Peringati Hari Anti Korupsi Sedunia, BC Tanam 1.000 Mangrove

Jumat, 16 Desember 2016 | 10:55:05 WIB

Karimun (Beritaintermezo.com)-Jajaran Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Khusus Kepri bersama Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean B Tanjungbalai Karimun serta Dinas Kehutanan setempat menanam 1.000 bibit mangrove (bakau) di RT/RW 03/01 Pamak Laut, Kelurahan Pamak, Kecamatan Tebing, Kamis (15/12) sore.

Kepala Bidang Penindakan dan Sarana Operasi (PSO) Kanwil DJBC Khusus Kepri Raden Evy Suhartantyo usai penanaman mangrove mengatakan, pihaknya sengaja memilih kegiatan penanaman bibit mangrove dalam peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia karena untuk menghijaukan wilayah pesisir Pulau Karimun dengan bakau.

"Bea Cukai di Kepri kan khusus, maka untuk memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia tahun 2016 ini, kami juga melakukan hal yang khusus, jika institusi lain menyelenggarakan kegiatan seminar, maka kami membuat kegiatan yang khusus pula dengan melakukan penanaman bibit mangrove," ungkap Evy.

Kata Evy, secara geografis, Kepri merupakan daerah maritim. Dari seluruh luas wilayahnya hanya 4 persen saja daratan. Makanya, untuk menjaga  pulau-pulau di Kepri agar tidak tergerus gelombang, maka harus diperkuat dengan penanaman hutan bakau. Selain juga memperindah wilayah pesisir pulau.

Menurut dia, tema yang diangkat dalam kegiatan adalah "Love Mangrove Save Our Future atau Cintai Mangrove untuk Masa Depan Kita". Diharapkan, bibit mangrove yang ditanam ini bisa tumbuh dengan baik. Jika sudah tumbuh dengan besar tentu saja akan dapat menahan bibir pantai dari abrasi.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Distanhut) Karimun Muhammad Affand menambahkan, sebelum melaksanakan penanaman mangrove, pihak Bea Cukai berkoordinasi dahulu dengan Bupati karimun Aunur Rafiq untuk menentukan lokasi penanaman bibit mangrove tersebut. Atas arahan Bupati, maka dipilihlah kawasan Pamak Laut.

"Alasan dipilihnya bibir pantai di kawasan Pamak Laut ini, karena kawasan ini berhadapan langsung dengan Selat Malaka. Apalagi, lokasi ini juga tak jauh Bandara Raja Haji Abdullah. Dengan ditanamnya bibit mangrove di kawasan ini maka akan memperkuat bibir pantai disini," ungkapnya.

Affand menyebut, pihaknya sudah beberapa kali menanam bibit mangrove di lokasi yang sama. Hanya saja, karena selama ini teknologi yang digunakan masih sederhana. Sehingga, bibit yang ditanam tergerus arus laut. Ditambah lagi gelombang laut disana sangat kuat karena dilewati musim angin laut. (tambunan)

Terkini