Fahri Hamzah Berfikir Katak Dalam Tempurung

  Fahri Hamzah Berfikir Katak Dalam Tempurung

JAKARTA, (BI)-Menanggapi pernyataan Fahri Hamzah yang menuding pemerintah Presiden Jokowi merampas subsidi rakyat dengan sejumlah kenaikan harga BBM jenis tertentu, dinilai Hanura sebagai pernyataan katak dalam tempurung.

"Kita tahu selama ini Fahri pembela koruptor, tapi kali ini kita juga jadi tahu bahwa dia ternyata juga pembela orang berduit konsumen pertamax, yang nyata untuk kelas menengah ke atas," tegas Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah Zubir di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Kamis (5/7/2018).

Padahal kata Inas, sejak era Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Pertamax tak pernah disubsidi. “Jadi, sejak era SBY pertamax tidak pernah disubsidi, maka Fahri Hamzah itu ngapain aja? Kok seperti katak dalam tempurung nggak tahu informasi BBM," ujarnya.

Karena itu Inas yang juga Wakil Ketua Komisi VI DPR itu tak sependapat dengan Fahri Hamzah yang mengatakan pemerintah telah merampas subsidi rakyat. “Lalu, rakyat yang mana yang diwakili Fahri itu?” katanya mempertanyakan.

Inas membandingkan harga BBM di era Jokowi dan era SBY seperti berikut ini:

Premium:

Era SBY
Pada awal menjabat presiden, harga premium Rp 1.820, kemudian terjadi kenaikan 2 kali pada tahun 2005, tahun 2008 menjadi Rp 6.000. Kemudian di tahun yang sama turun 2 kali menjadi Rp 5.000 dan tahun 2009 turun lagi menjadi Rp 4.500. Akan tetapi pada tahun 2013 terjadi kenaikan yang luar biasa menjadi Rp 6.500.

Era Jokowi

Di awal pemerintahan Jokowi, harga minyak dunia melambung secara signifikan serta adanya kebijakan penghapusan subsidi bensin premium sehinga tahun 2014 naik menjadi Rp 8.500. Pada tahun 2015 turun menjadi Rp 7.600, lalu turun lagi menjadi Rp 6.800.

Di tahun yang sama juga naik lagi Rp 7.300, kemudian tahun 2016 turun lagi Rp 6.950, dan tahun 2017 turun menjadi Rp 6.550 sampai dengan sekarang.

Solar:

Era SBY

Akhir 2014 Rp 5.500

Era Jokowi

Harga sekarang Rp 5.150, berarti turun Rp 350.

Pertamax:

Di akhir era SBY

Tahun 2014, Rp 11.300.

Di era Jokowi

Sampai dengan Februari 2018 sudah turun beberapa kali dengan harga Rp 8.900, dan per 1 Juli 2018 naik menjadi Rp 9.500.

Di era Jokowi, Premium memang naik Rp 50, tapi tidak ada subsidi yang mencapai Rp 200 triliun seperti di era SBY yang membebani APBN. Sedangkan Solar di era Jokowi lebih murah Rp 350 dibandingkan era SBY dan Pertamax juga turun Rp 1.800 dibandingkan dengan era SBY.

 â€œYang terpenting lagi di Papua harga Premium di era SBY mencapai Rp 60.000, tapi di era Jokowi Rp 6.550," pungkasnya.(Bir)


Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index