JAKARTA,(BI)-Upaya memolitisir kasus mengada ada penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet, pada saat bangsa ini berduka dan berbela sungkawa atas gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, sungguh tidak terpuji dan memalukan.
Tindakan tim Prabowo itu menunjukkan kepentingan politik lebih dominan daripada mendengarkan suara kemanusiaaan dan kebenaran untuk membantu korban bencana alam. “Kita ini negara hukum,†tegas Sekjen PDIP, Hasto Kistiyanto di Jakarta, Rabu (3/10/2018).
Banyak bilang bahwa jika tim pemenangan Prabowo - Sandi itu betul-betul memiliki bukti otentik atas isu penganiayaan tersebut, Hasto minta segera laporkan ke polisi dengan menempuh jalur hukum dan minta visum et repertum sehingga publik mendapatkan kejelasan dari persoalan tersebut.
Tapi ternyata karangan Pihak tak bertanggun jawab seperti Fadli Zon dan Fahri Hamzah bahkan Amin Rais , Rizal Ramli bahkan Prabowo sudah dilsporkan Fahran Abbas ke Mabes Polri dengan tuduhan menyebar berita nohong dan ujaran kebencian.
:PDIP mengajak seluruh warga bangsa. Khususnya para elit politik, agar benar-benar bertindak tulus dengan mengedepankan mata hati dan perkuat bela rasa serta melakukan hal2-halnyata untuk bantu korban bencana alam,†ujarnya.
Menurut Hasto, berbagai penggiringan opini seolah terjadi kekerasan atas Ratna Sarumpaet dan kemudian menuduhkan hal itu sebagai tanggung jawab Pak Jokowi sangat tidak elok, dan menyerang kecerdasan publik.
“Rakyat tahu bahwa Pak Jokowi dan Kyai Ma’ruf tidak memiliki tradisi kekerasan sama sekali. Sementara yang disana memiliki banyak pengalaman kelam terhadap berbagai bentuk tindak kekerasan,†jelas Hasto.
Dengan demikian, apa yang dipertontonkan dengan memolitisasi kasus kekerasan secara sepihak tanpa adanya laporan ke polisi dan keterangan resmi dari rumah sakit, hanya menghadirkan atraksi playing victim yang tidak etis dan telah mengusik rasa kemanusiaan kita.
Sebab, saat ini perhatian seluruh bangsa ditujukan pada upaya menolong rakyat yang menjadi korban bencana. Kehadiran Pak Jokowi hari ini kembali ke Palu karena suara hati kemanusiaan itu.
“Pembelaan yang diungkap atas kasus Ratna Sarumpaet oleh tim Prabowo tersebut hanya akan positif apabila mereka juga membela lebih hebat lagi terhadap Kasus Semanggi atau pun penculikan aktivis serta pembunuhan Marsinah di era Rejim Soeharto,†pungkasnya.( Bir)
Tindakan tim Prabowo itu menunjukkan kepentingan politik lebih dominan daripada mendengarkan suara kemanusiaaan dan kebenaran untuk membantu korban bencana alam. “Kita ini negara hukum,†tegas Sekjen PDIP, Hasto Kistiyanto di Jakarta, Rabu (3/10/2018).
Banyak bilang bahwa jika tim pemenangan Prabowo - Sandi itu betul-betul memiliki bukti otentik atas isu penganiayaan tersebut, Hasto minta segera laporkan ke polisi dengan menempuh jalur hukum dan minta visum et repertum sehingga publik mendapatkan kejelasan dari persoalan tersebut.
Tapi ternyata karangan Pihak tak bertanggun jawab seperti Fadli Zon dan Fahri Hamzah bahkan Amin Rais , Rizal Ramli bahkan Prabowo sudah dilsporkan Fahran Abbas ke Mabes Polri dengan tuduhan menyebar berita nohong dan ujaran kebencian.
:PDIP mengajak seluruh warga bangsa. Khususnya para elit politik, agar benar-benar bertindak tulus dengan mengedepankan mata hati dan perkuat bela rasa serta melakukan hal2-halnyata untuk bantu korban bencana alam,†ujarnya.
Menurut Hasto, berbagai penggiringan opini seolah terjadi kekerasan atas Ratna Sarumpaet dan kemudian menuduhkan hal itu sebagai tanggung jawab Pak Jokowi sangat tidak elok, dan menyerang kecerdasan publik.
“Rakyat tahu bahwa Pak Jokowi dan Kyai Ma’ruf tidak memiliki tradisi kekerasan sama sekali. Sementara yang disana memiliki banyak pengalaman kelam terhadap berbagai bentuk tindak kekerasan,†jelas Hasto.
Dengan demikian, apa yang dipertontonkan dengan memolitisasi kasus kekerasan secara sepihak tanpa adanya laporan ke polisi dan keterangan resmi dari rumah sakit, hanya menghadirkan atraksi playing victim yang tidak etis dan telah mengusik rasa kemanusiaan kita.
Sebab, saat ini perhatian seluruh bangsa ditujukan pada upaya menolong rakyat yang menjadi korban bencana. Kehadiran Pak Jokowi hari ini kembali ke Palu karena suara hati kemanusiaan itu.
“Pembelaan yang diungkap atas kasus Ratna Sarumpaet oleh tim Prabowo tersebut hanya akan positif apabila mereka juga membela lebih hebat lagi terhadap Kasus Semanggi atau pun penculikan aktivis serta pembunuhan Marsinah di era Rejim Soeharto,†pungkasnya.( Bir)