Lakukan Penangkapan Barang Seludupan, Kapal BC Diserang Massa Bayaran

Lakukan Penangkapan Barang Seludupan, Kapal BC Diserang Massa Bayaran

Karimun (Beritaintermezo.com)-Aksi penyerangan terhadap kapal patroli milik Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Khusus Kepri oleh penyelundup kembali terjadi. Kapal patroli BC-10002 pada Sabtu (28/1) sekitar pukul 03.30 WIB diserang para penyelundup ketika hendak menegah Kapal Motor (KM) Nur Aflah GT 22. Kepala Bidang Penindakan dan Sarana Operasi (PSO) Kanwil DJBC Khusus Kepri Raden Evy Suhartantyo , Minggu (29/1) mengatakan, penyerangan kapal patroli BC-10002 itu berawal ketika petugas Bea Cukai mendapat informasi adanya upaya penyelundupan sekitar 700 ballpres pakaian bekas dari Port Klang, Malaysia tujuan Tanjungbalai Asahan, Sumatera Utara. "Begitu mendapat informasi adanya kapal yang mengangkut ballpress pakaian bekas, maka kapal patroli BC-10002 langsung melakukan pengejaran. Petugas kami menemukan kapal KM Nur Aflah di perairan Tanjung Jumpul. Namun, kapal tersebut dikawal massa bayaran sebanyak 50 orang," ungkap Evy. Kata Evy, pada saat akan ditegah, massa bayaran tersebut melakukan perlawanan secara brutal dengan melemparkan bom molotov maupun mercon secara bertubi-tubi ke arah kapal patroli BC-10002. Kejadian tersebut berlangsung dari pukul 03.30 WIB hingga sekitar pukul 05.00 WIB. "Sebenarnya kapal KM Nur Aflah itu sudah hampir berhasil dikuasai. Namun, anak buah kapal (ABK) tersebut memilih untuk membakar kapal mereka sendiri, sementara ABK melarikan diri dengan cara terjun ke laut. Akibatnya, KM Nur Aflah beserta muatannya terbakar hebat," jelasnya. Dikatakan, petugas kapal BC-10002 kemudian meminta bantuan kepada kapal BC-20002. Petugas kemudian berhasil mengevakuasi massa dan ABK kapal yang terjun ke laut sebanyak 51 orang. Sebanyak 24 orang dievakuasi menggunakan kapal patroli BC-20002, sementara 26 orang lainnya dievakuasi menggunakan kapal BC-10002. "Begitu semua ABK dan massa yang berhasil diselamatkan dan dievakuasi menggunakan kapal patroli BC-10002 dan BC-20002, maka semua massa tersebut diserahterimakan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Belawan untuk proses lebih lanjut. Kemudian, petugas kembali melanjutkan satuan tugas kembali melanjutkan tugas mereka," terang Evy. Penyerangan kapal patroli BC Khusus Kepri bukan pertama kalinya terjadi, sebelumnya kapal BC-6003 dilempari bom molotov oleh kawanan massa saat melakukan penegahan kapal motor muatan 700 ballpress pakaian bekas di sekitar perairan Tanjungsiapi-api, Senin (23/5) sekitar pukul 00.45 WIB. Kawanan massa bayaran bahkan bertindak anarkis dengan melawan petugas menggunakan senjata tajam dan gancu. "Kapal motor tanpa nama tersebut hendak menyelundupkan pakaian bekas sebanyak 700 ball pakaian bekas dari Malaysia yang hendak Tanjungbalai Asahan. Begitu sampai di perairan Tanjungsiapi-api, kapal tersebut dicegat oleh kapal patroli BC-6003. Ternyata, diatas kapal itu terdapat 23 orang ditambah ABK 9 orang melakukan perlawanan," ungkap Evy di kantornya 25 Mai 2016 lalu. Kata Evy, massa tersebut melempari kapal Bea Cukai dengan bom molotov dan obor dari bambu yang sudah dinyalakan. Tak ada korban jiwa maupun luka-luka baik dari petugas Bea Cukai maupun dari massa diatas kapal itu. Petugas Bea Cukai berhasil melumpuhkan kawanan massa dan memadamkan api dengan menggunakan water canon. "Petugas kami berhasil melumpuhkan kawanan massa tersebut. Kami berhasil menyita sejumlah barang bukti berupa bom molotov, obor dari bambu, senjata tajam dan gancu. Sebagiannya lagi berhasil dibuang oleh kawanan massa itu ke laut. Kapal beserta barang buktinya sudah kami giring ke Dermaga Ketapang Kanwil DJBC Kepri," pungkasnya. (Hk/bic).

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index