BAGANSIAPIAPI (Beritaintermezo.com)-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) menggelar hearing dengan Pemerintah Daerah (Pemda) dan pihak Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hilir (BPR-Rohil) guna membahas Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) perubahan nama dari perusahaan daerah (PD) ke PT Bank Rohil, yang dilaksanakan di ruang sidang utama kantor DPRD setempat, Kamis (2/7) sore pekan lalu.

Hadir dalam rapat tersebut Asisten II Rahmatul Zamri, Direktur Utama Bank Rohil, Kabag Hukum dan Kabag Perekonomian. Sedangkan dari DPRD Rohil dihadiri Ketua DPRD Rohil Maston beserta Wakil Ketua DPRD Hamzah, Wakil ketua DPRD Basiran Nur Efendi, Ketua Pansus Perwedissuito beserta beberapa anggota Pansus DPRD.

"Intinya dalam rapat hari ini adalah kita ingin dari PD Bank Rohil menjadi PT Bank Rohil," ujar Ketua Pansus Perwedissuito usai menggelar rapat.

Dengan kenaikan status itu tentunya Bank Rohil bisa lebih baik, bisa menghasilkan laba yang devidennya menjadi APBD Kabupaten Rohil yang lebih tinggi. "Deviden yang sudah berjalan sekian tahun memang puncaknya di 2017 itu berkisar antara Rp1,7 miliar. Nah, pada tahun 2019 kemarin itu turun menjadi Rp490 juta sekian. Artinya sangat jauh turunnya," ucap politisi partai PPP itu.

Perwedissuito meminta kepada pemerintah daerah setempat untuk terus memperhatikan Bank Rohil. Karena Bank Rohil ini adalah anak kandung dari Pemerintah Kabupaten Rohil.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Rohil, Hamzah usai menggelar rapat juga minta pada pemerintah daerah agar suntikan dana itu bisa lebih maksimal.

"Artinya ini kan perlu menjadi pemikiran maksimal oleh pemerintah daerah, supaya Bank Rohil ini bisa lebih maksimal dalam memberikan pelayanan ekonomi kepada masyarakat," Pungkasnya. (zal)