Karimun (Beritaintermezo.com)-Pemindahan pelabuhan internasional, domestik dan kapal Pelni dari kawasan Taman Bunga ke Tanjungpenagak, Ranggam, Kecamatan Tebing semakin menguat. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karimun sudah membahas rencana pembangunan pelabuhan kelas dunia itu dengan PT Pelindo I di Medan, Selasa (17/1).
Pembangunan pelabuhan itu dibahas secara langsung oleh Bupati Karimun Aunur Rafiq didampingi Kepala Dinas Perhubungan Fajar Harison Abidin, Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kamarulazi, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM dan ESDM Muhammad Yosli, Kepala BUP Karimun Indrawan Susanto. Pertemuan itu juga dihadiri Manajer Umum PT Pelindo I Cabang Tanjungbalai Karimun Syahri Ramadhana dan jajarannya.
Manajer Umum PT Pelindo I Cabang Tanjungbalai Karimun Syahri Ramadhana kepada Haluan Kepri via ponselnya mengatakan, topik utama yang menjadi pembahasan saat berlangsungnya pertemuan antara Pemkab Karimun dengan PT Pelindo I yakni terkait kerjasama pengembangan pelabuhan di Karimun.
"Pengembangan pelabuhan yang dibahas dalam pertemuan itu diantaranya pembangunan pelabuhan internasional dan domestik serta Pelni di kawasan Tanjungsebatak, Coastal Area. Kemudian, relokasi pelabuhan kargo dari Pelabuhan Taman Bunga ke Parit Rampak," ungkap Syahri Ramadhana.
Kata Syahri, saat pembahasan itu Bupati Karimun menyampaikan kalau pembangunan sejumlah fasilitas di pelabuhan internasional dan domestik di Coastal Area akan melibatkan pihak swasta, dalam hal ini Panbil Grup. Namun, dalam pelaksanaannya tetap bersama dengan PT Pelindo.
"Pak Bupati juga menjelaskan kalau pembangunan pelabuhan internasional dan domestik di kawasan Coastal Area sudah sesuai dengan konsep Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Karimun. Soal Rencana Induk Pelabuhan (RIP) nanti PT Pelindo yang akan mengurus dan difasilitasi oleh KSOP Tanjungbalai Karimun," tuturnya.
Menurut dia, Direktur Utama PT Pelindo I Bambang Eka Cahyana menyambut baik rencana pengembangan pelabuhan di Karimun tersebut. Bahkan, dalam waktu dekat akan ditandatangani Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemkab Karimun dengan PT Pelindo. Sebelum MoU diteken, maka akan dilakukan pengkajian ulang terkait lahan yang akan melibatkan konsultan.
Rencana pemindahan pelabuhan domestik, internasional dan kapal Pelni dari Taman Bunga ke Ranggam itu sudah lama dibahas. Bahkan, Gubernur Kepri Nurdin Basirun sudah beberapa kali melakukan pembahasan soal pembangunan pelabuhan itu di kantor PT Pelindo I Cabang Tanjungbalai Karimun. Gubernur Nurdin bahkan juga sudah bertemu dengan Dirut PT Pelindo I Bambang Eka Cahyana.
Saat pertemuan di Karimun, Gubernur Nurdin saat itu didampingi Kepala Dinas Perhubungan Kepri Muramis serta beberapa pimpinan SKPD Pemprov Kepri dan SKPD Pemkab Karimun. Sementara, dari Pelindo dipimpin Manajer Umum PT Pelindo Cabang I Tanjungbalai Karimun Syahri Ramadhana dan beberapa direktur.
"Kondisi pelabuhan Karimun kalau untuk menampung penumpang, apalagi hari-hari besar dan hari libur sudah tak muat lagi. Tentunya, kita tak ingin Karimun yang sangat berdekatan dengan negara jiran memiliki pelabuhan yang sudah tak layak seperti itu," ungkap Nurdin Basirun usai menghadiri pertemuan secara tertutup dengan Pelindo.
Nurdin mengaku prihatin melihat kondisi pelabuhan di Karimun yang selama ini tidak pernah ada perubahan. Padahal, pemerintah pusat telah menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia serta Kepri yang dikenal unggul dalam dunia maritim. Namun, kondisi pelabuhan masih seperti itu dari dulunya. (hk/tambunan)
Pembangunan pelabuhan itu dibahas secara langsung oleh Bupati Karimun Aunur Rafiq didampingi Kepala Dinas Perhubungan Fajar Harison Abidin, Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kamarulazi, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM dan ESDM Muhammad Yosli, Kepala BUP Karimun Indrawan Susanto. Pertemuan itu juga dihadiri Manajer Umum PT Pelindo I Cabang Tanjungbalai Karimun Syahri Ramadhana dan jajarannya.
Manajer Umum PT Pelindo I Cabang Tanjungbalai Karimun Syahri Ramadhana kepada Haluan Kepri via ponselnya mengatakan, topik utama yang menjadi pembahasan saat berlangsungnya pertemuan antara Pemkab Karimun dengan PT Pelindo I yakni terkait kerjasama pengembangan pelabuhan di Karimun.
"Pengembangan pelabuhan yang dibahas dalam pertemuan itu diantaranya pembangunan pelabuhan internasional dan domestik serta Pelni di kawasan Tanjungsebatak, Coastal Area. Kemudian, relokasi pelabuhan kargo dari Pelabuhan Taman Bunga ke Parit Rampak," ungkap Syahri Ramadhana.
Kata Syahri, saat pembahasan itu Bupati Karimun menyampaikan kalau pembangunan sejumlah fasilitas di pelabuhan internasional dan domestik di Coastal Area akan melibatkan pihak swasta, dalam hal ini Panbil Grup. Namun, dalam pelaksanaannya tetap bersama dengan PT Pelindo.
"Pak Bupati juga menjelaskan kalau pembangunan pelabuhan internasional dan domestik di kawasan Coastal Area sudah sesuai dengan konsep Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Karimun. Soal Rencana Induk Pelabuhan (RIP) nanti PT Pelindo yang akan mengurus dan difasilitasi oleh KSOP Tanjungbalai Karimun," tuturnya.
Menurut dia, Direktur Utama PT Pelindo I Bambang Eka Cahyana menyambut baik rencana pengembangan pelabuhan di Karimun tersebut. Bahkan, dalam waktu dekat akan ditandatangani Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemkab Karimun dengan PT Pelindo. Sebelum MoU diteken, maka akan dilakukan pengkajian ulang terkait lahan yang akan melibatkan konsultan.
Rencana pemindahan pelabuhan domestik, internasional dan kapal Pelni dari Taman Bunga ke Ranggam itu sudah lama dibahas. Bahkan, Gubernur Kepri Nurdin Basirun sudah beberapa kali melakukan pembahasan soal pembangunan pelabuhan itu di kantor PT Pelindo I Cabang Tanjungbalai Karimun. Gubernur Nurdin bahkan juga sudah bertemu dengan Dirut PT Pelindo I Bambang Eka Cahyana.
Saat pertemuan di Karimun, Gubernur Nurdin saat itu didampingi Kepala Dinas Perhubungan Kepri Muramis serta beberapa pimpinan SKPD Pemprov Kepri dan SKPD Pemkab Karimun. Sementara, dari Pelindo dipimpin Manajer Umum PT Pelindo Cabang I Tanjungbalai Karimun Syahri Ramadhana dan beberapa direktur.
"Kondisi pelabuhan Karimun kalau untuk menampung penumpang, apalagi hari-hari besar dan hari libur sudah tak muat lagi. Tentunya, kita tak ingin Karimun yang sangat berdekatan dengan negara jiran memiliki pelabuhan yang sudah tak layak seperti itu," ungkap Nurdin Basirun usai menghadiri pertemuan secara tertutup dengan Pelindo.
Nurdin mengaku prihatin melihat kondisi pelabuhan di Karimun yang selama ini tidak pernah ada perubahan. Padahal, pemerintah pusat telah menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia serta Kepri yang dikenal unggul dalam dunia maritim. Namun, kondisi pelabuhan masih seperti itu dari dulunya. (hk/tambunan)