BAGANSIAPIAPI (Beritaintermezo.com) - Dua pelajar tingkatan SMA di Bagansiapiapi diciduk Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Rohil karena kedapatan lagi asik bermain Game dijam sekolah. Kedua pelajar itu diciduk oleh satpol PP saat melakukan razia rutin pada selasa (4/10) pagi kemaren disejumlah tempat permainan Play Station, warnet dan Gelper.
Saat diamankan oleh petugas, Kedua pelajar itu tidak bisa berbuat banyak dikarenakan keduanya masih menggunakan seragam berupa celana sekolah dan kaos oblong. "kita periksa tas sekolahnya dan ternyata baju seragamnya disimpan didalamnya, "kata Kasi Ops Satpol PP Rohil, Syafe'i, Rabu (5/10) di Bagansiapiapi.
Ia mengatakan, Kedua pelajar itu dibawa kesekolah dimana tempatnya menimba ilmu pendidikan. "setelah kita data kemudia kita serahkan kepihak sekolahnya dengan meminta guru sekolahnya melakukan penjemputan. Sementara tindakan yang kita berikan hanyalah berupa pembinaan, sementara sangsi itu merupakan wewenang sekolah, "Kata Syafe'i.
Disebutkan, Pihak sekolah merasa kaget dikarenakan keduanya memang tidak masuk dari jam pertama sekolah. Pihak sekolah juga berjanji akan memanggil kedua orang tua siswa tersebut. Disisi lain, Satpol PP juga meminta kepada pemilik warung internet (warnet), Play Station, Gelper untuk tidak menerima pelajar bermain pada jam sekolah.
"kita sudah berkali-kali mengingatkan agar pemilik tempat permainan tidak melayani pelajar, namun jika nanti kedapatan lagi maka kita tidak segan-segan untuk menarik usahanya, "Ancamnya. (zal)
Saat diamankan oleh petugas, Kedua pelajar itu tidak bisa berbuat banyak dikarenakan keduanya masih menggunakan seragam berupa celana sekolah dan kaos oblong. "kita periksa tas sekolahnya dan ternyata baju seragamnya disimpan didalamnya, "kata Kasi Ops Satpol PP Rohil, Syafe'i, Rabu (5/10) di Bagansiapiapi.
Ia mengatakan, Kedua pelajar itu dibawa kesekolah dimana tempatnya menimba ilmu pendidikan. "setelah kita data kemudia kita serahkan kepihak sekolahnya dengan meminta guru sekolahnya melakukan penjemputan. Sementara tindakan yang kita berikan hanyalah berupa pembinaan, sementara sangsi itu merupakan wewenang sekolah, "Kata Syafe'i.
Disebutkan, Pihak sekolah merasa kaget dikarenakan keduanya memang tidak masuk dari jam pertama sekolah. Pihak sekolah juga berjanji akan memanggil kedua orang tua siswa tersebut. Disisi lain, Satpol PP juga meminta kepada pemilik warung internet (warnet), Play Station, Gelper untuk tidak menerima pelajar bermain pada jam sekolah.
"kita sudah berkali-kali mengingatkan agar pemilik tempat permainan tidak melayani pelajar, namun jika nanti kedapatan lagi maka kita tidak segan-segan untuk menarik usahanya, "Ancamnya. (zal)
