KARIMUN (Beritaintermezo.com)-Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Kepri Nurdin Basirun mengatakan, peredaran narkoba di Kepri, khususnya Karimun sudah sangat mengkhawatirkan. Untuk itu, dia meminta kepada seluruh pihak dan komponen masyarakat untuk merapatkan barisan mencegah masuknya narkoba ke Karimun.
"Tadi saja, ketika kita menggelar acara pemberian hadiah lomba cerdas cermat tentang narkoba, ternyata pada saat bersamaan, kami mendapat laporan adanya penangkapan narkoba di Karimun. Tentunya, kita harus merapatkan barisan mencegah masuknya narkoba di Karimun," ungkap Nurdin Basirun di Kanwil DJBC Khusus Kepri, Rabu (20/4).
Nurdin menyebut, peredaran narkoba bagai fenomena gunung es. Artinya, kasus tertangkapnya narkoba hanyalah sebagian kecil, sementara angka peredaran narkoba masih banyak yang belum terungkap. Untuk itulah, dia mendukung langkah Polri untuk memberantas narkoba dengan memutus mata rantai peredaran narkoba itu sendiri.
Terpisah, Bupati Karimun Aunur Rafiq terkejut sekaligus resah begitu mengetahui kalau Karimun masuk dalam kategori darurat narkoba. Hal itu terungkap dari data yang dirilis Polres Karimun, bahwa hingga April 2016 jajaran Polres Karimun menduduki ranking pertama dalam hal penindakan kasus narkoba dengan angka mencapai 100 kasus yang masuk laporan polisi.
"Dari 100 kasus didapati sebanyak 147 tersangka. Ini menandakan Karimun sudah darurat narkoba. Sehingga diharapkan harus ada generasi muda dalam hal ini anak-anak pelajar yang menjadi duta narkoba di sekolah-sekolah untuk memberikan motivasi. Dengan tujuan agar Kabupaten Karimun zero narkoba," ungkap Aunur Rafiq di Gedung Nasional Tanjungbalai Karimun.
Kata Rafiq, Pemerintah Kabupaten Karimun sudah melakukan kerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Karimun dalam hal melaksanakan tes urine di sekolah-sekolah yang hasilnya nol. Pada tahun lalu, juga sudah dilaksanakan tes urine terhadap para pegawai yang memang hasilnya tidak ditemukan karena tidak semua dilakukan tes.
Untuk menangkal agar narkoba tidak merajalela lagi, maka pada 2016 ini akan terus dilaksanakan tes urine di seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkab Karimun. Selain itu, dia juga mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat agar dapat bekerjasama dalam memberangus peredaran narkoba di Kabupaten Karimun.
"Kalau periode tahun 1999 sampai 2000 kita memasuki era perjudian dan itu mampu kita basmi. Sehingga alhamdulillah sudah tidak ada lagi tampak di Kabupaten Karimun. Tetapi habis fase perjudian ternyata kita memasuki fase narkoba sampai saat ini dan belum dapat kita berantas," terangnya. (tambunan)