Bupati Mura Resmikan Pameran Bonsai Di Taman Beregam Muara Beliti

Senin, 02 September 2019 | 08:21:03 WIB

Musi Rawas (Beritiantermezo.com) - Bupati Musi Rawas H Hendra Gunawan meninjau dan membukan secara resmi kontes dan lomba Bonsai yang dilaksanakan oleh pengurus Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) cabang Kabupaten Mura dan Kota Lubuklinggau, Jum'at (30/8) di Lapangan Taman Beregam, Muara Beliti.

Meski baru pertama kalinya, kontes dan lomba Bonsai dilaksanakan di Kabupaten Musi Rawas (Mura), namun melihat animo masyarakat, khususnya pencinta dan penggemar Bonsai di Kabupaten Mura. Maka Bupati Mura, H Hendra Gunawan menyampaikan dukungannya untuk kegiatan kontes Bonsai selanjutnya di Kabupaten berselogan Bumi Lan Serasan Sekantenan ini.

Bupati juga menyampaikan apresiasi, atas terlaksanakan kegiatan kontes dan lomba Bonsai di Kabupaten Mura ini. Walaupun, untuk pertama kalinya, Bupati berharap agar kedepannya kegiatan tersebut terlaksanakan disetiap tahunnya, dengan mengkombinasikan kegiatan lainnya. Sehingga semarak Bonsai akan lebih meriah.

"Melihat animo masyarakat, maka Bupati akan siap mensuport kegiatan selanjutnya. Jadi tinggal kita atur jadwalnya dan moment yang pas. Apakah dimoment HUT Kabupaten Mura atau moment lainnya. Sehingga bisa berkolaborasi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait," ungkap Bupati.

Dikatakan Bupati, melalui kontes dan lomba Bonsai sebagai semarak Mura Sempurna ini sebagai sarana meningkatkan semangat pencinta Bonsai untuk terus berkarya, meningkatkan pemahaman dan wawasan terhadap seni Bonsai, memperhatikan dan menjaga kelestarian lingkungan, meningkatkan solidaritas, berbagi pengetahuan dan kreatifitas serta menjalin silahturahmi.

Sementara itu, Ketua PPBI cabang Kabupaten Mura dan Kota Lubuklinggau, Yudi Arimansyah menyampaikan ucapan terimakasih atas kehadiran Bupati. Meski kontes ini diadakan untuk yang pertama kalinya di Kabupaten Mura, namun ternyata animo dan semangat masyarakat pencinta Bonsai cukup membanggakan, hingga terkumpul 250 Bonsai. Hal ini tentunya merupakan rekor, karena tidak gampang untuk mengumpulkannya di area Sumatera.*** (hen)

Terkini