www.beritaintermezo.com
23:01 WIB - Lantik Pengurus PWI Siak, Raja Isyam Ingatkan Soal Aturan dan Kode Etik | 22:25 WIB - Dirlantas Polda Riau Raih Presisi Award dari Lemkapi | 22:13 WIB - Asian Agri Rekomendasikan Bibit Topaz Untuk Peningkatan Produktivitas TBS Petani | 21:51 WIB - Siap Maju Pilkada 2024, Sulaiman Kembalikan Formulir Pendaftaran | 14:46 WIB - Tiket Pilgubri M. Nasir Lengkap Eddy Yatim: Kami Fokus Seleksi Wagubri | 19:10 WIB - Antusias Siswa SMA Pekanbaru Mengenal Asal Usul Migas Lewat PHR Journey Room
Kisah Pejuang Srikandi Disabilitas Binaan PTPN V, Menjadi Bagian Penjaga Ketahanan Pangan
Kamis, 10-11-2022 - 11:25:40 WIB
Fenti, perempuan paruh baya penyandang disabilitas yang merupakan salah satu binaan PTPN V berhasil mengangkat derajat dan menyalakan asa rekan-rekannya melalui pengembangan UMKM.
TERKAIT:
   
 

Pekanbaru (Beritaintermezo.com) - "Sekarang kami bangga mampu menjadi bagian untuk menjaga ketahanan pangan," kata Fenti memulai pembicaraan.

Pemikiran yang cerdas dipadu dengan nada bicara tegas. Begitu keunggulan dia yang terlahir sebagai disabilitas.

Beragam rencana ke depan terpatri erat yang kapanpun itu siap untuk disalurkan. Keterbatasan terlahir disabilitas, jelas baginya bukan dianggap sebagai batasan. Malah, itu adalah peluang untuk menyalakan harapan, mewujudkan ragam impian terpendam.

Fenti, wanita paruh baya itu terlahir sebagai pengidap cerebral palsy, atau kelumpuhan pada fungsi otak. Namun, baginya kondisi itu tidak sedikitpun meredupkan semangat.

Alih-alih berpangku tangan, perempuan paruh baya itu enggan hanya sekedar bersandar dalam keputusasaan. Malah, impian setinggi-tingginya dia gantungkan, menyalakan asa bagi kaum sepenanggungan.

Perempuan paruh baya itu adalah penderita cerebral palsy atau lumpuh otak sejak lahir yang menyebabkan gangguan pada sinkronisasi gerakan dan koordinasi tubuh. Untuk sekedar berdiri dan melangkahkan kaki, dia tak pernah lepas dari sebatang tongkat yang menopang tubuhnya.

Beruntung, terapi yang dia jalani berhasil menghambat keterbatasan yang dialaminya. Dia pun merasa Yang Maha Kuasa masih memberinya kesempatan. Dan kesempatan itu yang dimanfaatkan sebesarnya untuk membantu sepenanggungan.

Wanita berhijab tersebut tergabung dalam Yayasan Insan Berguna Nusantara (IBNU) Pekanbaru yang menaungi para penyandang disabilitas di Kota Pekanbaru, Riau.

Semangat Fenti dan rekan-rekannya menarik PT Perkebunan Nusantara V untuk menstimulasi semangat dan menyalakan harapan mereka. Sejak setahun lalu, anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara III Persero tersebut aktif menyalurkan bantuan modal usaha budidaya lele.

Melalui program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL), PTPN V memperkuat usaha yang telah mereka geluti dengan modal sebesar Rp50 juta. Kemudian, medio Oktober 2022 lalu, perusahaan kembali menyalurkan bantuan pengembangan budidaya magot sebagai bahan pakan lele alami.

Bantuan tersebut, kata Fenti, sangat berarti bagi dia dan rekan-rekan disabilitas lainnya. Kini, mereka sedikitnya mampu panen hingga 1,2 ton lele dalam setahun terakhir.

Ikan berkumis itu mereka jual langsung, dan sebagian lainnya diolah menjadi makanan beku siap goreng. "Penghasilan perbulan bisa rata-rata Rp8 juta. Alhamdulillah," tuturnya.

Fenti mengakui, jika tanpa uluran tangan PTPN V, maka sulit baginya untuk bisa menggapai peluang. Perkembangan siginifikan usaha yang digeluti Fenti kembali menarik perhatian PTPN V.

Kini, dia tengah berusaha mendiversifikasi usaha ternak lele dengan konsep pertanian terpadu. Nantinya, peternakan lele dan budidaya magot yang dijalani dikombinasikan dengan budidaya tanaman cabai dan peternakan ayam. Dengan begitu, antara satu budidaya dapat mendukung budidaya lainnya.

Chief Executive Officer PTPN V, Jatmiko Santosa dalam keterangan tertulisnya di Pekanbaru, Kamis (10/11/2022) mengatakan bahwa inovasi yang digelorakan Fenti dan rekan-rekan disabilitas Pekanbaru merupakan contoh nyata memaknai semangat pahlawan masa kini.

"Menjadi generasi penerus para pahlawan bukan hal yang mudah, namun bukan pula tak mungkin dilakukan. Saudara-saudara kami yang disabilitas telah memberikan contoh nyata," urainya.

Ia mengatakan bahwa saat ini, tidak perlu gelar untuk menjadi pahlawan. Namun, cukup dengan mentalitas produktif dan kemauan berkorban maka makna pahlawan sesungguhnya telah kita lakukan.

Dia berharap memperingati hari pahlawan tahun ini, kisah Fenti dapat menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat Indonesia dan karyawan PTPN V khususnya.

"Perjuangan tak lagi berupa raungan dan tumpah darah, namun dengan pikiran dan perbuatan produktif," demikian Jatmiko.***



 
Berita Lainnya :
  • Kisah Pejuang Srikandi Disabilitas Binaan PTPN V, Menjadi Bagian Penjaga Ketahanan Pangan
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Rumah Duka di Karimun Merangkap Tempat Judi, Polres Tutup Mata
    2 Fraksi DPRD Riau Berikan Pandangan Umum Terhadap Ranperda Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
    3 Sijago Merah Lahap 7 Rumah Warga di Jalan Datuk Bandar Tembilahan
    4 Pemuda Teluk Sungkai Gotong Royong Menimbun Jalan Berlobang
    5 Harap Pinta Belasan Tahun
    Rumah Sakit Daerah Madani Kota Pekanbaru Resmi Beroperasi
    6 Pj Walikota Dumai Arlizman Agus Buka Jambore PIK 2015
    7 Pemkab Rohil Salurkan Beasiswa Keluarga Tidak Mampu Sebesar Rp6,5 Milyar
    8 Konferensi Perubahan Iklim ke-21 Paris
    APRIL Tawarkan Solusi Alternatif Buka Lahan Tanpa Bakar
    9 Ini Dia Cara Alami Mengobati Sakit Gigi Terbukti Ampuh
    10 Bantuan Kapal Karet Tiba, BPBD Siap Siaga Atasi Banjir di Pekanbaru
     
    Foto Lepas | Galeri Foto | Advertorial | Opini | Indeks
    Siak | Inhu | Rohil | Kepri | DPRD Rohil
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2016 PT. INTERMEZO PUTRA SAMPURNA PERS, All Rights Reserved
    handbags replicawatches replica