Seperti Ini Kemarahan Gubernur Kepri Kepada Petugas Pelabuhan

Seperti Ini Kemarahan Gubernur Kepri Kepada Petugas Pelabuhan

KARIMUN (Beritaintermezo.com)-Gubernur Kepri Nurdin Basirun marah ketika melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pelabuhan Internasional dan Domestik Tanjungbalai Karimun, Minggu (5/6) pagi. Pasalnya, saat turun ke pelabuhan itu dia tak menjumpai satupun aparatur yang bertugas. Padahal, saat itu pelabuhan tengah disesaki calon penumpang.

Kemarahan Nurdin makin memuncak ketika melihat keberangkatan salah satu kapal penumpang. Kapal tersebut melepaskan tali tanpa diawasi oleh petugas di ponton pelabuhan. Nurdin lalu menanyakan di mana Kepala KSOP, BUP, Pelindo dan Kapolsek Kawasan Pelabuhan. Mantan Bupati Karimun ini juga memarahi anggota Satpol PP yang tidak mengenakan seragam dinas.

Dalam kemarahan seperti itu, tiba-tiba salah seorang karyawan BUP datang menemui Nurdin. Karyawan tersebut datang tanpa memakai seragam kerja. "Mana BUP? Kamu di BUP ya? Silahkan pulang dan ganti seragam kerja BUP, bukan pakaian bebas begini," tegas Nurdin kepada salah seorang staf BUP yang tiba-tiba muncul dihadapan Nurdin dalam sidak tersebut.

Dari ponton pelabuhan, Nurdin terus menuju ke ruang tunggu Pelabuhan Domestik yang tengah direnovasi. Di lokasi ini, Nurdin kembali meradang. Dia menyebut, bangku ruang tunggu sudah tidak layak lagi dipakai dan harus diganti. Bangku tersebut sudah karatan dan lapuk. Bahkan, ada kakinya yang sudah patah-patah.

"Bangku ini kenapa masih di sini, sudah karatan dan lapuk, kakinya sudah patah-patah masih dipakai? BUP atau Pelindo harus belikan bangku baru biar penumpang nyaman. Ini sudah tidak layak," ucap Nurdin seraya memegang bangku yang telah karatan di ruang tunggu penumpang yang tengah direnovasi.

Dari ruang tunggu pelabuhan domestik, Nurdin mendatangi Kantor Polsek Kawasan Pelabuhan. Di lokasi ini, lagi-lagi Nurdin tidak  menemui orang yang diharapkan bisa diajak koordinasi dalam hal ini  Kapolsek, AKP Krisna Ramdhani. Namun ia menyempatkan diri berbincang dengan beberapa orang anggota di dalam KKP.

Selang tak berapa lama, Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjungbalai Karimun Chairul Anwar Harahap datang menemui Nurdin di pintu masuk kedatangan pelabuhan. Chairul kemudian menjelaskan kondisi pelabuhan kepada Gubernur.

Turunnya Nurdin ke pelabuhan, ketika kondisi pelabuhan tidak seperti biasanya. Pelabuhan tampak begitu padat dan sesak. Calon penumpang terpaksa antre untuk masuk ke ruang tunggu, terutama bagi yang akan berangkat ke luar negeri seperti Singapura dan Malaysia. Bahkan, saking padatnya, sampai-sampai antrean mengular di pelabuhan itu.

Menurut Nurdin, kondisi seperti itu tidak bisa dielakkan lagi, menjelang Ramadhan jumlah  penumpang pasti membludak. Untuk itulah, dia meminta kepada semua untuk kerja keras dalam bertugas. Jika dalam kondisi seperti itu, maka petugas yang berada di pelabuhan harus menambah personilnya masing-masing.

"Malah tadi (kemarin) saya minta kalau boleh dibantu oleh anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bisa mengarahkan penumpang datang atau pergi. Kemudian jalan pejabat terhormat yang lewat jalur khusus di pelabuhan itu kita buka saja lah, untuk rakyat kita juga kok. Tidak apa-apa lah kita mengalah saja. Termasuk parkir didepan harus diatur lagi," kata Nurdin.

Dari Pelabuhan Internasional dan Domestik, Gubernur Nurdin melanjutkan pantauannya ke Pelabuhan Boompanjang atau disebut  Pelabuhan KPK yang merupakan pelabuhan antarpulau di Karimun. Di Pelabuhan itu, Nurdin kembali dibuat kesal. Pasalnya, di ponton pelabuhan juga tidak ditemui petugas jaga. Bahkan, kapal dibiarkan kelebihan muatan.

Di pelabuhan itu, Nurdin melihat sendiri ABK kapal terus memaksakan mengangkut calon penumpang anak-anak dan bayi, meski penumpang kapal sudah melebihi kapasitas. Dengan marah, Nurdin meminta kapal itu berangkat dan jangan memaksa menagkut penumpang lagi. Karena, kapal lain masih antre untuk membawa penumpang.

"Penumpang kapal ini kan sudah penuh, jangan dipaksakan lagi memuat penumpang. Apalagi, ini ada bayi dan anak-anak. Apa anak-anak ini mau dinaikkan di atap kapal. Ayo lepaskan tali, biar kapal lain yang masuk," ungkap Nurdin sambil memarahi ABK kapal tujuan Tanjungbatu Kundur.

Nurdin menyebut, keselamatan penumpang lebih berharga dari apapun. Makanya, dia meminta kepada nakhoda kapal maupun perusahaan pelayaran agar mematuhi aturan keselamatan berlayar. Kalau penumpang kapal sudah penuh, jangan dipaksakan lagi untuk menaikkan penumpang. (tambunan)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index