AHY Cawapres Prabowo, PKS Hanya Dapat Deal-Deal Amatiran

AHY Cawapres Prabowo, PKS Hanya Dapat Deal-Deal Amatiran

JAKARTA, (BI)-Mantan politisi PKS Fahri Hamzah menilai elit-elit PKS yang dimotori oleh Presiden PKS Sohibul Iman saat ini sedang melakukan deal-deal politik untuk koalisi pilpres 2019. Tapi.dia yakin deal-deal politik amatiran itu akan gagal, dan PKS akan sulit mencari parpol koalisi.

“Perilaku elit PKS ini tak bisa dibiarkan, karena PKS akan hilang di pemilu 2019. Untuk itu saya akan bertemu Pak Anis Matta dan tokoh PKS untuk menyelamatkan PKS,” tegas Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Kamis (2/8/2018).

Fahri Hamzah didampingi kuasa hukumnya Mujahid, dan pasca MA menolak kasasi PKS, pihaknya ingin agar keputusan MA ini segera dieksekusi, agar PKS tak hilang di pemilu 2019.

Bahkan pada Rabu (1/8/2018) malam kata Fahri, Sohibul Iman masih melakukan pemecatan terhadap tiga tokoh PKS karena menolak dicalegkan kembali di pemilu 2019.

Menurut Fahri, langkah-langkah pembusukan partai ini sudah terjadi sejak 2014 sampai sekarang. Maka, PKS harus diselamatkan. Apalagi, jelang pilpres ini muncul jubir-jubir PKS yang tidak jelas, yang tidak memahami sejarah pendirian partai, sehingga komentarnya ngawur ngalor-ngidul yang merugikan PKS.

GANDENG AHY

Dalam pada itu dari perkembangan politik pencapresan, berbagai spekulasi bahwa Prabowo Subianto sepertinya akan menggandeng Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres 2019. Karena Gerindra menilai hasil ijtima’ ulama itu tidak mengikat dan Prabowo akan tetap didukung ulama. Spanduk foto AHY sudah mulai terpaksang di beberapa jalan protokol Jakarta.

Lalu, bagaimana dengan PKS yang jauh-jauh hari berkomitmen dengan 9 nama bakal cawapres Prabowo? Apakah akan absen di pilpres 2019 nanti, hal itu belum dibahas oleh PKS.

“PKS akan mendalami hasil diskusi dengan ketiga partai Gerindra, PAN, dan Demokrat itu melalui mekanisme internal. Pengambilan keputusan strategis yang salah satunya penentuan cawapres harus melalui sejumlah tahapan internal,” tegas Direktur Pencapresan PKS Suhud Alynudin, Kamis (2/8/2018).

Menurutnya, proses pengambilan keputusan strategis di PKS itu melalui 2 tahap. Pertama, pembahasan di rapat Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) sebagai badan pekerja harian Mejelis Syuro.

Setelah itu, hasil keputusan DPTP dibawa ke sidang Majelis Syuro untuk dibahas lebih lanjut. Karena itu, hingga saat ini PKS belum mengeluarkan keputusan resmi soal penentuan cawapres.

Sebab, setelah bertemu para pimpinan partai untuk membahas sosok cawapres, PKS belum menggelar sidang Majelis Syuro untuk memutuskan sikap resmi.

Direktur Pencapresan DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Suhud Aliyudin saat ditemui seusai menjadi pembicara dalam diskusi Polemik MNC Trijaya, di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (28/7/2018).

“Opsi abstain di Pilpres 2019 juga belum dipertimbangkan partai karena belum dibahas di sidang Majelis Syuro. Nanti, hasil keputusan DPTP dibawa ke sidang Majelis Syuro untuk dibahas lebih lanjut dan diambil keputusan resmi PKS," kata Suhud.

Sebagaimana diketahui ke sembilan nama cawapres yang disodorkan PKS ke Prabowo antara lain Gubernur Jawa Barat (Ahmad Heryawan) Wakil Ketua Majelis Syuro (Hidayat Nur Wahid), Mantan Presiden PKS (Anis Matta), Gubernur Sumatera Barat (Irwan Prayitno), Presiden PKS Mohamad (Sohibul Iman), Ketua Majelis Syuro PKS (Salim Segaf), Mantan Presiden PKS (Tifatul Sembiring), Ketua DPP PKS (Al Muzammil Yusuf), dan Ketua DPP PKS (Mardani Ali Sera).(Bir).

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index