KARIMUN (Beritaintermezo.com) - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Karimun AKBP TA Rahman mengatakan, Karimun mulai diincar oleh pemasok narkoba jaringan internasional dalam jumlah banyak. Barang haram tersebut ditengarai dibawa dari Malaysia.
"Buktinya dalam beberapa bulan ini sudah ada enam orang yang ditangkap kedapatan membawa narkoba jenis sabu," ucap Rahman kepada Haluan Kepri disela-sela acara peringatan Hari Anti Narkoba Internasional di Coastal Area, Sabtu (30/7).
Oleh karena itu, menurutnya, BNN konsen kepada penyalahgunaan narkotika yang bukan hanya orang dewasa sebagai sasaran barang haram tersebut, melainkan sudah menjerumuskan anak-anak tingkat pelajar.
Rahman menyampaikan, Provinsi Kepri merupakan urutan terbesar keempat sebagai pengguna narkoba se Indonesia setelah Kalimantan. Sedangkan Kabupaten Karimun menduduki urutan nomor dua terbesar se Provinsi Kepri sebagai pengguna narkoba setelah Kota Batam.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Sensissiana mewakili Bupati Karimun Aunur Rafiq mengatakan, anak-anak harus mampu menjadi agen pemberi informasi yang baik bagi keluarga masing-masing agar tidak terkena dampak bahaya narkoba.
Sebagai generasi penerus, lanjutnya, para pelajar harus mempersiapkan diri dari sekarang dan kejar prestasi tanpa narkoba.
"Negara kita butuh dana sebesar Rp63 triliun hanya untuk mengobati orang-orang yang sudah terkena pengaruh buruk narkoba. Maka hindari dan jangan pernah sentuh barang haram tersebut," katanya.
Dalam kegiatan tersebut, turut dilaksanakan deklarasi pembacaan sumpah anti narkoba oleh satgas narkoba pelajar sekitar 20 orang. Kemudian diikuti para pelajar yang turut serta hadir pada acara itu, lalu penandatanganan pernyataan sikap oleh para FKPD. (tambunan)
"Buktinya dalam beberapa bulan ini sudah ada enam orang yang ditangkap kedapatan membawa narkoba jenis sabu," ucap Rahman kepada Haluan Kepri disela-sela acara peringatan Hari Anti Narkoba Internasional di Coastal Area, Sabtu (30/7).
Oleh karena itu, menurutnya, BNN konsen kepada penyalahgunaan narkotika yang bukan hanya orang dewasa sebagai sasaran barang haram tersebut, melainkan sudah menjerumuskan anak-anak tingkat pelajar.
Rahman menyampaikan, Provinsi Kepri merupakan urutan terbesar keempat sebagai pengguna narkoba se Indonesia setelah Kalimantan. Sedangkan Kabupaten Karimun menduduki urutan nomor dua terbesar se Provinsi Kepri sebagai pengguna narkoba setelah Kota Batam.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Sensissiana mewakili Bupati Karimun Aunur Rafiq mengatakan, anak-anak harus mampu menjadi agen pemberi informasi yang baik bagi keluarga masing-masing agar tidak terkena dampak bahaya narkoba.
Sebagai generasi penerus, lanjutnya, para pelajar harus mempersiapkan diri dari sekarang dan kejar prestasi tanpa narkoba.
"Negara kita butuh dana sebesar Rp63 triliun hanya untuk mengobati orang-orang yang sudah terkena pengaruh buruk narkoba. Maka hindari dan jangan pernah sentuh barang haram tersebut," katanya.
Dalam kegiatan tersebut, turut dilaksanakan deklarasi pembacaan sumpah anti narkoba oleh satgas narkoba pelajar sekitar 20 orang. Kemudian diikuti para pelajar yang turut serta hadir pada acara itu, lalu penandatanganan pernyataan sikap oleh para FKPD. (tambunan)