Pekanbaru (Beritaintermezo.com)-Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman bersama ribuan umat Islam Sholat Gerhana di Mesjid Raya An Nur. Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau Ahmad Hijazi juga hadir bersama sejumlah pimpinan Organisasi Pimpinan Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi.
Bertindak sebagai penceramah pada Sholat Gerhana ini al ustadz Mustafa Umar, sementara imam adalah M Rizal Al Hafids. Tema dari ceramah, yakni memaknai penomena alam gerhana bulan sebagai tanda kebesaran Allah SWT, yang menciptakan alam semesta.
"Banyak memahami gerhana bulan ini hanyalah penomena alam biasa. Ada juga sebagian orang yang menyebut dengan mitos adanya naga besar yang memakan bulan, lalu dimuntahkan kembali. Pada hal jika dikaji seksama, ini karena Allah ingin melihatkan tanda-tanda kekuasaannya," kata Mustafa Umar, Rabu (31/1/18).
Betapa tidak ungkap Umar, planet-planet yang jumlahnya ribuan di jagad raya ini, berjalan sesuai orbitnya.
Menurut Mustafa, jika tidak ada yang mengatur begitu besarnya alam raya yang sampai saat ini tidak pernah bertabrakan satu sama lain, membuktikan alam ini ada yang mengaturnya.
Sementara Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman usai sholat gerhana menyatakan, melalui kejadian penomena alam ini, sudah seharusnya kita mengintropeksi diri serta mensyukuri atas karunia dan kebesaran yang Allah SWT tunjukan, melalui gerhana bulan ini.
Orang nomor satu di Riau ini juga mengajak kepada seluruh umat Islam agar dapat merenunginya. "Kita syukuri sekaligus kita intropeksi diri. Ini bukan hanya penomena alam biasa, tapi juga tanda-tanda kebesaran Allah SWT," ujar Gubernur Riau yang akrab disapa Andi Rachman.***
Bertindak sebagai penceramah pada Sholat Gerhana ini al ustadz Mustafa Umar, sementara imam adalah M Rizal Al Hafids. Tema dari ceramah, yakni memaknai penomena alam gerhana bulan sebagai tanda kebesaran Allah SWT, yang menciptakan alam semesta.
"Banyak memahami gerhana bulan ini hanyalah penomena alam biasa. Ada juga sebagian orang yang menyebut dengan mitos adanya naga besar yang memakan bulan, lalu dimuntahkan kembali. Pada hal jika dikaji seksama, ini karena Allah ingin melihatkan tanda-tanda kekuasaannya," kata Mustafa Umar, Rabu (31/1/18).
Betapa tidak ungkap Umar, planet-planet yang jumlahnya ribuan di jagad raya ini, berjalan sesuai orbitnya.
Menurut Mustafa, jika tidak ada yang mengatur begitu besarnya alam raya yang sampai saat ini tidak pernah bertabrakan satu sama lain, membuktikan alam ini ada yang mengaturnya.
Sementara Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman usai sholat gerhana menyatakan, melalui kejadian penomena alam ini, sudah seharusnya kita mengintropeksi diri serta mensyukuri atas karunia dan kebesaran yang Allah SWT tunjukan, melalui gerhana bulan ini.
Orang nomor satu di Riau ini juga mengajak kepada seluruh umat Islam agar dapat merenunginya. "Kita syukuri sekaligus kita intropeksi diri. Ini bukan hanya penomena alam biasa, tapi juga tanda-tanda kebesaran Allah SWT," ujar Gubernur Riau yang akrab disapa Andi Rachman.***