Pelalawan (Beritaintermez.com) - Warga Sorek Satu, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, melakukan aksi tanam pohon pisang di tengah Jalan Lintas Timur (Jalintim) Pelalawan, Selasa (5/1/2015). Diduga, aksi tersebut bentuk protes warga terhadap proyek pekerjaan jalan.
Warga kesal terhadap kontraktor pelaksana kegiatan, PT Mekar Abadi Mandiri (MAM). Pasalnya, proyek pengerjaan jalan beton (rigid) di Jalintim Kelurahan Sorek Satu sepanjang 8 kilometer, terlihat semrawut.
Sebatang pohon pisang ditanam di tengah badan jalan beton, disertai tulisan 'jalan rusak, lubang bose taek' (jalan rusak, lobang besar).
"Entah siapa yang menanam pohon pisang di tengah jalan. Tapi ada bagusnya agar pengguna jalan hati-hati, karena lubang-lubang di jalan itu cukup dalam," kata Zul, salah satu warga Sorek.
Menurut warga ini, pelaksana proyek dianggap tak profesional. Warga dibuat geram oleh ulah rekanan pelaksana kegiatan yang tak becus dalam bekerja. Warga juga mensinyalir banyaknya kejanggalan dalam proses pengerjaan.
"Pengerjaan jalan beton di Kampung Baru tak kuat, sehingga banyak lubang besar. Beram jalan juga sudah banyak yang retak dan hancur pada sejumlah titik," ungkapnya.
Untuk itu, warga meminta pihak terkait untuk turun ke lapangan guna melihat langsung kondisi, kelayakan serta standarisasi jalan rigid yang dibangun menggunakan uang rakyat tersebut.(Bic/gr)
Warga kesal terhadap kontraktor pelaksana kegiatan, PT Mekar Abadi Mandiri (MAM). Pasalnya, proyek pengerjaan jalan beton (rigid) di Jalintim Kelurahan Sorek Satu sepanjang 8 kilometer, terlihat semrawut.
Sebatang pohon pisang ditanam di tengah badan jalan beton, disertai tulisan 'jalan rusak, lubang bose taek' (jalan rusak, lobang besar).
"Entah siapa yang menanam pohon pisang di tengah jalan. Tapi ada bagusnya agar pengguna jalan hati-hati, karena lubang-lubang di jalan itu cukup dalam," kata Zul, salah satu warga Sorek.
Menurut warga ini, pelaksana proyek dianggap tak profesional. Warga dibuat geram oleh ulah rekanan pelaksana kegiatan yang tak becus dalam bekerja. Warga juga mensinyalir banyaknya kejanggalan dalam proses pengerjaan.
"Pengerjaan jalan beton di Kampung Baru tak kuat, sehingga banyak lubang besar. Beram jalan juga sudah banyak yang retak dan hancur pada sejumlah titik," ungkapnya.
Untuk itu, warga meminta pihak terkait untuk turun ke lapangan guna melihat langsung kondisi, kelayakan serta standarisasi jalan rigid yang dibangun menggunakan uang rakyat tersebut.(Bic/gr)