbaru Resmi Beroperasi
    6 Pj Walikota Dumai Arlizman Agus Buka Jambore PIK 2015
    7 Pemkab Rohil Salurkan Beasiswa Keluarga Tidak Mampu Sebesar Rp6,5 Milyar
    8 Konferensi Perubahan Iklim ke-21 Paris
    APRIL Tawarkan Solusi Alternatif Buka Lahan Tanpa Bakar
    9 Ini Dia Cara Alami Mengobati Sakit Gigi Terbukti Ampuh
    10 Bantuan Kapal Karet Tiba, BPBD Siap Siaga Atasi Banjir di Pekanbaru
     
    Foto Lepas | Galeri Foto | Advertorial | Opini | Indeks
    Siak | Inhu | Rohil | Kepri | DPRD Rohil
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2016 PT. INTERMEZO PUTRA SAMPURNA PERS, All Rights Reserved
    handbags replicawatches replica