Tanjungpinang (Beritaintermezo.com) - Kepala Dinas Kesehatan kota Tanjungpinang Rustam mengatakan sebanyak 25 balita di Tanjungpinang tidak dapat diimunisasi karena terinfeksi HIV-AIDS.
Ke-25 balita yang tersebar di empat kecamatan yang ada di kota Tanjungpinang tidak diberikan vaksin tetes Polio, karena daya tahan tubuhnya menurun. Tetapi setelah pemberian vaksin polio tetes, Dinas Kesehatan akan memberikan para balita itu vaksin polio suntikan.
"Ada 25 balita terinfeksi HIV-AIDS, yang tidak bisa divaksin imunisasi tetes polio, Karena daya kekebalan tubuhnya menurun, tetapi nanti akan diberikan vaksin polio suntik," kata Rustam pada Acara Pencanangan Pekan Imunisasi Nasional Provinsi Kepri, yang dilaksanakan di Perumahan Bukit Raya Ganet Kelurahan Pinang Kencana Tanjungpinang, Selasa (8/3).
Rustam juga mengatakan, dalam Pekan Imunisasi Nasional 8-15 Maret 2016 ini, sebanyak 23.700 lebih balita di Tanjungpinang akan diimunisasi di 180 tempat yang berada di empat kecamatan.
Pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) di Kota Tanjungpinang juga disejalankan dengan Pencanangan Pekan Imunisasi Nasional di Provinsi Kepri, yang dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Ketua Pembina Tim Penggerak PKK, Aisyah Sani dan sejumlah pejabat lainnya.
tua Tim Penggerak PKK Kabupaten Karimun, Raja Asmah yang merupakan istrinya berkeliling mengunjungi posyandu yang melaksanakan imunisasi polio.
Dalam hal ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun menargetkan sebanyak 21.871 balita se Kabupaten harus ditetesi polio. Dengan 313 pos yang tersebat di 12 Kecamatan.(gan)
986 Warga Kepri HIV
Penyebaran penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Kepri semakin mengkhawatirkan. Selama kurun waktu tahun 2000 hingga 2014, penderita HIV di daerah ini mencapai 986 orang.
Sebanyak 429 orang di antaranya sudah masuk ke level Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS). Dari angka tersebut, 202 orang di antaranya diketahui telah meninggal dunia.
"Data tersebut merupakan jumlah dari empat kabupaten/kota, yakni Batam, Bintan, Tanjung Balai Karimun, dan Tanjungpinang," ujar Komisioner Penanggulangan AIDS Kepri Bidang Monitoring Evaluasi (Konev), Agus beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan, HIV merupakan virus yang menyerang atau menurunkan sistem kekebalan tubuh. Ketika kekebalan tubuh sudah lemah maka AIDS mudah menyerang seseorang.
Dia menambahkan, saat ini satu persen dari jumlah ibu hamil terjangkit HIV. "Jika ada 100 orang ibu hamil maka satu orang di antaranya sudah terpapar HIV/AIDS. "Jika sudah terjangkit, virus di dalam darah akan melemahkan sel darah putih yang menyerang kekebalan tubuh," ungkapnya.
Imran menegaskan, sekira 70 sampai 80 persen penderita HIV terjangkit akibat penggunaan jarum suntik narkoba secara bergantian.
Untuk mencegah agar tak terjangkit HIV/AIDS, kata dia, masyarakat harus menjauhi narkoba dan tidak melakukan seks bebas. Selain itu,menggunakan kondom saat melakukan hubungan seks di luar pasangan. (omry)
"Ada 25 balita terinfeksi HIV-AIDS, yang tidak bisa divaksin imunisasi tetes polio, Karena daya kekebalan tubuhnya menurun, tetapi nanti akan diberikan vaksin polio suntik," kata Rustam pada Acara Pencanangan Pekan Imunisasi Nasional Provinsi Kepri, yang dilaksanakan di Perumahan Bukit Raya Ganet Kelurahan Pinang Kencana Tanjungpinang, Selasa (8/3).
Rustam juga mengatakan, dalam Pekan Imunisasi Nasional 8-15 Maret 2016 ini, sebanyak 23.700 lebih balita di Tanjungpinang akan diimunisasi di 180 tempat yang berada di empat kecamatan.
Pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) di Kota Tanjungpinang juga disejalankan dengan Pencanangan Pekan Imunisasi Nasional di Provinsi Kepri, yang dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Ketua Pembina Tim Penggerak PKK, Aisyah Sani dan sejumlah pejabat lainnya.
tua Tim Penggerak PKK Kabupaten Karimun, Raja Asmah yang merupakan istrinya berkeliling mengunjungi posyandu yang melaksanakan imunisasi polio.
Dalam hal ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun menargetkan sebanyak 21.871 balita se Kabupaten harus ditetesi polio. Dengan 313 pos yang tersebat di 12 Kecamatan.(gan)
986 Warga Kepri HIV
Penyebaran penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Kepri semakin mengkhawatirkan. Selama kurun waktu tahun 2000 hingga 2014, penderita HIV di daerah ini mencapai 986 orang.
Sebanyak 429 orang di antaranya sudah masuk ke level Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS). Dari angka tersebut, 202 orang di antaranya diketahui telah meninggal dunia.
"Data tersebut merupakan jumlah dari empat kabupaten/kota, yakni Batam, Bintan, Tanjung Balai Karimun, dan Tanjungpinang," ujar Komisioner Penanggulangan AIDS Kepri Bidang Monitoring Evaluasi (Konev), Agus beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan, HIV merupakan virus yang menyerang atau menurunkan sistem kekebalan tubuh. Ketika kekebalan tubuh sudah lemah maka AIDS mudah menyerang seseorang.
Dia menambahkan, saat ini satu persen dari jumlah ibu hamil terjangkit HIV. "Jika ada 100 orang ibu hamil maka satu orang di antaranya sudah terpapar HIV/AIDS. "Jika sudah terjangkit, virus di dalam darah akan melemahkan sel darah putih yang menyerang kekebalan tubuh," ungkapnya.
Imran menegaskan, sekira 70 sampai 80 persen penderita HIV terjangkit akibat penggunaan jarum suntik narkoba secara bergantian.
Untuk mencegah agar tak terjangkit HIV/AIDS, kata dia, masyarakat harus menjauhi narkoba dan tidak melakukan seks bebas. Selain itu,menggunakan kondom saat melakukan hubungan seks di luar pasangan. (omry)