Tengku Efrisyah Putra : Beras Penyalai Tanpa Zat Kimia dan Pupuk

Kamis, 12 Mei 2022 | 16:52:37 WIB

Pelalawan (Beritaintermezo.com) - Beras Penyalai merupakan hasil dari petani padi Kecamatan Kuala Kampar yang saat ini beras tersebut dipasarkan oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Tuah Sekata.

Menurut Direktur PD Tuah Sekata Tengku Efrisyah Putra, S.Sos pada media ini Kamis, (12/05/2022) mengatakan pembelian beras penyalai dari petani yang dikelola BUMD Tuah Sekata dalam rangka membantu para petani di Penyalai, Kuala Kampar. Selama ini, para petani yang ada di Penyalai selalu dipermainkan tengkulak. Belum mereka menikmati hasil panen tapi sudah dibeli dengan harga rendah oleh para tengkulak, yang umumnya berasal dari luar Pelalawan.

"Dengan tujuan itulah, Bupati kemudian menginginkan agar hasil panen para petani di Penyalai dinikmati masyarakat Kabupaten Pelalawan sendiri, sekaligus membantu para petani agar perlahan-lahan tak terjerat lagi dengan tengkulak," katanya.

Meski kualitasnya masih jauh dengan beras premium yang sudah ada dipasaran supermarket, minimarket dan pasar, tetapi beras penyalai memiliki keunggulan karena dalam prosesnya tidak memakai zat kimia dan pupuk. Rasanya pun nyaris tak jauh berbeda dengan beras premium lainnya.

"Kalau untuk kebutuhan ASN dan honorer, sebanyak 7-8 ton sedangkan stok kita ada 14 ton. Jadi memang untuk sementara pembelian beras ini hanya diberlakukan bagi ASN dan honorer yang ada di Pangkalan Kerinci saja, belum di wilayah kecamatan lain. Dikhawatirkan kesediannya tidak cukup karena kita masih panen hanya sekali dalam setahun," ujarnya.

Disinggung soal harganya yang sampai 12 ribu per kg, Tengku Efrisyah Putra menjelaskan bahwa beras tersebut ditambah ongkos angkut yang mengunakan sepeda motor, kemudian kapal melalui sungai dan menggunakan truk sampai ke gudang, tambah lagi biaya bongkar muat dan packing, sehingga BUMD mengeluarkan dana Rp. 10.700/kg.

"Intinya program ini adalah untuk membantu para petani di Penyalai. Di samping itu, Bupati Pelalawan menginginkan agar beras Penyalai ini dapat menjadi branding bagi daerah ini," tukasnya.

Sementara terkait logo Halal yang ada di kemasan Beras Penyalai, menurut Tengku Efrisyah Putra, bahwa sejak Direktur BUMD Fahrulrozi sudah ada logo tersebut.

"Saya berharap agar masyarakat juga dapat membeli beras penyalai, supaya dapat merasakan kekurangan dan kelebihannya. Jika ada kekurangan dalam soal rasa dan kualitas, supaya dapat disampaikan agar ke depan bisa lebih ditingkatkan lagi," ujarnya mengakhiri.(Tom)

Terkini