Karimun (Beritaintermezo.com)-Perayaan Cap Go Meh, Minggu (21/2) malam di Vihara Toa Pek Kong, Kamkong, Meral dipenuhi ribuan warga Tionghoa. Selain melakukan sembahyang, warga juga disuguhi berbagai hiburan menarik, mulai dari Barongsai Terbesar hingga angpao raksasa.
Ahiong, warga Tionghoa di Meral mengatakan, perayaan Cap Go Meh yang setiap tahun digelar di Vihara Toa Pek Kong yang merupakan Vihara tertua di Kabupaten Karimun ini memang selalu ramai dikunjungi masyarakat. "Kegiatan ini rutin digelar setiap tahun, dan selalu ramai dikunjungi warga Tionghoa," ungkapnya.
Kata Ahiong, panitia telah menyiapkan berbagai pertunjukan diantaranya, pembakaran kembang api dan petasan, mendatangkan empat orang penyanyi mandarin dari luar negeri, seperti dari Negara Malaysia dan Taiwan untuk menghibur warga yang datang ke malam perayaan Cap Go Meh.
Bupati Karimun Aunur Rafiq yang hadir saat perayaan Cap Go Meh tersebut mengatakan, kegiatan keagamaan ini dapat memupuk dan menjaga rasa toleransi antar umat beragama di Kabupaten Karimun. Menurutnya, selama ini, toleransi umat beragaman di Karimun sudah terjaga dengan baik,
"Perayaan Cap Go Meh merupakan salah satu rangkaian dalam perayaan Imlek. Seluruh rangakaian perayaan Imlek di Karimun berlangsung dengan aman, tertib dan kondusif, ini menunjukkan bahwa selama ini toleransi antar umat beragama di Kabupaten Karimun terjalin dengan baik," tuturnya.
Dikatakan, pihaknya menjamin warga Tionghoa dalam berusaha di Karimun dan menjamin kepastian hukum bagi mereka. Selama ini, dengan menjaga toleransi maka keamanan di Karimun akan selalu terjaga. Sehingga investor tidak ragu untuk menanamkan modal mereka, dengan begitu otomatis perekonomian Karimun dapat meningkat.
"Pemkab Karimun akan menjamin keamanan bagi masuknya investasi ke Karimun. Salah satu modal bagi menariknay investor masuk ke Karimun adalah dengan menawarkan iklim investasi yang kondusif. Untuk itulah, maka kami selau menjaga dan memberikan rasa nyaman bagi seluruh umat dan etnis di Karimun," pungkasnya. (tambunan)
Ahiong, warga Tionghoa di Meral mengatakan, perayaan Cap Go Meh yang setiap tahun digelar di Vihara Toa Pek Kong yang merupakan Vihara tertua di Kabupaten Karimun ini memang selalu ramai dikunjungi masyarakat. "Kegiatan ini rutin digelar setiap tahun, dan selalu ramai dikunjungi warga Tionghoa," ungkapnya.
Kata Ahiong, panitia telah menyiapkan berbagai pertunjukan diantaranya, pembakaran kembang api dan petasan, mendatangkan empat orang penyanyi mandarin dari luar negeri, seperti dari Negara Malaysia dan Taiwan untuk menghibur warga yang datang ke malam perayaan Cap Go Meh.
Bupati Karimun Aunur Rafiq yang hadir saat perayaan Cap Go Meh tersebut mengatakan, kegiatan keagamaan ini dapat memupuk dan menjaga rasa toleransi antar umat beragama di Kabupaten Karimun. Menurutnya, selama ini, toleransi umat beragaman di Karimun sudah terjaga dengan baik,
"Perayaan Cap Go Meh merupakan salah satu rangkaian dalam perayaan Imlek. Seluruh rangakaian perayaan Imlek di Karimun berlangsung dengan aman, tertib dan kondusif, ini menunjukkan bahwa selama ini toleransi antar umat beragama di Kabupaten Karimun terjalin dengan baik," tuturnya.
Dikatakan, pihaknya menjamin warga Tionghoa dalam berusaha di Karimun dan menjamin kepastian hukum bagi mereka. Selama ini, dengan menjaga toleransi maka keamanan di Karimun akan selalu terjaga. Sehingga investor tidak ragu untuk menanamkan modal mereka, dengan begitu otomatis perekonomian Karimun dapat meningkat.
"Pemkab Karimun akan menjamin keamanan bagi masuknya investasi ke Karimun. Salah satu modal bagi menariknay investor masuk ke Karimun adalah dengan menawarkan iklim investasi yang kondusif. Untuk itulah, maka kami selau menjaga dan memberikan rasa nyaman bagi seluruh umat dan etnis di Karimun," pungkasnya. (tambunan)