Bengkalis (Beritaintermezo.com)-Gubernur Riau H.Arsyadjuliandi Rachman hadiri Festival Reog dan Kuda Lumping Se-Kabupaten Bengkalis Tahun 2017 di Desa Bantan Tengah Kabupaten Bengkalis Minggu (12/11/2017).
Gubernur Riau dampingi bupati Bengkalis Amril Mukminin, Bupati Rokan Hilir Suyatno, Plt Sekda Bengkalis, Ketua DPRD Bengkalis, Ketua Ikatan keluarga Jawa Riau yoyok, Ketua DPD IKJR Bengkalis Giyatno.
Bupati Bengkalis Amril Mukminin menyampaikan Kabupaten Bengkalis memiliki berbagai seni budaya dari berbagai suku salah satunya seni masyarakat jawa yaitu kuda reog dan kuda lumping.
Berbicara tentang reog dan kuda lumping banyak filosofi yang dapat di petik tidak hanya bagi masyarakat keturunan jawa tetapi seluruh etnis, termasuk etnis melayu, reog mampu menyatukan konponen yang ada dan dapat saling bersilaturahmi.
"Kami menyambut baik dan memerikan apresiasi atas pelaksanaan Festival Reog dan Kuda Lumping Se-Kabupaten Bengkalis Tahun 2017 di Desa Bantan Tengah Kabupaten Bengkalis," ujar Amril.
Sementara itu Gubernur Riau H.Arsyadjuliandi Rachman
menyampaikan Riau sedang menuju menyelesaikan fisi riau 2020 Salah satunya adalah tentang kebudayaan melayu dan alhamduillah kebudayaan yg ada di provinsi riau ini.
"Memang kita sedang bersama-sama menjadikan kebudayaan melayu menjadi payung bagi kebudayaan-kebudayaan yang hadir di Provinsi Riau ini, ya termasuk Reog dan kuda lumping ini dan ini membuktikan bahwa di provinsi Riau selain kebudayaan melayu yang berkembang juga kebudayaan yang di bawa oleh masyarakat Riau ini yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia tetap hidup dan tetap bisa mengingatkan pada generasi berikutnya budaya yang ada di daerah asal masing masing dan juga hari ini disini di Bantan ini masyarakat paguyuban jawa melaksanakan Festival Reog dan Kuda Lumping Se-Kabupaten Bengkalis Tahun 2017," ujar Andi Rahman.
Gubernur mengatakan pemerintah Provinsi Riau sangat mendorong untuk hidupnya dan berkembang sekaligus mengingatkan kepada anak anak enerasi berikutnya bagaimana pentingnya mengenal budaya.
Bagaimana event ini bisa di bisa di jadikan event wisata provinsi Riau? Walaupun cuman di adakan setahun 2 tahun sekali, saya minta kepada IKJR mengumpulkan data, mengunjungi orang-orang tua yang berasal dari jawa dan setelah itu di seminarkan sebetulnya masyarakat jawa masuk ke riau dimana awalnya? Dan nanti disitu di jadikan pusat untuk kegiatan budaya jawa yang ada di riau kita pusatkan disana.
Dalam mengembangkan pariwisata berbasis kebudayaan itu salah satunya nanti dan ini akan riau ini menjadi unik supaya tidak ada lagi reog atau kuda lumping di seberang sana, cukup reog dan kuda lumping di Riau.
"Jadi, sekali lagi kami mengucapkan selamat pada peserta festival dan mudah mudahan ini menjadi semangat untuk memberikan nformasi kepada anak-anak kita dan generasi baru nantinya," katanya. (bic)