www.beritaintermezo.com
19:36 WIB - Hakim Vonis Bersalah Terdakwa Perusuh Aset Perusahaan Negara | 15:33 WIB - Pemprov Riau Segera Usulkan Pengganti Pj Walikota Pekanbaru. | 15:24 WIB - KPU Sebut Partisipasi Pemilih Turun 20 Persen Pada Pemilu 2024 di Pekanbaru | 20:04 WIB - IOH Ajak Masyarakat Rayakan Indah Ramadhan Lewat Gerakan Sosial dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal | 19:55 WIB - Ketua DPRD Meranti Lakukan Koordinasi Dengan Kementerian BUMN | 16:03 WIB - Tingkatkan Minat Baca Masyarakat, Dispersib Rohil Gelar Pustaka Keliling
Bupati Rafiq Kumpulkan Pelaku Usaha Bicarakan Soal Kran Impor
Kamis, 22-02-2018 - 09:17:07 WIB

TERKAIT:
   
 

Karimun (Beritaintermezo.com)-Bupati Karimun Aunur Rafiq merespon permintaan masyarakat untuk membuka kran impor beras, gula dan berbagai jenis pangan ke Karimun. Keseriusan itu ditandai dengan digelarnya pertemuan dengan para importir dan pengusaha asal Karimun dan juga Kepala Kanwil DJBC Khusus Kepri, Rusman Hadi di rumah dinas Bupati, Rabu (21/2) pagi.

Rafiq dalam kesempatan itu mengatakan, selama tahun 2016-2017, aktivitas impor Kabupaten Karimun lebih tinggi. Sehingga, ketika penertiban impor diberlakukan, menimbulkan masalah ekonomi bagi Karimun. Penertiban impor berisiko tinggi mulai diberlakukan pada 12 Juli 2017 oleh pemerintah pusat. Kebijakan itu menimbulkan permasalahan serius bagi daerah perbatasan, termasuk Karimun.

Menurut dia, perizinan untuk melakukan impor dan ekspor menjadi kendala yang paling banyak dihadapi oleh pelaku usaha.

Solusi yang ditawarkan, agar pemerintah daerah dan provinsi dapat berkoordinasi dengan pemerintah pusat sebagai pihak yang berwenang dalam penertiban impor. Sehingga, daerah-daerah perbatasan yang mengalami hal serupa dapat keluar dari permasalahan ekonomi.

"Sejak diberlakukannya penertiban impor berisiko tinggi oleh pemerintah pusat pada 12 Juli 2017 lalu. Menimbulkan masalah ekonomi di Kabupaten Karimun. Namun, kondisi kekurangan bahan pokok ini tidak hanya terjadi di Karimun, tetapi di daerah-daerah perbatasan lainnya sehingga diperlukan adanya pemetaan kebutuhan ekonomi dengan para pelaku ekonomi guna menetapkan solusi bersama terhadap penertiban ekspor impor di Indonesia," ungkap Aunur Rafiq.

Bupati Rafiq menyebut, dengan ditutupnya kran impor membuat pemenuhan kebutuhan beberapa bahan pokok seperti beras, gula dan beragam jenis pangan termasuk juga buha-buahan di daerah menjadi terhambat. Untuk itu, kemampuan yang ada harus diseimbangkan dengan kebutuhan masyararakat. Salah satunya, adalah dengan memberdayakan semua potensi ekonomi mikro yang ada di Karimun.

Kepala Kanwil DJBC Khusus Kepri, Rusman Hadi dalam kesempatan itu menuturkan, dengan kondisi perekonomian saat ini, maka perlu adanya kerjasama antara pemerintah dengan para pelaku ekonomi untuk menciptakan suasana perekonomian Kabupaten Karimun yang baik. Pertemuan antara pemerintah dengan pelaku usaha seperti ini merupakan suatu langkah yang baik untuk menata strategi pemulihan ekonomi.

"Melalui pertemuan ini, diharapkan adanya terobosan dan langkah-langkah efektif yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Karimun bersama dengan para pelaku usaha sebagai tindak lanjut dari permasalahan ekonomi yang sedang dihadapi masyarakat Karimun. Jika pemerintah dan pengusaha sudah bersinergi, maka kita yakin persoalan ekonomi akan semakin membaik," tuturnya.

Rusman Hadi menjelaskan, penertiban impor berisiko tinggi yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat pada 2017 lalu bukanlah untuk mematikan perekonomian, tetapi membantu pelaku usaha untuk melakukan usahanya secara bersih. Dirinya berharap, seluruh komponen pemerintahan agar secara bersama-sama mengawal jalannya perekonomian di Karimun ini.

Kepala Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah Energi Sumber Daya Mineral Karimun, Muhammad Yosli menambahkan, fakta yang ada di lapangan menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara ketersediaan bahan pokok dengan tingkat kebutuhan masyarakat Karimun. Ekspor dan impor kurang masuk di Karimun karena ada larangan dari pusat. Untuk bahan pokok, khususnya beras tidak sesuai kebutuhan.

"Selama ini, untuk menutupi kekurangan bahan pokok, para pelaku ekonomi mengambil barang dari kota atau daerah lain.

Namun, cara ini pun masih menimbulkan kendala dimana harga dan kualitas bahan pokok impor lebih baik dari negara sendiri. Makanya, kami berharap dengan adanya masukan dari para pelaku usaha, ke depan kita bisa mengambil kebijakan dalam menata ekonomi di daerah ini," terang Yosli.

Sebelum digelarnya pertemuan antara pemerintah daerah, Bea Cukai dan pelaku usaha di Karimun tersebut. Sejumlah komponen masyarakat di Karimun banyak yang menyuarakan agar pemerintah segera membuka kuota impor beras, gula dan buah buahan ke Karimun. Pasalnya, sejak ditutupnya kran impor pangan dan buah-buahan, maka sejumlah kebutuhan makin melambung tinggi.

Mardianis, salah seorang warga Kolong, Kelurahan Seilakam Timur mengatakan, sejak ditutupnya impor bahan pangan dan buah-buahan ke Karimun, maka hampir semua gudang-gudang penampungan beras dan bahan pangan lainnya di kawasan Baran, Kecamatan Meral tutup. Sebab, kapal-kapal pengangkut beras dan gula tidak pernah masuk lagi ke Karimun.

Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kiprah, Jhon Syahputra juga berharap kepada Gubernur Kepri dan Bupati Karimun untuk membahas perekonomian Karimun pasca keluarnya kebijakan penertiban impor berisiko tinggi. Pasalnya, kebijakan itu sangat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Karimun.

"Sudah saatnya gubernur dan bupati duduk bersama dan merangkut lembaga-lembaga perekonomian seperti Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk membuka kembali kran impor beras, gula dan buah-buahan ke daerah ini," ungkap Jhon Syahputra. (hk/hen)



 
Berita Lainnya :
  • Bupati Rafiq Kumpulkan Pelaku Usaha Bicarakan Soal Kran Impor
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Rumah Duka di Karimun Merangkap Tempat Judi, Polres Tutup Mata
    2 Fraksi DPRD Riau Berikan Pandangan Umum Terhadap Ranperda Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
    3 Sijago Merah Lahap 7 Rumah Warga di Jalan Datuk Bandar Tembilahan
    4 Pemuda Teluk Sungkai Gotong Royong Menimbun Jalan Berlobang
    5 Harap Pinta Belasan Tahun
    Rumah Sakit Daerah Madani Kota Pekanbaru Resmi Beroperasi
    6 Pj Walikota Dumai Arlizman Agus Buka Jambore PIK 2015
    7 Pemkab Rohil Salurkan Beasiswa Keluarga Tidak Mampu Sebesar Rp6,5 Milyar
    8 Konferensi Perubahan Iklim ke-21 Paris
    APRIL Tawarkan Solusi Alternatif Buka Lahan Tanpa Bakar
    9 Ini Dia Cara Alami Mengobati Sakit Gigi Terbukti Ampuh
    10 Bantuan Kapal Karet Tiba, BPBD Siap Siaga Atasi Banjir di Pekanbaru
     
    Foto Lepas | Galeri Foto | Advertorial | Opini | Indeks
    Siak | Inhu | Rohil | Kepri | DPRD Rohil
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2016 PT. INTERMEZO PUTRA SAMPURNA PERS, All Rights Reserved
    handbags replicawatches replica