Karimun (Beritaintermezo.com)-Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa secara resmi merealisasikan pencairan dana Program Keluarga Harapan (PKH) kepada 1.160 keluarga atau rumah tangga sasaran (RTS) di Kabupaten Karimun. Pencairan dana PKH tersebut diberikan secara simbolis kepada 400 RTS di rumah dinas Bupati Karimun, Sabtu (10/9).
Menteri Khofifah dalam kesempatan itu mengatakan, pencairan dana PKH tersebut merupakan yang ketiga dilakukan di seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Tujuannya turun ke Karimun, adalah untuk memastikan pencairan dana bansos PKH tahap ketiga tersebut berjalan dengan baik.
"Kabupaten Karimun termasuk daerah yang sudah selesai 'closing' datanya, sehingga sudah bisa melakukan pencairan dana PKH. Kenapa saya turun ke Karimun? karena saya ingin memastikan langsung pencairan dana ini," ungkap Khofifah yang didampingi Direktur Jaminan Sosial Keluarga Kementerian Sosial, Nur Pudjianto.
Kata Khofifah, PKH termasuk salah satu program pengentasan kemiskinan yang menjadi salah satu program prioritas Kementerian Sosial. Pemerintah berkomitmen untuk terus melanjutkan berbagai program perlindungan sosial. Bahkan, jumlah keluarga yang akan menerima dana PKH akan ditambah pada tahap keempat.
"Jika hari ini jumlah penerima dana PKH di Kabupaten Karimun sebanyak 1.160 keluarga, maka pada November nanti akan bertambah menjadi 2.255 keluarga. Kepada teman-teman media, ingin saya sampaikan tidak berarti kemiskinan di Kabupaten Karimun bertambah, tetapi pemerintah mempunyai komitmen ingin meluaskan cakupan penerima program ini," tutur Mensos.
Menurutnya, penambahan jumlah penerima dana PKH itu karena kepedulian Presiden Joko Widodo kepada program PKH. Ketika dana pada program lain terjadi pemotongan, maka PKH tidak dipotong melainkan ditambah. Jika pada September ini, penerima PKH secara nasional, 3,5 juta keluarga, maka pada November 2016 nanti ditambah lagi 2,5 juta keluarga dengan total 6 juta keluarga di Indonesia.
"Ini perlu saya sampaikan, agar kita semua senantiasa mensyukuri nikmat Allah SWT kepada kita. Presiden sudah berpesan, agar PKH tidak boleh dipotong, Bansos tidak boleh dipotong, bahkan harus ditambah. Oleh karena itu, manfaatkan bantuan ini sebaik-baiknya," jelas Khofifah sambil berdialog langsung dengan penerima PKH.
Dalam dialog itu, Mensos mempertanyakan kemana saja dana yang telah diberikan pemerintah melalui PKH itu oleh masyarakat sejak April dan Juni 2016. Dia juga mempertanyakan apakah bantuan itu ada yang dipotong. Begitu mendapat jawaban kalau dana tak dipotong, maka dia juga mengucapkan terima kasih kepada petugas pendamping PKH di Karimun.
Wakil Bupati Karimun Anwar Hasyim mengucapkan terima kasih atas kepedulian pemerintah pusat melalui PKH yang telah membantu masyarakat hingga terwujudnya program pengentasan kemiskinan di Karimun. Apalagi, jumlah penerima bantuan tersebut makin bertambah setiap per tri wulannya.
Kata Anwar Hasyim, jika pada 2012 lalu, jumlah penerima PKH hanya untuk 660 keluarga di 5 kecamatan di Kabupaten Karimun, maka pada tri wulan ketiga 2016 ini jauh meningkat menjadi 1.160 keluarga di 12 kecamatan se Kabupaten Karimun, dengan total anggaran yang diterima sebesar Rp2.473.890.000. (tambunan)
Menteri Khofifah dalam kesempatan itu mengatakan, pencairan dana PKH tersebut merupakan yang ketiga dilakukan di seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Tujuannya turun ke Karimun, adalah untuk memastikan pencairan dana bansos PKH tahap ketiga tersebut berjalan dengan baik.
"Kabupaten Karimun termasuk daerah yang sudah selesai 'closing' datanya, sehingga sudah bisa melakukan pencairan dana PKH. Kenapa saya turun ke Karimun? karena saya ingin memastikan langsung pencairan dana ini," ungkap Khofifah yang didampingi Direktur Jaminan Sosial Keluarga Kementerian Sosial, Nur Pudjianto.
Kata Khofifah, PKH termasuk salah satu program pengentasan kemiskinan yang menjadi salah satu program prioritas Kementerian Sosial. Pemerintah berkomitmen untuk terus melanjutkan berbagai program perlindungan sosial. Bahkan, jumlah keluarga yang akan menerima dana PKH akan ditambah pada tahap keempat.
"Jika hari ini jumlah penerima dana PKH di Kabupaten Karimun sebanyak 1.160 keluarga, maka pada November nanti akan bertambah menjadi 2.255 keluarga. Kepada teman-teman media, ingin saya sampaikan tidak berarti kemiskinan di Kabupaten Karimun bertambah, tetapi pemerintah mempunyai komitmen ingin meluaskan cakupan penerima program ini," tutur Mensos.
Menurutnya, penambahan jumlah penerima dana PKH itu karena kepedulian Presiden Joko Widodo kepada program PKH. Ketika dana pada program lain terjadi pemotongan, maka PKH tidak dipotong melainkan ditambah. Jika pada September ini, penerima PKH secara nasional, 3,5 juta keluarga, maka pada November 2016 nanti ditambah lagi 2,5 juta keluarga dengan total 6 juta keluarga di Indonesia.
"Ini perlu saya sampaikan, agar kita semua senantiasa mensyukuri nikmat Allah SWT kepada kita. Presiden sudah berpesan, agar PKH tidak boleh dipotong, Bansos tidak boleh dipotong, bahkan harus ditambah. Oleh karena itu, manfaatkan bantuan ini sebaik-baiknya," jelas Khofifah sambil berdialog langsung dengan penerima PKH.
Dalam dialog itu, Mensos mempertanyakan kemana saja dana yang telah diberikan pemerintah melalui PKH itu oleh masyarakat sejak April dan Juni 2016. Dia juga mempertanyakan apakah bantuan itu ada yang dipotong. Begitu mendapat jawaban kalau dana tak dipotong, maka dia juga mengucapkan terima kasih kepada petugas pendamping PKH di Karimun.
Wakil Bupati Karimun Anwar Hasyim mengucapkan terima kasih atas kepedulian pemerintah pusat melalui PKH yang telah membantu masyarakat hingga terwujudnya program pengentasan kemiskinan di Karimun. Apalagi, jumlah penerima bantuan tersebut makin bertambah setiap per tri wulannya.
Kata Anwar Hasyim, jika pada 2012 lalu, jumlah penerima PKH hanya untuk 660 keluarga di 5 kecamatan di Kabupaten Karimun, maka pada tri wulan ketiga 2016 ini jauh meningkat menjadi 1.160 keluarga di 12 kecamatan se Kabupaten Karimun, dengan total anggaran yang diterima sebesar Rp2.473.890.000. (tambunan)