Balada Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dipecat, Puji Jokowi Sikat PRabowo
Rabu, 18-07-2018 - 08:22:58 WIB
JAKARTA (BI)-Setelah dipecat dari PKS, Fahri Hamzah Wakil Ketua DPR RI ini tidak maju lagi sebagai caleg 2019 dari PKS. Bersamaan dengan itu Mahfudz Sidik juga dicoret dari daftar caleg PKS tanpa penjelasan dan surat pencoretan itu belum diterima sampai hari.
“Saya setelah dipecat, memang tidak akan maju menjadi anggota DPR atau DPD atau jabatan elected official yang dipilih rakyat pada pemilu 2019 ini. Jadi, saya fokus dulu untuk selesaikan masalah dengan Pak Sohibul Iman,” tegas Fahri Hamzah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/7/2018).
Tapi, kalau kasusnya dengan Sohibul Iman tersebut tidak beres, Fahri menduga PKS akan gagal masuk ke senayan, yakni tak lolos parliamentary threshold (PT) DPR RI, 4 %. “Saya akan berusaha mengembalikan PKS ke jalan yang benar,” ujarnya.
Sementara itu Mahfudz Sidik mengakui jika dirinya dicoret dari daftar caleg PKS di pemilu 2019 mendatang. “Saya kabarnya dicoret dari daftar caleg PKS, tapi belum ada penjelasan sama sekali. Jadi fix saya gak maju lagi. Dan, gak pindah partai,” tegas Mahfudz.
Semula kata Mahfudz dirinya dicalonkan dari dapil Kalimantan Barat (Kalbar). Tapi pada akhir Ramadhan 1439 lalu, namanya 'dihilangkan' tanpa penjelasan.
Pada pemilu 2014, Mahfudz caleg dari daerah pemilihan Jawa Barat VIII (Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu), mahfudz sempat menduduki jabatan Wakil Ketua Komisi I DPR RI, lalu dicopot dan dipindah ke Komisi IV DPR RI. “Jadi, saya istirahat dulu,” pungkasnya.
Fahri yang rajin komentar dan nyinyir Presiden Jikowi itu kini komentnya " menyindir" Prabowo dalam kaitan pencapresan.
Sebelum berangkat ke Polda Metro Jaya untuk memberi keterangan terkait laporannya terhadap Presiden PKS M. Sohibul Iman, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengatakan bahwa Prabowo sulit bisa mengalahkan Jokowi di pilpres 2018, karena kurang lincah dalam berpolitik.
Menurut Fahri kelemahan pemerintah saat ini perlu dihadapi dengan kelincahan. Karena, Jokowi sebagai petahana dalam bertahan sangat luar biasa. Termasuk soal angka kemiskinan yang dirilis pemerintah pada Senin kemarin.
"Untuk mngkritik kelemahan-kelemahannya itu perlu kelincahan. Karena pemerintah lincah sekali, sebagai petahana di Indonesia sangat dahsyat, termasuk saat mengeluarkan survei angka kemiskinan sebagainya itu. Itu trik politik yang luar biasa," ujarnya.
Karena itu, Fahri meminta Prabowo lebih sering tampil ke publik untuk membuat kritik pemerintah. Tentu dengan data yang lebih akurat dan kerja tim yang solid. “Tapi, buktinya Prabowo belum mampu dibanding Jokowi,” ungkapnya.
Pada prinsipnya Fahri menyarankan agar Prabowo sering tampil ke media untuk memberikan pernyataan, kritik yang akurat untuk mengevaluasi pemerintahan. “Tidak asal omong. data yang lebih akurat, dan kerja tim yang kuat. Itu tidak nampak, sehingga dengan segala maaf Prabowo masih kalah dengan Jokowi,” pungkasnya.(Bir)
Komentar Anda :