Periksa Kelayakan Angkutan , Dishub Karimun Razia Kendaraan Umum

Rabu, 26 April 2017 | 10:42:15 WIB

Karimun (Beritaintermezo.com)-Dinas Perhubungan Kabupaten Karimun bersama dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan anggota Subdenpom Karimun menggelar razia kendaraan di Simpang 4 GOR Badang Perkasa, Selasa (25/4) pagi. Razia itu dilakukan untuk memeriksa kelayakan angkutan umum berupa angkutan penumpang maupun angkutan barang di Karimun.

Setiap kendaraan roda empat, baik itu kendaraan angkutan umum maupun barang diminta berhenti oleh petugas. Pengemudi kemudian diminta turun untuk menunjukkan surat-surat kelengkapan kendaraan mereka. Para petugas sudah ditempatkan di lokasi yang ditentukan. Razia tersebut berjalan tertib dan lancar.

Kepala Bidang Lalulintas Dinas Perhubungan Karimun Budi Setiawan kepada sejumlah awak media mengatakan, razia tersebut merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan Dinas Perhubungan. Tujuannya adalah untuk memeriksa bagian-bagian kendaraan penumpang maupun angkutan lainnya terhadap persyaratan teknis dan layak jalan.

"Ini merupakan kegiatan rutin. Kami secara berkala melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan penumpang maupun barang agar diketahui kelengkapan surat dan kelayakan kendaraan mereka. Karena, bagi kendaraan yang sudah tak layak namun tetap beroperasi, tentu akan menimbulkan masalah di jalan," jelas Budi.

Kata Budi, pemeriksaan yang dilakukan adalah kartu pengawasan dan keur (baca: kir) yang merupakan kartu uji kendaraan. Pihaknya juga meminta bantuan dari Satlantas Polres Karimun untuk melakukan pemeriksaan terhadap SIM dan kelengkapan mengemudi lainnya, agar yang mengemudi benar-benar merupakan orang yang sudah berpengalaman dan lulus dari uji mengemudi.

"Sebenarnya, razia ini lebih bersifat kearah sosialisasi. Jika ada kedapatan tidak memiliki kelengkapan, maka diberikan dispendasi untuk melakukan pengurusan dan pengadaan kelengkapan selama satu bulan, semoga dengan begini para pengemudi bisa mentaati peraturan yang berlaku demi keselamatan bersama," terang Budi.

Apalagi, menurut Budi, sejak adanya moda transportasi laut berupa kapal roro, maka tak tertutup kemungkinan bertambahnya jumlah kendaraan dari luar Karimun, khususnya jenis truk dan kendaraan barang lainnya. Dengan digelarnya kegiatan ini, maka setidaknya bisa memantau jumlah kendaraan truk yang masuk lewat pelabuhan roro. (hk/tambunan)

Terkini