Rohul (Beritaintermezo.com)-Dampak Putusnya Jembatan Mentawai di desa tibawan Kecamatan Rokan IV Koto mulai dirasakan masyarakat di empat desa. pasalnya, pasca putusnya jembatan tersebut, menyebabkan harga sejumlah kebutuhan pokok mulai merangkak naik.
Putusnya jembatan mentawai yang menjadi akses utama menuju 4 desa yaitu desa Cipang kiri hilir, cipang kanan, tibawan dan banjar datar. Pasalnya selama ini, Jembatan mentawai menjadi akses utama distribusi bahan kebutuhan pokok dan akses perekonomian warga.
Plt Camat Rokan IV Koto M.Zaki, Jumat (3/3/2017) menjelaskan, Akibat putusnya jembatan mentawai, para pemasok kebutuhan pokok, harus mengeluarkan biaya lebih untuk melansir barang dagangan mereka. Akibat adanya biaya tambahan, para pedagang terpaksa menaikan harga jual.
"Yang signifikan mengalami kenaikan itu seperti Minyak goreng dan beras, rata-rata naik sekitar 10 persen, kemungkinan harga kebutuhan pokok lain juga akan menyusul," ujarnya.
Untuk memulihkan arus transportasi pasca putusnya jembatan mentawai, Pemerintah Kecamatan Rokan IV koto, segera melakukan Rapat dengan upika, kepala desa, tokoh masyarakat, BPBD, dan UPTD PUPR untuk mencari solusi penyebrangan darurat. Pasalnya, 2 unit Speed Boat bantuan BPBD Rohul tidak dapat difungsikan secara maksimal.
" Masyarakat takut mengguanakan perahu bantuan itu karena oleng saat dipakai menyebrang, jadinya saat ini perahu itu jarang digunakan, rencananya kita akan rapatkan apakah akan dibuat rakit atau gatek atau solusi lainya" sebut Zaki.
Sementara untuk pembangunan jembatan darurat, Zaki menyebutkan kemungkinan tidak akan dilakukan, karena pada tahun ini pemprov riau akan melakukan pembangunan jembatan mentawai permanen.
"Jadi kalau kita bangun jembatan darurat takutnya mubazir, karena tahun ini pemprov juga akan bangun jembatan permanen, Pembangunan getek atau rakit, untuk menyebrang mungkin jadi opsi prioritas, tetapi itu tetap tergantung dari hasil rapat kita nanti" tukas Zaki.(joh)