Meranti (Beritaintermezo.com) - Terhitung tanggal 1 Maret hingga Mei 2016, Kepulauan Meranti ditetapkan sebagai daerah siaga darurat bencana asap yang disebabkan kebakaran lahan dan hutan (Karlahut). Penetapan status itu dituangkan dalam Surat Keputusan Bupati Kepulauan Meranti.
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Kepulauan Meranti Drs H Said Hasyim, saat memimpin rapat di Ruang Melati Kantor Bupati Kepulauan Meranti, Jalan Dorak Selatpanjang, Senin (29/2/2016). Rapat ini memastikan bahwa SK tersebut sudah berjalan sebagaimana mestinya. Dalam rapat ini juga ditunjuk personil satuan tugas pos komando. "Bupati telah memutuskan mulai 1 Maret hingga 3 bulan kedepan, Meranti siaga darurat," kata Said Hasyim.
Dijelaskan Said Hasyim, tugas pokok dari Satgas tersebut adalah mulai dari melakukan tindakan pencegahan dengan memberikan pemahaman untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, hingga tindakan pemadaman di lapangan jika terjadi Karlahut. Sebagai konsekswensi dari penetapan status darurat itu, Wabup menginstruksikan seluruh Kepala SKPD, dan Camat agar tidak meninggalkan tempat atau wilayah masing-masing.
"Ini bukan main-main, kita sedang dalam keadaan perang. Para camat diminta menyerahkan laporan tertulis satu minggu sekali untuk melaporkan kondisi dan upaya apa saja yang telah dilakukan di wilayah kerja masing-masing," tegas Said Hasyim.
Meski begitu, mantan camat di Kota Batam ini, meminta semua pihak yang terkait mulai dari tingkat desa, hingga jajaran Kepolisian untuk tetap mengedepankan asas kepentingan masyarakat. Dia tidak mau dengan status siaga dan tindakan pencegahan yang berlebihan malah membuat masyarakat tidak bisa berbuat apa-apa, dan kesulitas saat membuka lahan pertanian atau pertanian.
"Tetap jaga periuk nasi masyarakat, jangan kaku, jangan takuti, jangan sampai karena ini masyarakat takut utk mencari makan. Inilah konsep pemerintah, mengatur dan mengayomi. Jangan sembarang tangkap saja, apalagi salah kaprah hingga menimbulkan ketakutan di tengah masyarakat," pinta Said Hasyim.
Di tempat yang sama, Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Zahwani Pandra Arsyad SH MSi melalui Wakapolres, Kompol STP Manulang SH yang ditunjuk sebagai Komandan Satgas, mengatakan untuk tahun 2016 ini sudah terjadi kebakaran di tiga titik dalam wilayah Kepulauan Meranti. Yakni wilayah Desa Bokor, Desa Kayu Ara Kecamatan Rangsang Barat, dan Desa Wonosari, Kecamatan Rangsang, dengan total luasan sekitar 70 hektar. Namun, kata Manullang pula, kebakaran itu telah berhasil dipadamkan.
Stp Manullang juga menyampaikan saran dalam mengisi personil Satgas, khusus bidang operasional agar bisa diisi oleh kepala satuan kerja yang memiliki sumber daya personil. Sehingga bisa dikerahkan ke lapangan saat terjadi Karlahut, karena menurutnya pekerjaan terbesar itu adalahan memadamkan api di lapangan. "Jadi harus orang yang mmiliki personil agar betul-betul bisa action di lapangan.
Menurut Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kepulauan Meranti, Mamun Murod, hampir semua Karlahut yang terjadi diakibatkan kesengajaan masyarakat dengan cara membakar untuk membuka perkebunan maupun kebutuhan lain. Untuk itu sosialisasi dari ara camat dan kepala desa sangat penting dilakukan sebagai upaya pencegahan. "Dengan adanya Satgas ini ada harapan setiap terjadi Karlahut, informasinya bisa cepat disampaikan sehingga tindakan yang diambil tidak lagi terlambat seperti yang sering terjadi," harapnya.
RAPP Siapkan Helikopter Sementara itu, Estate Manajer Pulau Padang, Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), Marzum, yang ikut hadir dalam rakor tersebut memastikan perusahaan HTI itu siap membantu segala upaya pemadaman maupun pencegahan terhadap Karlahut di wilayah Kepulauan Meranti. Menurutnya perusahaan itu juga memiliki program reward Rp 100 juta bagi desa yang berhasil mejaga wilayahnya dari Karlahut dibawah 10 hektar. "Kami juga menstenbaikan satu unit helikopter untuk water bombing yang siap turun membantu jika dibutuhkan," ungkap Marzum.
Terlihat hadir dalam rapat itu, Asisten I Meranti, Alizar, Asisten III, Tengku Akhrial, Waka Polres Kepulauan Meranti, Kompol STP Manulang, Danramil 02 Tebingtinggi Mayor Bismi Tambunan, para kepala satuan kerja Pemkab Meranti, para camat, Ketua LAMR, Ridwan Hasan, tokoh masyarakat, mahasiswa dan perwakilan perusahaan yang beroperasi di Meranti.(karim)
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Kepulauan Meranti Drs H Said Hasyim, saat memimpin rapat di Ruang Melati Kantor Bupati Kepulauan Meranti, Jalan Dorak Selatpanjang, Senin (29/2/2016). Rapat ini memastikan bahwa SK tersebut sudah berjalan sebagaimana mestinya. Dalam rapat ini juga ditunjuk personil satuan tugas pos komando. "Bupati telah memutuskan mulai 1 Maret hingga 3 bulan kedepan, Meranti siaga darurat," kata Said Hasyim.
Dijelaskan Said Hasyim, tugas pokok dari Satgas tersebut adalah mulai dari melakukan tindakan pencegahan dengan memberikan pemahaman untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, hingga tindakan pemadaman di lapangan jika terjadi Karlahut. Sebagai konsekswensi dari penetapan status darurat itu, Wabup menginstruksikan seluruh Kepala SKPD, dan Camat agar tidak meninggalkan tempat atau wilayah masing-masing.
"Ini bukan main-main, kita sedang dalam keadaan perang. Para camat diminta menyerahkan laporan tertulis satu minggu sekali untuk melaporkan kondisi dan upaya apa saja yang telah dilakukan di wilayah kerja masing-masing," tegas Said Hasyim.
Meski begitu, mantan camat di Kota Batam ini, meminta semua pihak yang terkait mulai dari tingkat desa, hingga jajaran Kepolisian untuk tetap mengedepankan asas kepentingan masyarakat. Dia tidak mau dengan status siaga dan tindakan pencegahan yang berlebihan malah membuat masyarakat tidak bisa berbuat apa-apa, dan kesulitas saat membuka lahan pertanian atau pertanian.
"Tetap jaga periuk nasi masyarakat, jangan kaku, jangan takuti, jangan sampai karena ini masyarakat takut utk mencari makan. Inilah konsep pemerintah, mengatur dan mengayomi. Jangan sembarang tangkap saja, apalagi salah kaprah hingga menimbulkan ketakutan di tengah masyarakat," pinta Said Hasyim.
Di tempat yang sama, Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Zahwani Pandra Arsyad SH MSi melalui Wakapolres, Kompol STP Manulang SH yang ditunjuk sebagai Komandan Satgas, mengatakan untuk tahun 2016 ini sudah terjadi kebakaran di tiga titik dalam wilayah Kepulauan Meranti. Yakni wilayah Desa Bokor, Desa Kayu Ara Kecamatan Rangsang Barat, dan Desa Wonosari, Kecamatan Rangsang, dengan total luasan sekitar 70 hektar. Namun, kata Manullang pula, kebakaran itu telah berhasil dipadamkan.
Stp Manullang juga menyampaikan saran dalam mengisi personil Satgas, khusus bidang operasional agar bisa diisi oleh kepala satuan kerja yang memiliki sumber daya personil. Sehingga bisa dikerahkan ke lapangan saat terjadi Karlahut, karena menurutnya pekerjaan terbesar itu adalahan memadamkan api di lapangan. "Jadi harus orang yang mmiliki personil agar betul-betul bisa action di lapangan.
Menurut Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kepulauan Meranti, Mamun Murod, hampir semua Karlahut yang terjadi diakibatkan kesengajaan masyarakat dengan cara membakar untuk membuka perkebunan maupun kebutuhan lain. Untuk itu sosialisasi dari ara camat dan kepala desa sangat penting dilakukan sebagai upaya pencegahan. "Dengan adanya Satgas ini ada harapan setiap terjadi Karlahut, informasinya bisa cepat disampaikan sehingga tindakan yang diambil tidak lagi terlambat seperti yang sering terjadi," harapnya.
RAPP Siapkan Helikopter Sementara itu, Estate Manajer Pulau Padang, Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), Marzum, yang ikut hadir dalam rakor tersebut memastikan perusahaan HTI itu siap membantu segala upaya pemadaman maupun pencegahan terhadap Karlahut di wilayah Kepulauan Meranti. Menurutnya perusahaan itu juga memiliki program reward Rp 100 juta bagi desa yang berhasil mejaga wilayahnya dari Karlahut dibawah 10 hektar. "Kami juga menstenbaikan satu unit helikopter untuk water bombing yang siap turun membantu jika dibutuhkan," ungkap Marzum.
Terlihat hadir dalam rapat itu, Asisten I Meranti, Alizar, Asisten III, Tengku Akhrial, Waka Polres Kepulauan Meranti, Kompol STP Manulang, Danramil 02 Tebingtinggi Mayor Bismi Tambunan, para kepala satuan kerja Pemkab Meranti, para camat, Ketua LAMR, Ridwan Hasan, tokoh masyarakat, mahasiswa dan perwakilan perusahaan yang beroperasi di Meranti.(karim)