Wakil Bupati Pelalawan H Zardewan Pimpin Upaca Peringatan Hardiknas 2016

Selasa, 03 Mei 2016 | 09:21:38 WIB

Pelalawan (Beritaintermezo.com)-Wakil Bupati Pelalawan H Zardewan pimpin apel peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2016 di Pangkalan Kerinci, Senin (2/5/2016). Dalam amanatnya, H Zardewan mengajak semua elemen masyarakat khusus yang bersentuhan langsung pada dunia pendidikan agar menjaga keseimbangan karakter bangsa melaui jalur pendidikan.


"Saya mengajak, senegap elemen masyarakat, khususnya yang bersentuhan langsung dunia pendidikan agar bangkit mengejar ketertinggal dan terpenting adalah komitmen yang kuat dan sinergitifitas antar stakeholder yang ada," ungkap Zardewan

Menurutnya Pemerintah Kabupaten Pelalawan sangat konsen dan optimis dapat mengangkat segala ketertinggal dunia pendidikan. DImana, Pemkab Pelalawan pada anggaran APBD Pelalawan setiap tahunnya diatas anggka 20 Persen lebih, dari total APBD

Padahal sesuai amat UU hanya diharuskan mengalokasikan dana 20 persen dari APBD. Dana tersebut dialokasikan pada sektor pendidikan. "Ini artinya, begitu konsenya pemerintah daerah membangun dunia pendidikan, baik itu menyangkut sarana dan prasananya," jelas H Zardewan.

Disisi lain, lanjut H Zardewan, Pemerintah Kabupaten Pelalawan juga melaksanakan Program Pelalawan Cerdas sejak lima tahun ini. Program paling ampuh, dimana program ini menjamin setiap anak-anak di Kabupaten Pelalawan untuk bersekolah tanpa harus mengeluarkan biaya.
Pemerintah memberikan tiga subsidi, persoalan pendidikan gratis ini tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 12 tahun 2013. Intinya, dalam pendidikan gratis nanti maka ada 3 poin penting yang dimaksud dengan sekolah gratis

Poin pertama yakni gratis dari segala macam bentuk uang pembangunan fisik. Artinya siswa tidak dipungut biaya pembangunan fisik yang ada di sekolah seperti uang pembangunan kelas, Mushollah, laboratorium, toilet dan lain sebagainya. "Pokoknya apapun bentuk pembangunan fisik di sekolah, siswa tidak akan dikenakan biaya," Kata Zardewan

Poin kedua tambah H Zardewan, yakni buku Lembar Kerja Siswa (LKS) atau buku pelajaran. Mulai dari tingkat SD hingga SMA/sederajat, siswa tidak dikenakan biaya untuk membeli buku. Karena itu, pihak sekolah tidak akan menjual LKS atau pun buku pelajaran karena telah dianggarkan dalam APBD.

Dan poin ketiga, lanjutnya, yaitu pemberkasan atau verifikasi. Artinya, siswa dalam hal ini akan mendapatkan kebutuhan sekolah berupa sepatu, kaos kaki dan seragam sekolah atau disebut full gratis. Namun full gratis ini hanya diperuntukkan bagi fakir miskin dan golongan tak mampu saja.

Terakhir harap H ZArdewan, usaha tersebut akan berhasil jika masyarakat mendukung serta komit mendukung program ini. "Kembali saya mengajak kita semua untuk bersinergi mendukung program tersebut, sebab program ini perlu dukungan dan komitmen kinata semua tampah terkecuali," Pungkasnya. (trc/tom)

Terkini