PEKANBARU (Beritaintermezo.com)-Tahun 2016 ini Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Pekanbaru telah menganggarkan penyaluran bantuan bibit ikan lele sebanyak 10.000 ekor bagi kelompok peternak setempat yang membutuhkan.
"Kami kini sedang menyusun dan mendata kelompok mana yang layak dan pantas diberi bantuan," ungkap Kadistanak Pekanbaru, Elsyabrina, jumat (5/2).
Menurut Elsyabrina bantuan ini berasal dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2016 yang diusulkan oleh Distanak tahun lalu melalui Kementerian Perikanan dan Kelautan. "Nantinya bibit lele ini akan diberikan kepada kelompok budidaya ikan lele di beberapa kecamatan," bebernya.
Selama ini bantuan serupa juga sudah dilakukan sesuai dengan kemampuan anggaran daerah dan pendanaan yang didapat dari pusat.
Selain bantuan bibit peternak juga akan dilatih dan diikutkan pada study banding kewilayah yang ternak lelenya sudah berhasil seperti Sukabumi.
Elsyabrina lebih jauh menerangkan Kota Pekanbaru memiliki potensi untuk budidaya ikan kolam. Ini terbukti dari jumlah produksi pertahunnya mencapai 6.552 ton. "Jenis ikan hasil budidaya kolamnya lele, patin, nila, gurami, baung dan bawal air tawar," sebutnya.
El demikian sapaan mantan Kadisperindag ini menuturkan, dari data yang ada Pekanbaru miliki 650 ha lahan yang bisa digarap menjadi kolam budidaya. Namun karena keterbatasan anggaran dan sumber daya manusia maka yang bisa bermanfaat hanya separuhnya saja.
Apalagi para petani masih menggarap kolamnya dengan manual mengandalkan air alam.
"Hanya 332 ha yang kini bisa existing berproduksi sebagai kolam budidaya ikan," ujarnya.
Lokasi kolam-kolam ini milik warga petani ikan, maupun bentuknya sewa atau pinjam. "Tersebar di Kecamatan, Tenayan Raya, Rumbai, Rumbai Pesisir, Bukit Raya, Marpoyan Damai, Tampan, dan Payung Sekaki," tutupnya. (bic)
"Kami kini sedang menyusun dan mendata kelompok mana yang layak dan pantas diberi bantuan," ungkap Kadistanak Pekanbaru, Elsyabrina, jumat (5/2).
Menurut Elsyabrina bantuan ini berasal dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2016 yang diusulkan oleh Distanak tahun lalu melalui Kementerian Perikanan dan Kelautan. "Nantinya bibit lele ini akan diberikan kepada kelompok budidaya ikan lele di beberapa kecamatan," bebernya.
Selama ini bantuan serupa juga sudah dilakukan sesuai dengan kemampuan anggaran daerah dan pendanaan yang didapat dari pusat.
Selain bantuan bibit peternak juga akan dilatih dan diikutkan pada study banding kewilayah yang ternak lelenya sudah berhasil seperti Sukabumi.
Elsyabrina lebih jauh menerangkan Kota Pekanbaru memiliki potensi untuk budidaya ikan kolam. Ini terbukti dari jumlah produksi pertahunnya mencapai 6.552 ton. "Jenis ikan hasil budidaya kolamnya lele, patin, nila, gurami, baung dan bawal air tawar," sebutnya.
El demikian sapaan mantan Kadisperindag ini menuturkan, dari data yang ada Pekanbaru miliki 650 ha lahan yang bisa digarap menjadi kolam budidaya. Namun karena keterbatasan anggaran dan sumber daya manusia maka yang bisa bermanfaat hanya separuhnya saja.
Apalagi para petani masih menggarap kolamnya dengan manual mengandalkan air alam.
"Hanya 332 ha yang kini bisa existing berproduksi sebagai kolam budidaya ikan," ujarnya.
Lokasi kolam-kolam ini milik warga petani ikan, maupun bentuknya sewa atau pinjam. "Tersebar di Kecamatan, Tenayan Raya, Rumbai, Rumbai Pesisir, Bukit Raya, Marpoyan Damai, Tampan, dan Payung Sekaki," tutupnya. (bic)