Gubernur-Pelindo Rapat Terbatas, Pemindahan Pelabuhan Karimun Menguat

  Gubernur-Pelindo Rapat Terbatas, Pemindahan Pelabuhan Karimun Menguat

KARIMUN (Beritaintermezo.com)-Rencana pemindahan pelabuhan internasional, domestik dan kapal Pelni dari kawasan Taman Bunga ke Ranggam, Kecamatan Tebing semakin menguat. Gubernur Kepri Nurdin Basirun bahkan sudah melakukan pembahasan secara serius dengan jajaran PT Pelindo I Cabang Tanjungbalai Karimun, Kamis (25/8) malam.

Pertemuan tersebut berlangsung di kantor PT Pelindo I Cabang Tanjungbalai Karimun. Gubernur Nurdin didampingi Kepala Dinas Perhubungan Kepri Muramis serta beberapa pimpinan SKPD Pemprov Kepri dan SKPD Pemkab Karimun. Sementara, dari Pelindo dipimpin Manajer Umum PT Pelindo Cabang I Tanjungbalai Karimun Syahri Ramadhana dan beberapa direktur.

"Kondisi pelabuhan Karimun kalau untuk menampung penumpang, apalagi hari-hari besar dan hari libur sudah tak muat lagi. Tentunya, kita tak ingin Karimun yang sangat berdekatan dengan negara jiran memiliki pelabuhan yang sudah tak layak seperti itu," ungkap Nurdin Basirun usai menghadiri pertemuan secara tertutup dengan Pelindo.

Nurdin mengaku prihatin melihat kondisi pelabuhan di Karimun yang selama ini tidak pernah ada perubahan. Padahal, pemerintah pusat telah menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia serta Kepri yang dikenal unggul dalam dunia maritim. Namun, kondisi pelabuhan masih seperti itu dari dulunya.

"Sewaktu pembahasan di kantor Pelindo tadi, ternyata mereka sangat semangat dengan rencana pemindahan pelabuhan itu. Mereka mengambil contoh ada beberapa pelabuhan yang sudah dibangun sangat bagus, seperti di Dumai. Padahal, pelabuhan-pelabuhan itu cuma klas II sama seperti Karimun," tuturnya.

Dalam pembicaraan itu, kata Nurdin, PT Pelindo mengaku siap untuk melaksanakan pembangunan pelabuhan di Tebing. Sementara, Pemerintah Provinsi Kepri maupun Pemkab Karimun akan menyiapkan semua sarana dan prasarana pendukung seperti jalan ataupun akses lainnya menuju ke pelabuhan itu.

"Yang jelas Pelindo dan pemerintah akan bersinergi untuk membangun pelabuhan itu. Pelindo kan pemerintah juga, mereka kan BUMN milik pemerintah. Jika Pelindo bangun terminal, maka pemerintah yang akan bangun pelabuhan. Mana baiknya sajalah. Pokoknya, rencana itu harus diwujudkan, agar masyarakat bisa menikmati dan investasi bisa jalan," jelas Nurdin.

Bahkan, kata Nurdin, sewaktu dirinya rapat dengan Presiden Joko Widodo di Jakarta baru-baru ini, Preiden Jokowi menekankan untuk menjadikan pelabuhan di sekitar kawasan Selat Malaka menjadi pelabuhan laut berkelas dunia. Posisinya, bisa jadi di Batam, Karimun ataupun Tanjungpinang.

Sementara, Manajer Umum PT Pelindo I Cabang Tanjungbalai Karimun Syahri Ramadhana mengatakan, dalam pertemuan itu Gubernur Kepri menawarkan kepada PT Pelindo siap untuk membangun. Hanya saja, karena pembangunan itu sudah dibentuk tim oleh Gubernur, maka ke depan hanya tinggal teknisnya saja.

"Cuma kami hanya akan mencarikan lahan yang pas, kemudian menyusun Rencana Induk Pelabuhan (RIP), bagaimana Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) serta Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Itu kan semua tik teknis yang akan bicara. Rencananya, di akhir Agustus atau awal September ini akan diadakan pertemuan lagi antara Bupati dan Direksi Pelindo," jelasnya.

Kata Syahri, secara umum PT Pelindo sangat mendukung dan siap bersinergi dengan pemerintah daerah untuk membangun pelabuhan internasional, domestik dan Pelni ke kawasan yang telah ditunjuk oleh pemerintah. Apapun yang akan diperlukan oleh pemerintah akan disiapkan sepenuhnya oleh PT Pelindo.

"Di lokasi pelabuhan yang baru itu nantinya, terminal penumpang internasional disana, dalam negeri disana dan penumpang Pelni juga disana. Kalau lokasinya kata Pak Gubernur akan dibuat di Ranggam. Berdasarkan hasil survei, lokasi itu sangat pas, kedalamannya bagaimana dan apakah perlu menjorok atau bukan," pungkasnya. (tambunan)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index