Media Gathering Bawaslu Riau, Pererat Silaturahmi Mengkawal Pemilu Damai dan Berintegritas

Selasa, 13 Februari 2024 | 07:59:36 WIB

Pekanbaru (Beritaintermezo.com)-Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Riau menggelar media gatering bersama puluhan wartawan dari berbagai media di Pekanbaru. Kegiatan bertema "Sinergi Media Bersama Bawaslu Dalam Mengkawal Pemilu Damai dan Berintegritas" Digelar Senin, 12/2/2024 bertempat di Grand Convention Labersa Hotel.

Dalam kegiatan tersebut, ketua Bawaslu Riau Alnofrizal mengatakan perlu bantuan media untuk mengawasi pemilu agar berjalan damai dan jujur. Karena Media katanya memiliki kekuatan untuk mempengaruhi masyarakat serta media dapat memberikan edukasi politik terhadap publik.

Kepala Bagian (Kabag) Hukum, Hubungan Masyarakat, Data dan Informasi Bawaslu Riau Dona Donora selaku Ketua Panitia kegiatan mengatakan tujuan media gathering dilaksanakan untuk meningkatkan sinergitas antara Bawaslu dengan media. Ia berharap, pada pelaksanaan pemilu yang digelar lusa peran media di Riau aktif dalam mengawal pemilu sehingga tercapai tujuan pemilu damai dan berintegritas.

Sementara itu, anggota Bawaslu Amiruddin Sijaya sebelum membuka kegiatan Media Gatering mengatakan peran media sangat dibutuhkan dalam mengkawal pemilu untuk berjalan damai dan beritegritas. Walau bawaslu memiliki anggota sebanyak 19.366 di Provinsi Riau, namun jumlah tersebut dinilai masih kurang untuk melakukan pengawasan. Untuk itu, media diharapkan dapat mengkawal pemilu dan memberikan informasi-informasi posotif terhadap publik.

"Suara rakyat itu adalah suara tuhan, suara media itu adalah suara rakyat.Kita sekarang masuk di masa tenang bagaimana kita secara bersama-sama melakukan pengawasan terutama mencegah money politik," ujar Amiruddin.

Masyarakat Pengawas Pemilu (Mapilu) PWI Riau M Amin selaku pemateri pada kegiatan tersebut mengatakan kontrol media terhadap pelaksanaan pemilu sudah berkurang. Saat ini katanya media di Riau sangat baik terhadap pengawasan pelaksanaan pemilu tahun 2024. Sepanjang masa kampanye, media di Riau tidak ada pemberitaan pengawasan terhadap masa kampanye. Padahal secara bersama-sama banyak pelanggaran kampanye dilapangan.

"Media di Riau saat ini banyak menunggu berita rilis, tidak lagi melakukan investigasi sebagai bahan berita," ujar Amin.

Sementara itu Dr Tito Handoko menyebut pada dasarnya pelanggaran pada pemilu tahun 2024 sangat banyak. Dari pengamatan dia sepanjang masa kampanye pelanggaran terjadi di daerah-daerah pedesaan. Salah satu contoh sebut Tito ada kampanye bagi-bagi LPG secara terang-terangan dan terjadi di daerah Inhu. Kemudian ada pengawalan mobil patroli terhadap logistik kampanye. "Itukan pelanggaran pemilu," ujar tito.

Dalam hal ini, kata Tito peran media masih kurang dalam melakukan kontrol dan mengkawal pemilu. Ia menekankan media mengoptimalkan dan mengkawal informasi sampai di pedesaan.

"Riset saya dan kawan-kawan, penetrasi media ke desa-desa masih sangat sedikit. Ini menjadi tugas kita bersama bagaimana caranya agar media online dibaca sampai di pedesaan," jelas Tito.***(jin)

Terkini