Hasil Survey, Pro PKS Tidak Dipercaya

Kamis, 24 Januari 2019 | 07:37:51 WIB
Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Bambang Wuryanto

JAKARTA,(BI)-Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Bambang Wuryanto sangat meragukan hasil survei lembaga Media Survei Nasional (Median) yang menyebut elektabilitas Jokowi-Ma'ruf pada bulan Januari 2019 di Pulau Jawa turun dibandingkan November 2018.

Apalagi survei Median diduga berafiliasi ke PKS, sehingga patut dipertanyakan. Padahal, posko BPN di Solo, sepi pengunjung. “Median itu merupakan lembaga survei yang selalu berpihak kepada BPN dan koalisinya,” tegas Wakil Ketua Komisi I DPR RI itu, Selasa (22/1/2019).

Bambang menyebut jika Median, selalu berada pada survei yang mewakili kepentingannya PKS. “Itu dari zaman Pilkada. Median surveinya ada keberpihakan untuk PKS," ungkapnya.

Sementara itu mengenai posko-posko yang dibangun oleh BPN sendiri tidak memberikan efek apapun terhadap Jokowi-Ma'ruf karena di posko tersebut tidak ada aktivitas apapun. Dan, posko BPN itu persis berhadap-hadapan dengan posko PDIP yang selalu ramai oleh simpatisan.

"Jadi, anda mesti datang ke tempat posko yang dibuat BPN Prabowo-Sandi itu. Apakah poskonya aktif apa tidak? Lah poskonya sepi gitu, bagaimana? Artinya tidak terlihat adanya aktivitas kalau itu sebagai pos komando," tegas Bambang.

Padahal, posko PDIP itu kelas kecamatan, tapi masyarakat sangat antusias. Karena itu kata Bambang, pemindahan posko BPN ke Solo, sama sekali tak mempengaruhi elektabilitas Jokowi-Ma'ruf. Termasuk aksi 212 beberapa waktu lalu di Solo.

"Saya tidak mengatakan itu berpengaruh apa tidak. Tetapi faktanya kalau posko tidak ada aktif," jelas Bambang.

Kembali ke survei Media, Bambang mengaku pihaknya juga bisa memainkan margin error dalam survei menurunnya elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di Pulau Jawa. Meski memainkan margin error, namun metodelogi itu masih bisa dipertanggungjawabkan.

"Jadi kalau kita bermain di margin error saja sudah kaceke okeh (selisihnya banyak), misalnya saya jagonya si A, maka saya kasih margin error paling atas. Misalnya margin errornya 4,8 ya survei hari ini ditambah 4,8. Kemudian di lawan kita turunkan 4,8. Kan begitu," kata Bambang.
Menurut Bambang, hanya Median saja yang melakukan survei tersebut dengan hasil seperti itu. "7 atau 8 survei yang lain hasilnya beda jauh dengan yang dilakukan Median," pungkasnya.(Bir)



Terkini