JAKARTA (Beritaitermezo.com)-Ketua DPP Hanura Nasrullah Zubir menilai keterlibatan ibunda Sandiaga Uno, yaitu Mien Uno, dalam arus isu Pilpres 2019, makin mempertegas bahwa Sandiaga Uno itu masih remaja. Sehingga masih perlu dimanja-manja.
"Ya ampun…! Sandi kok manja banget, pake ngadu sama mamanya segala soal di-bully Sandiwara Uno sama netizen!" tegas anggota Komisi III DPR itu, Selasa (12/2/2019).
Menurut Inas, seharusnya Sandi bisa menyelesaikan sendiri masalahnya tanpa perlu membawa ibundanya. “Sikap itu jangan-jangan nantinya berbagai urusan pemerintahan akan dibawa juga ke sang bunda,†katanya.
Padahal cawapres itu lanjut Inas, seharusnya bisa membereskan berbagai urusan pemerintahan untuk membantu presidennya. “Masa, dikit-dikit sebentar-sebentar ngadu sama mama, lalu minta tolong ngeberesin urusan pemerintahan juga? Ngeri kali!" tutur Inas sambil ketawa.
Inas menyinggung kebiasaan Sandi memegang gadget yang terkesan narsistik. "Jadi, bagaimana negeri ini kalau ada wapres mentalnya masih di level generasi Z alias remaja? Bisa-bisa Sandi bergaya bak anak pangeran yang masih remaja. Lalu harus didampingi dayang-dayang yang membantunya dalam urusan pemerintahan? Kerdil banget," pungkas Inas.(Bir).
"Ya ampun…! Sandi kok manja banget, pake ngadu sama mamanya segala soal di-bully Sandiwara Uno sama netizen!" tegas anggota Komisi III DPR itu, Selasa (12/2/2019).
Menurut Inas, seharusnya Sandi bisa menyelesaikan sendiri masalahnya tanpa perlu membawa ibundanya. “Sikap itu jangan-jangan nantinya berbagai urusan pemerintahan akan dibawa juga ke sang bunda,†katanya.
Padahal cawapres itu lanjut Inas, seharusnya bisa membereskan berbagai urusan pemerintahan untuk membantu presidennya. “Masa, dikit-dikit sebentar-sebentar ngadu sama mama, lalu minta tolong ngeberesin urusan pemerintahan juga? Ngeri kali!" tutur Inas sambil ketawa.
Inas menyinggung kebiasaan Sandi memegang gadget yang terkesan narsistik. "Jadi, bagaimana negeri ini kalau ada wapres mentalnya masih di level generasi Z alias remaja? Bisa-bisa Sandi bergaya bak anak pangeran yang masih remaja. Lalu harus didampingi dayang-dayang yang membantunya dalam urusan pemerintahan? Kerdil banget," pungkas Inas.(Bir).