Meranti (Beritaintermezo.com)-Kepala Desa Baran Melintang Penti Kurniawan menyayangkan pemberitaan salah satu media yang menyudutkannya soal penggunaan Anggaran Dana Desa (DDS) tahun 2018 lalu. Dalam pemberitaan tersebut Penti Kurniawan mengatakan dirinya disudutkan dengan menuduh melakukan korupsi dana desa.
"Apa yang diberitakan itu tidak benar, semua proyek di desa Baran Melintang dilaksanakan sesuai dengan aturan dan spesipikasi. Pemberitaan itu murni kriminalisasi dari lawan politik saya," ujar Penti Kurniawan kepada Beritaintermezo.com, Rabu (6/11/2019)
Penti juga menyayangkan media yang memberitakan dirinya selaku kepala desa tanpa ada konfirmasi. "Seharusnya media melakukan konfirmasi dulu sebelum menaikkan berita. Ini langsung memberitakan saya dengan negatif," katanya.
Penti mengatakan dalam menjalankan tugasnya sebagai Kepala Desa terus melakukan sinergitas baik dengan aparatur desa, masyarakat, media bahkan LSM yang ada di Meranti.
Menurutnya pemberitakan negatif terhadap dirinya dari salah satu media tidak benar. Seluruh pekerjaan proyek telah dicek APH dilapangan dan selesai 100 persen tidak ada fiktif.
"Ini murni kriminalisasi terhadap saya, jadi kalau begini, terlalu banyak pengawasan, kapan kades bisa membangun, kita sudah laksanakan sesuai rencana awal atas kesepakatan musyawarah bersama masyarakat desa," ujarnya.
Ia meminta masyarakat untuk menegurnya kalau memang ada pekerjaan atau menimpang dari aturan. Sehingga pembangunan di Desa Baran Melintang bisa tercapai sesuai harapan masyarakat.
"Bukan seperti ini, dengan menduga-duga menyudutkan kepala desa. Kalau ada yang tidak sesuai aturan, mari datang saya selalu terbuka dan kita cek kelapanagn," pintanya.(krm/deki)
"Apa yang diberitakan itu tidak benar, semua proyek di desa Baran Melintang dilaksanakan sesuai dengan aturan dan spesipikasi. Pemberitaan itu murni kriminalisasi dari lawan politik saya," ujar Penti Kurniawan kepada Beritaintermezo.com, Rabu (6/11/2019)
Penti juga menyayangkan media yang memberitakan dirinya selaku kepala desa tanpa ada konfirmasi. "Seharusnya media melakukan konfirmasi dulu sebelum menaikkan berita. Ini langsung memberitakan saya dengan negatif," katanya.
Penti mengatakan dalam menjalankan tugasnya sebagai Kepala Desa terus melakukan sinergitas baik dengan aparatur desa, masyarakat, media bahkan LSM yang ada di Meranti.
Menurutnya pemberitakan negatif terhadap dirinya dari salah satu media tidak benar. Seluruh pekerjaan proyek telah dicek APH dilapangan dan selesai 100 persen tidak ada fiktif.
"Ini murni kriminalisasi terhadap saya, jadi kalau begini, terlalu banyak pengawasan, kapan kades bisa membangun, kita sudah laksanakan sesuai rencana awal atas kesepakatan musyawarah bersama masyarakat desa," ujarnya.
Ia meminta masyarakat untuk menegurnya kalau memang ada pekerjaan atau menimpang dari aturan. Sehingga pembangunan di Desa Baran Melintang bisa tercapai sesuai harapan masyarakat.
"Bukan seperti ini, dengan menduga-duga menyudutkan kepala desa. Kalau ada yang tidak sesuai aturan, mari datang saya selalu terbuka dan kita cek kelapanagn," pintanya.(krm/deki)
