Jakarta (Beritaintermezo.com)-Polri menggelar Rapat Pimpinan (Rapim) Tahun 2017 di Auditorium Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) dan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jalan Tirtayasa No. 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Presiden Joko Widodo turut menghadiri acara itu.
Pantauan wartawan, Rabu (25/1), Jokowi tiba di lokasi kira-kira pukul 08.45 WIB. Dia tampak mengenakan jas lengkap.
Saat memberikan arahan, Jokowi mengingatkan Polri terus giat menghadapi pelbagai bentuk tindak kejahatan terhadap kekayaan negara. Baik itu tindakan korupsi, pencurian ikan atau ilegal fishing, ilegal logging, serta tindak pidana di bidang perpajakan.
Jokowi mengatakan, tagline yang digaungkan Polri, yakni Profesional, Modern, Terpercaya harus dijalankan secara sungguh-sungguh. Dengan demikian, segala tindakan kejahatan tersebut di atas akan mudah ditaklukkan.
"Itulah sebuah tagline yang memang harus dicapai oleh Polri dalam rangka membangun sebuah public trust, kepercayaan publik, dan itu bisa dilakukan apabila ada perbaikan-perbaikan kinerja," ucapan Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyinggung, situasi keamanan dalam negeri bukan hanya diwarnai dengan kebijakan konvensional, melainkan turut diwarnai dengan munculnya terorisme, pencucian uang, dan penyelundupan.
"Tantangan keamanan, ketertiban sudah berkembang jauh, sejalan dengan munculnya trans nasional, terorisme, pencucian uang, penyelundupan, perdagangan manusia, kejahatan siber, narkoba, dan lain-lain," pungkasnya.
Untuk diketahui, selain Kepala Negara, sejumlah Menteri Kabinet Kerja turut hadir dalam acara ini. Di antaranya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek, Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy.
Hadir juga Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, Kepala Badan Inteligen Negara (BIN) Jenderal (Pol), dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. (mc/bic1)
Pantauan wartawan, Rabu (25/1), Jokowi tiba di lokasi kira-kira pukul 08.45 WIB. Dia tampak mengenakan jas lengkap.
Saat memberikan arahan, Jokowi mengingatkan Polri terus giat menghadapi pelbagai bentuk tindak kejahatan terhadap kekayaan negara. Baik itu tindakan korupsi, pencurian ikan atau ilegal fishing, ilegal logging, serta tindak pidana di bidang perpajakan.
Jokowi mengatakan, tagline yang digaungkan Polri, yakni Profesional, Modern, Terpercaya harus dijalankan secara sungguh-sungguh. Dengan demikian, segala tindakan kejahatan tersebut di atas akan mudah ditaklukkan.
"Itulah sebuah tagline yang memang harus dicapai oleh Polri dalam rangka membangun sebuah public trust, kepercayaan publik, dan itu bisa dilakukan apabila ada perbaikan-perbaikan kinerja," ucapan Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyinggung, situasi keamanan dalam negeri bukan hanya diwarnai dengan kebijakan konvensional, melainkan turut diwarnai dengan munculnya terorisme, pencucian uang, dan penyelundupan.
"Tantangan keamanan, ketertiban sudah berkembang jauh, sejalan dengan munculnya trans nasional, terorisme, pencucian uang, penyelundupan, perdagangan manusia, kejahatan siber, narkoba, dan lain-lain," pungkasnya.
Untuk diketahui, selain Kepala Negara, sejumlah Menteri Kabinet Kerja turut hadir dalam acara ini. Di antaranya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek, Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy.
Hadir juga Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, Kepala Badan Inteligen Negara (BIN) Jenderal (Pol), dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. (mc/bic1)