SBY di Rawat Tunda Bahas Koalisi

Demokrat dan Gerindra Menguat, PKS dan PAN Bakal Gigit Jari

Demokrat dan Gerindra Menguat,  PKS dan PAN Bakal Gigit Jari

JAKARTA(BI)-Sekalipun rencana pertemuan Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto tertunda karena SBY kecapean dirawat di RSPAD tetapi ini dugaan terjadinya koalisi antara Demokrat dengan Gerindra tetap menguat.

Karena itu nanti hanya akan ada dua pasangan capres, yaitu Jokowi vs Prabowo. Sedangkan PKS dan PAN bisa gigit jari karena PKB sudah mendarat dukung Jokowi. Koalisi PKS dan PAN tidak menjangkau Threshold 20 %.

“Dengan pertemuan Pak SBY dan Prabowo ini makin memperkuat dugaan bahwa Demokrat akan koalisi dengan Gerindra. Sehingga capres yang akan maju hanya 2, yaitu Jokowi Vs Prabowo,” tegas Ketua Golkar Bambang Soesatyo di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (18/7/2018).

Bamsoet menilai wajar Demokrat koalisi dengan Gerindra, karena ada kecocokan sebagai partai yang sama-sama didirikan oleh militer. “Jadi, bagus saja dan kita tunggu,” katanya singkat.

Sebelumnya diberitakan jika SBY dan Prabowo akan bertemu pada Rabu (18/7) hari ini, namun ditunda karena SBY kurang sehat dan dirawat di RSPAD Jakarta.

"Pertemuan SBY dan Prabowo diundur karena Pak SBY kelelahan sehabis dari Pacitan dan Yogyakarta. Pak SBY dirawat sejak Minggu (17/7) kemarin di RSPAD," kata Wakil Ketua Umum Demokrat, Syarief Hasan, Rabu (18/7).

Ketum PAN Zulkifli, bilang pihaknya yakin nanti hanya akan ada 2 pasangan capres, yaitu Jokowi dan Prabowo sebagai penantang. Sehingga alternatif peluang poros tiga hampir tertutup.

Tetapi sampai hari ini spekualsi pasangan cawapres Prabowo sendiri masih misterius. Ada yang mengatakan akan berpasangan dengan Anies Baswedan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Zulkifli Hasan, Ahmad Heriyawan (PKS), dan lain-lain.

 SOAL MENTERI.

Dalam pada itu Ketua Golkar Bambang Soesatyo menilai beberapa menteri kabinet kerja Jokowi yang kembali maju caleg 2019, sebagai upaya parpol untuk bisa meraih kursi mayoritas di DPR.

“Para menteri itu diantaranya sebagai kader partai, maka wajar kalau nyaleg. Mereka diharapkan bisa menghasilkan kursi sebanyak-banyaknya untuk DPR RI. Tapi, Golkar tetap memprioritaskan caleg-caleg yang berkualitas,” tegas Ketua DPR RI itu di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (18/7/2018).

Namun, Bamsoet tidak tahu pertimbangan partai yang mengusung banyak artis sebagai caleg. “Kalau Golkar mengusung kader terbaik. Tapi, caleg artis mungkin sama agar mendapat simpati masyarakat untuk lolos ke Senayan,” jelas Bamsoet.

Sementara itu dirinya yang kembali maju di dapil Jawa Tengah VII, sesuai perintah Golkar yang menginginkannya maju kembali sebagai anggota DPR periode 2019-2024. “Jadi, saya mengalir saja, dan tetap fokus sebagai pimpinan DPR RI hingga Oktober 2019 untuk memperbaiki citra DPR,” pungkasnya.

Sementara itu beberapa menteri yang kembali nyaleg antara lain dari PDIP; Menko PMK Puan Maharani dari dapil Jawa Tengah V, Menkumham Yasonna Laoly dari Dapil Sumatera Utara II, dan Jubir Kepresidenan Johan Budi dari Dapil Jatim VII. Dari PKB adalah Menaker M. Hanif Dhakiri dari Dapil Depok Jawa Barat, Menpora Imam Nahrawi dari dapil Jakarta Timur, dan Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo dari dapil Bengkulu.

Menag RI Lukman Hakim Saifuddin (PPP), dan Golkar hanya mengusung Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Nusron Wahid sebagai caleg dari dapil Jawa Tengah II, dan Menpan RB Asman Abnur (PAN) dari Dapil Kepulauan Riau.(Bir).

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index