TANJUNGPINANG (Beritaintermezo.com)- Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah, mengakui ada 'titipan' pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang telah dibuka secara serentak di setiap sekolah, Senin (13/6).
"Kita tak pungkiri juga kok, masih ada titipan. Tetapi orang-orang yang dititipkan itu adalah orang yang patut dibantu. Mereka yang tidak mampu, datang meminta bantuan tentu pemerintah juga harus mempertimbangkan," ungkap Lis.
Ia juga mencontohkan, dirinya didatangi tiga orang tua murid yang meminta bantuan langsung. Karena juga sudah mengetahui, kondisi mereka yang kurang mampu, tentu langsung meminta kepada pihak sekolah untuk dibantu.
"Jadi mereka adalah yang patut dibantu. Karena mereka juga tidak mampu membeli seragam pertama sekolah anaknya. Saya juga mengimbau untuk tidak kaku di lapangannya dengan hal-hal yang seperti itu," ujar Lis.
Selain itu, Lis juga menjelaskan pada tahun ini penerimaan siswa baru untuk tingkat SMP dan SMA/SMK lebih fleksibel. Tidak murni berpatokan pada sistem rayonisasi.
Selain jalur umum siswa yang berprestasi di bidang akademik dan non akademik, diberikan kebebasan untuk memilih sekolah yang mereka sukai. Selain itu, sekolah juga harus mengutamakan jalur bina lingkungan, yaitu siswa yang berasal dari sekitar lingkungan sekolah dan kurang mampu.
"Jadi ada jalur prestasi dan jalur bina lingkungan. Sistem rayon digunakan utamanya untuk siswa Sekolah Dasar. Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi penumpukan pendaftar di sekolah tertentu. Tujuannya agar persebaran jumlah siswa merata di sekolah-sekolah," terangnya.
Di tempat yang sama, Wakil Walikota Tanjungpinang, Syahrul juga optimis pada penerimaan tahun ini semua siswa dan siswi bisa tertampung di sekolah. Dan diharapkan pengertian orang tua siswa yang tidak memeksakan diri di sekolah favorit.
"Saya optimis, pertama kita harapkan PSB ini lancar dan daya tampung sangat mencukupi. Untuk daya tampung siswa untuk sekolah negeri maupun swasta sangat cukup. Jadi orang tua tidak perlu khawatir. Kemudian, bagi siswa yang tersisih lebih baik cari sekolah lain, masih banyak lagi," saran Syahrul.
Selanjutnya Syahrul mengharapkan pengertian orang tua, yang kerap menjadi masalah. Orang tua yang memaksakan anaknya untuk masuk ke sekolah favorit padahal nilai tidak mencukupi syarat.
"Pihak sekolah tersebut akan membantu untuk menginformasikan sekolah lainnya. Apabila siswa tersebut telah tersisih di sekolah yang ditujunya," pungkasnya.
Pantauan Haluan Kepri pada penerimaan siswa baru secara serentak di beberapa sekolah di Kota Tanjungpinang, berjalan lancar. Di hari pertama, sekolah baru membuka penerimaan pada jalur prestasi, bina lingkungan dan kurang mampu dengan kuota rata-rata 20 persen dari jumlah siswa yang dibutuhkan.
Salah satunya di SMKN 3 Tanjungpinang. Sejak pukul 08.00 WIB sudah ramai siswa-siswi mendatangan untuk melakukan pendaftaran. Kepala SMKN 3 Tanjungpinang, Jumadi mengatakan di hari pertama melakukan penerimaan di jalur bina lingkungan dan prestasi dengan kuota siswa sebanyak 325 orang.
"Di sekolah ini, kami membuka 5 program keahlian dan 10 paket keahlian siap bekerja di dunia usaha dan industri. Di antaranya, teknik bangunan, pakar teknis arsitektur dan properti. Kemudian teknik otomotif, teknis kendaraan ringan sama sepeda motor. Ada juga mesin, teknis permesinan dan pengelasan. Kemudian elektro, audio vedio dan elektronika serta teknik kelistrikan, yakni instalasi listrik dan otomasi industri," jelasnya.
Selain itu, kata Jumadi, pihaknya telah membentuk tim untuk memantau pendaftaran nama-nama siswa yang kurang mampu karena menurutnya sering menjadi untuk menyisipkan siswa yang notabenya mampu.
"Kita juga ada nanti memantau langsung untuk siswa yang melalui jalur bina lingkungan ini. Intinya kami melakukan yang sebenarnya. Dan tidak disalhgunakan," tutupnya.(omri)
"Kita tak pungkiri juga kok, masih ada titipan. Tetapi orang-orang yang dititipkan itu adalah orang yang patut dibantu. Mereka yang tidak mampu, datang meminta bantuan tentu pemerintah juga harus mempertimbangkan," ungkap Lis.
Ia juga mencontohkan, dirinya didatangi tiga orang tua murid yang meminta bantuan langsung. Karena juga sudah mengetahui, kondisi mereka yang kurang mampu, tentu langsung meminta kepada pihak sekolah untuk dibantu.
"Jadi mereka adalah yang patut dibantu. Karena mereka juga tidak mampu membeli seragam pertama sekolah anaknya. Saya juga mengimbau untuk tidak kaku di lapangannya dengan hal-hal yang seperti itu," ujar Lis.
Selain itu, Lis juga menjelaskan pada tahun ini penerimaan siswa baru untuk tingkat SMP dan SMA/SMK lebih fleksibel. Tidak murni berpatokan pada sistem rayonisasi.
Selain jalur umum siswa yang berprestasi di bidang akademik dan non akademik, diberikan kebebasan untuk memilih sekolah yang mereka sukai. Selain itu, sekolah juga harus mengutamakan jalur bina lingkungan, yaitu siswa yang berasal dari sekitar lingkungan sekolah dan kurang mampu.
"Jadi ada jalur prestasi dan jalur bina lingkungan. Sistem rayon digunakan utamanya untuk siswa Sekolah Dasar. Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi penumpukan pendaftar di sekolah tertentu. Tujuannya agar persebaran jumlah siswa merata di sekolah-sekolah," terangnya.
Di tempat yang sama, Wakil Walikota Tanjungpinang, Syahrul juga optimis pada penerimaan tahun ini semua siswa dan siswi bisa tertampung di sekolah. Dan diharapkan pengertian orang tua siswa yang tidak memeksakan diri di sekolah favorit.
"Saya optimis, pertama kita harapkan PSB ini lancar dan daya tampung sangat mencukupi. Untuk daya tampung siswa untuk sekolah negeri maupun swasta sangat cukup. Jadi orang tua tidak perlu khawatir. Kemudian, bagi siswa yang tersisih lebih baik cari sekolah lain, masih banyak lagi," saran Syahrul.
Selanjutnya Syahrul mengharapkan pengertian orang tua, yang kerap menjadi masalah. Orang tua yang memaksakan anaknya untuk masuk ke sekolah favorit padahal nilai tidak mencukupi syarat.
"Pihak sekolah tersebut akan membantu untuk menginformasikan sekolah lainnya. Apabila siswa tersebut telah tersisih di sekolah yang ditujunya," pungkasnya.
Pantauan Haluan Kepri pada penerimaan siswa baru secara serentak di beberapa sekolah di Kota Tanjungpinang, berjalan lancar. Di hari pertama, sekolah baru membuka penerimaan pada jalur prestasi, bina lingkungan dan kurang mampu dengan kuota rata-rata 20 persen dari jumlah siswa yang dibutuhkan.
Salah satunya di SMKN 3 Tanjungpinang. Sejak pukul 08.00 WIB sudah ramai siswa-siswi mendatangan untuk melakukan pendaftaran. Kepala SMKN 3 Tanjungpinang, Jumadi mengatakan di hari pertama melakukan penerimaan di jalur bina lingkungan dan prestasi dengan kuota siswa sebanyak 325 orang.
"Di sekolah ini, kami membuka 5 program keahlian dan 10 paket keahlian siap bekerja di dunia usaha dan industri. Di antaranya, teknik bangunan, pakar teknis arsitektur dan properti. Kemudian teknik otomotif, teknis kendaraan ringan sama sepeda motor. Ada juga mesin, teknis permesinan dan pengelasan. Kemudian elektro, audio vedio dan elektronika serta teknik kelistrikan, yakni instalasi listrik dan otomasi industri," jelasnya.
Selain itu, kata Jumadi, pihaknya telah membentuk tim untuk memantau pendaftaran nama-nama siswa yang kurang mampu karena menurutnya sering menjadi untuk menyisipkan siswa yang notabenya mampu.
"Kita juga ada nanti memantau langsung untuk siswa yang melalui jalur bina lingkungan ini. Intinya kami melakukan yang sebenarnya. Dan tidak disalhgunakan," tutupnya.(omri)