Ketika Perekonomian Nasional di Campuri Asing?

Jumat, 02 Februari 2018 | 11:49:05 WIB

JAKARTA, (BI)-Gerakan Kebangkitan Indonesia (GKI) menyampaikan keprihatinan banyaknya lembaga keuangan internasional atau pihak asing yang ikut campur dalam sistem perekonmian Indonesia.

Hal itu dikemukakan sewaktu menemui Ketua DPR RI Bambang Soesatyo di ruang kerja Ketua DPR RI, Lantai 3, Gedung Nusantara III DPR RI (01/02/18). Mereka antara lain Prijanto, Batara Hutagalung, Marwan Batubara, Lily Wahid, Umar Abduh, Nata S Pane, Hatta Taliwang, Dodi Makmum Murod.

Dalam kaitan itu GKI mengajak DPR RI melalui Badan pengkajian MPR RI yang anggotanya juga para anggota DPR untuk mengadakan  forum dialog dengan para intelektual dan para tokoh dari berbagai disiplin ilmu untuk ikut memberi masukan bagi upaya mengatasi  berbagai masalah bangsa.

"Dialog ini penting untuk menelaah juga tkembali konstitusi kita apakah sudah dijalankan sesuai dengan ketentuan yang semestinya atau belum. Adanya wacana untuk kembali kepada UUD 1945 asli yang disempurnakan, barangkali dapat dipertimbangkan," jelas Prijanto.

Sementara itu, Lily Wahid meminta secara khusus kepada Bamsoet agar DPR RI menyetop membayar beban bunga obligasi rekapitulasi eks BLBI, serta perbaikan sistem ekonomi nasional agar BUMN tetap menjadi milik negara.

Bamsoet menyampaikan terimakasih atas berbagi saran, ide pemikiran, maupun pandangan dari berbagai tokoh GKI.

"Saya sudah mencatat berbagai ide, masukan, maupun permasalahan yang disampaikan. Ada banyak sekali, dari mulai bidang politik, ekonomi, sosial, maupun budaya," ujar Bamsoet.

Mengenai UUD 1945, Bamsoet menjelaskan dirinya beberapa waktu lalu sudah bertemu Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP). Hasilnya, UKP-PIP nanti akan menjadi sebuah Badan Pembinaan Idelogi Pancasila tersendiri.

"DPR RI bersama UKP-PIP yang nantinya akan menjadi Badan, akan membuat Legislatif Review untuk mengkaji apakah undang-undang yang telah dibuat telah mengandung semangat dan roh  Pancasila dan UUD 1945." jelas Bamsoet.

Sebelum mengakhir pertemuan, Bamsoet memohon doa dari para tokoh agar dirinya bisa menjalankan amanah sebagai Ketua DPR RI dengan sebaik-baiknya. Ia juga menjelaskan selalu membuka pintu ruang kerjanya bagi siapa saja yang ingin datang menyampaikan aspirasi. (Bir).

Terkini