Setiap Tahun di Usulkan, Jalan Poros Desa Hanya Angan-Angan Warga Desa Gunung Mulya

Setiap Tahun di Usulkan, Jalan Poros Desa Hanya Angan-Angan Warga Desa Gunung Mulya
Ilustrasi

KAMPAR (Beritaintermezo.com) -  Sejak tahun 1988 hingga 2016 ini, jalan poros Desa Gunung Mulya, Kecamatan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar tidak kunjung diaspal. Warga sudah mengusulkan jalan segera diaspal.Tapi belum juga terealisasi pengaspalan jalan.

Jalan poros itu merupakan kawasan pemukiman penduduk tranmigrasi. Sepanjang 6 kilo meter (km), ruas jalan poros desa itu masih berupa tanah kuning bercampur batu kerikil. jika hujan tiba kondisi jalan becek dan musim panas jalan berdebu.

Siang dan malam ruas jalan poros itu selalu dilintasi kendaraan. Karena jalan penghubung Kabupaten Kampar dengan Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing). Selain itu, anak -anak sekolah sering melintasi jalan itu. Apalagi, diruas jalan itu rawan terjadinya kecelakaan.

Perusahaan yang berada dikawasan desa itu memang ada membantu melakukan perbaikan jika kondisi jalan rusak. Tapi perhatian perusahaan tersebut, tidak begi maksimal.

Mudi (45), warga setempat mengatakan, sudah puluhan tahun jalan poros desa belum di aspal. "Kami dari warga sudah mengusulkan dalam musyawarah pengaspalan jalan. Tapi Pemerintah Kampar belum merealisasikan pengaspalan jalan itu," tandas Mudi, kepada Intermezo, Kamis 11 Agustus 2016. 

Mudi mengaku, masyarakt sudah banyak mengeluhkan soal jalan poros. Karena, sepanjang ruas jalan berlubang dan tidak rata. "Kami sudah berusaha agar ada pengaspalan jalan poros desa," tandas Mudi.

Mudi menuturkan, warga sudah berharap ada pemerataan pembangunan."Kami ingin ada pemerataan pembangunan. Di desa lain di aspal. Jalan desa kami tidak diaspal," harap Mudi.

Kepala Desa Gunung Mulya Ali mengatakan,  jalan poros itu di buat sejak tranmigrasi dibuka tahun 1998 silam. "Sudah puluhan tahun belum juga di aspal. Warga sudah menginginkan jalan itu segera di aspal," kata Ali, di Kantornya.

Ali menuturkan, pengaspalan jalan poros ituberkali-kali diusulkan dalam musrembang desa. Bahkan, Pemerintah Kampar sudah meninjau lokasi jalan itu. Tapi belum juga diaspal. "Soal usulan pengaspalan jalan itu  sudah sering kami ajukan pada Pemerintah Kampar," jelas Ali.

Ali menyebutkan, jalan itu merupakan urat nadi masyarakat. Kendaraan selalu melintas di jalan tersebut. "Kita sudah berupaya mengajukan pengaspalan. Tapi tidak kunjung diaspal," ujar Ali.

Ali berharap, desanya disamakan desa lain yang jalannya diaspal. "Jalan desa lain diaspal. Kenapa jalan kita tidak diaspal. Kita ingin ada persamaan dengan desa lain," pinta Ali.

Ali mengaku, pihak perusahaan memang ada membantu melakukan perbaikan jalan. "Jika kita minta perbaikan jalan dari  perusahaan memang ada ditanggapi. Tapi tidak maksimal," ungkap Ali.

Untuk tahun ini, sebut Ali, jembatan sudah dibangun Pemerintah Kampar. "Pembangunan jembatan ini sudah membantu kita. Untuk pengaspalan jalan, kami belum tahu," tutup Ali. (Anhar)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index