Kapolri Tak Perlu Risau Dengan Isu Suap Daging

Kapolri Tak Perlu Risau Dengan Isu Suap Daging

JAKARTA, (BI)-Ketua DPR Bambang Soesatyo meminta Kapolri Tito Karnavian tetap fokus bekerja sesuai Tupoksinya. Tak perlu terganggu isu adanya dugaan aliran dana dari Basuki Hariman dalam kasus impor daging.

“Dari penjelasan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasito, Polri sudah meminta keterangan dari saudara Basuki dan dia mengakui dirinya tidak pernah memberikan dana kepada Kapolda Metro Jaya yang ketika itu dijabat Pak Tito,” kata Bamsoet, Kamis (11/10/2018).

Selain itu, pimpinan KPK sudah menegaskan tidak bisa melanjutkan isu itu lebih lanjut.

“Kita tentu percaya integritas KPK dalam menangani kasus hukum. Jika tidak ada bukti yang kuat, tidak mungkin KPK bisa melanjutkan proses hukum sebagaimana mestinya,” ujarnya.

Basuki Hariman juga sudah menjalani persidangan. Dalam persidangan, tidak ada fakta hukum yang menguatkan kebenaran isu tersebut.

“Bahkan yang bersangkutan sudah menjalani proses hukum sebagaimana ketentuan perundang-undangan,” jelas politisi Golkar ini.

Dengan demikian, Kapolri Tito Karnavian dan jajarannya tak perlu menghabiskan energi untuk isu ini.

“Masih banyak pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan oleh Polri. Antara lain pengamanan event internasional seperti Asian Para Games 2018, Annual Meeting IMF – World Bank di Bali, Natal dan Tahun Baru 2019,” kata Bamsoet.

Dan yang terpenting lagi adaah pengamanan Pemilu 2019. “Jangan sampai isu ini membuat Polri mengendur. Rakyat menaruh harapan besar kepada Polri untuk mewujudkan ketertiban dan keamanan masyarakat,” jelas Bamsoet.

Apalagi sejak dipimpin Jenderal Tito Karnavian pada tahun 2016, kinerja Polri terus mengalami peningkatan signifikan.

Survei Litbang Kompas per akhir Juni 2016, tingkat kepercayaan publik terhadap Polri mencapai 63,2 persen. Naik menjadi 70,2 persen pada Oktober 2017 dan meningkat tajam pada Juni 2018 menjadi 82,9 persen, tertinggi semenjak era reformasi tahun 1999.

Tak hanya dari dalam negeri, pengakuan juga datang dari luar negeri. Survei Global Law and Order Survey yang diselenggarakan The Gallup Organization tahun 2018 menempatkan Indonesia sebagai negara teraman ke-9 di dunia. 69 persen dari 148.000 responden di 142 negara percaya bahwa Polri mampu menjaga keamanan Indonesia.

Ibaratnya sebuah pohon menurut Bamsoet, semakin tinggi pasti akan menghadapi angin yang semakin kencang. Fitnah, isu agitasi dan propaganda tak bisa dielakkan.

Apalagi terhadap pejabat publik yang dianggap berhasil memimpin sebuah institusi.

“Ada saja pihak-pihak yang mencatut maupun memanfaatkan nama besar seseorang untuk kepentingan politik maupun bisnisnya yang tak bertanggung jawab,” ungkap Bamsoet.

Namun pada akhirnya, integritas dan rekam jejak tak akan pernah bohong. “Jadi, Kapolri Tito Karnavian harus menjadikan isu itu sebagai pelecut. Jangan justru menjadi pematah semangat,” pungkasnya.(Bir)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index