Kepri (Beritaintermezo.com) - Sebanyak 20 rumah dan warung milik warga di kawasan Senggarang KM 14, Kelurahan Air Raja, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang, dihantam angin puting beliung, Kamis (23/2) sekitar pukul 11.30 WIB.
Selain rumah warga, puting beliung juga menerjang 4 bangunan di komplek Penampungan Warga Negara Indonesia (WNI) Migran Korban Perdagangan Orang (MKPO) Kementrian Sosial. Peristiwa itu menyebabkan beberapa bagian atap perumahan pejabat Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kepri di Senggarang tampak mengalami kerusakan.
Salah seorang pekerja di Kejati Kepri sempat melihat bagian atap garase mobil di belakang bangunan kantor tempatnya bekerja melayang beberapa meter.
Menurut warga, peristiwa angin puting beliung di kawasan tersebut hanya berlangsung sekitar 15 menit. Angin tampak seperti berputar-putar sebelum menghantam bagian atap bangunan yang dilintasi, termasuk pagar dan sejumlah pohon, sembari membawa beberapa benda-benda ikut beterbangan.
Dalam peristiwa itu, satu orang korban yang merupakan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang tengah berada di penampungan Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC) di Senggarang Tanjungpinang, Tukiman (42 tahun) asal Jember, Jawa Timur dilarikan ke Puskesmas terdekat akibat terkena pecahan kaca yang mengenai perut dan kakinya.
"Saat itu, saya baru keluar kamar mandi, tiba-tiba saya melihat sejumlah benda-benda beterbangan. Ketika mau masuk rungan penampungan, pintu kaca tersebut terhempas pecah mengenai perut saya, sehingga terpaksa mendapat tiga jahitan," ucap Tugiman, TKI yang mengaku baru satu minggu berada di penampungan tersebut.
Koordinator Penampungan RPTC, merangkap Kasi Rehabilitasi Sosial di Dinsos Provinsi Kepri, Gaos Sudin menyebutkan, puting beliung di kawasan itu telah merusak 4 atap bagunan di RPTC yang terdiri bangunan perkantoran, aula dan dua tempat penampungan.
"Terdapat satu korban warga penampungan bernama Tugiman, terkena pecahan kaca pintu dan sudah kita larikan ke Puskesmas terdekat," katanya.
Sementara Ahmad Syafeei (60), salah seorang warga pemilik usaha warung dan bengkel di kawasan perumahan Gria Senggarang, menuturkan, saat kejadian, dirinya sedang berada di luar bengkel miliknya, dan melihat angin bertiup cukup kencang sambil berputar-putar selama beberapa menit di kawasan itu.
" Puting beliung berlangsung selama beberapa menit dan merobohkan warung bengkel tempat usaha saya. Untung tidak ada kendaraan orang lain didalamnya. Kalau tidak, saya terpaksa mengganti," ucap pria paruh baya ini.
Fina (28), ibu rumah tangga warga perumahan Gria Senggarang Permai, korban yang rumahnya terkena puting beliung mengatakan, saat kejadian kondisi cuaca tengan diguyur hujan dan ia tengah berada di dalam kamar bersama anaknya.
"Tiba-tiba saya lihat atap dan plafon dalam rumah saya ambruk. Untung tidak menimpa kami," ungkap ibu muda ini.
Ketua Forum Koordinasi Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Tanjungpinang, Hamdan mengatakan, beradasarkan data sementara terdapat 20 bangunan yang terkena angin puting beliung di kawasan Senggarang, 10 diantaranya mengalami kerusakan yang cukup parah dan sisanya hanya kerusakan di bagian atap dan plafon saja.
"Upaya sementara yang kita lakukan adalah mendirikan tenda penampungan, termasuk dapur umum bagi warga sebagai korban bencana anging puting beliung ini memerlukannya," kata Hamdan
Hal senada disampaikan, FK TAGANA Provinsi Kepri M Tegal Balawangak. Ia siap membantu warga yang menjadi korban bencana, melalui koordinasi dengan pihak TAGANA Tanjungpinang.
"Prinsipnya kami siap membantu bagi korban yang memerlukan, dengan mendirikan tenda-tenda penampungan sementara," pungkasnya (hk/omri)
Selain rumah warga, puting beliung juga menerjang 4 bangunan di komplek Penampungan Warga Negara Indonesia (WNI) Migran Korban Perdagangan Orang (MKPO) Kementrian Sosial. Peristiwa itu menyebabkan beberapa bagian atap perumahan pejabat Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kepri di Senggarang tampak mengalami kerusakan.
Salah seorang pekerja di Kejati Kepri sempat melihat bagian atap garase mobil di belakang bangunan kantor tempatnya bekerja melayang beberapa meter.
Menurut warga, peristiwa angin puting beliung di kawasan tersebut hanya berlangsung sekitar 15 menit. Angin tampak seperti berputar-putar sebelum menghantam bagian atap bangunan yang dilintasi, termasuk pagar dan sejumlah pohon, sembari membawa beberapa benda-benda ikut beterbangan.
Dalam peristiwa itu, satu orang korban yang merupakan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang tengah berada di penampungan Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC) di Senggarang Tanjungpinang, Tukiman (42 tahun) asal Jember, Jawa Timur dilarikan ke Puskesmas terdekat akibat terkena pecahan kaca yang mengenai perut dan kakinya.
"Saat itu, saya baru keluar kamar mandi, tiba-tiba saya melihat sejumlah benda-benda beterbangan. Ketika mau masuk rungan penampungan, pintu kaca tersebut terhempas pecah mengenai perut saya, sehingga terpaksa mendapat tiga jahitan," ucap Tugiman, TKI yang mengaku baru satu minggu berada di penampungan tersebut.
Koordinator Penampungan RPTC, merangkap Kasi Rehabilitasi Sosial di Dinsos Provinsi Kepri, Gaos Sudin menyebutkan, puting beliung di kawasan itu telah merusak 4 atap bagunan di RPTC yang terdiri bangunan perkantoran, aula dan dua tempat penampungan.
"Terdapat satu korban warga penampungan bernama Tugiman, terkena pecahan kaca pintu dan sudah kita larikan ke Puskesmas terdekat," katanya.
Sementara Ahmad Syafeei (60), salah seorang warga pemilik usaha warung dan bengkel di kawasan perumahan Gria Senggarang, menuturkan, saat kejadian, dirinya sedang berada di luar bengkel miliknya, dan melihat angin bertiup cukup kencang sambil berputar-putar selama beberapa menit di kawasan itu.
" Puting beliung berlangsung selama beberapa menit dan merobohkan warung bengkel tempat usaha saya. Untung tidak ada kendaraan orang lain didalamnya. Kalau tidak, saya terpaksa mengganti," ucap pria paruh baya ini.
Fina (28), ibu rumah tangga warga perumahan Gria Senggarang Permai, korban yang rumahnya terkena puting beliung mengatakan, saat kejadian kondisi cuaca tengan diguyur hujan dan ia tengah berada di dalam kamar bersama anaknya.
"Tiba-tiba saya lihat atap dan plafon dalam rumah saya ambruk. Untung tidak menimpa kami," ungkap ibu muda ini.
Ketua Forum Koordinasi Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Tanjungpinang, Hamdan mengatakan, beradasarkan data sementara terdapat 20 bangunan yang terkena angin puting beliung di kawasan Senggarang, 10 diantaranya mengalami kerusakan yang cukup parah dan sisanya hanya kerusakan di bagian atap dan plafon saja.
"Upaya sementara yang kita lakukan adalah mendirikan tenda penampungan, termasuk dapur umum bagi warga sebagai korban bencana anging puting beliung ini memerlukannya," kata Hamdan
Hal senada disampaikan, FK TAGANA Provinsi Kepri M Tegal Balawangak. Ia siap membantu warga yang menjadi korban bencana, melalui koordinasi dengan pihak TAGANA Tanjungpinang.
"Prinsipnya kami siap membantu bagi korban yang memerlukan, dengan mendirikan tenda-tenda penampungan sementara," pungkasnya (hk/omri)