Karimun (Beritaintermezo.com)-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karimun akan mempercepat revitalisasi drainase untuk mengantisipasi terjadinya bencana banjir di Karimun. Pemkab Karimun akan mengalokasikan perbaikan drainase itu melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2017.
"Kalau anggaran untuk perbaikan drainase ini tidak terlalu besar. Maka, akan dialokasikan melalui APBD Perubahan 2017 ini. Jika dananya ternyata besar, maka akan dipetakan pada semester kedua untuk dialokasikan melalui APBD 2018," ungkap Wakil Bupati Karimun Anwar Hasyim saat meninjau drainase di Kompleks Bea Cukai, Meral, Kamis (2/3).
Kata Anwar, untuk jangka pendek, alternatif lainnya yang akan dilakukan Pemkab Karimun adalah melakukan rehabilitasi drainase dengan menggunakan anggaran pos bantuan bencana alam. Hanya saja, untuk menggunakan pos bencana yang melekat di Bagian Keuangan Setdakab Karimun harus ditinjau dulu dari aspek hukumnya.
"Untuk penggunaan pos bantuan bencana alam, harus dikaji dulu dengan aspek hukum. Jika ternyata penggunaan anggaran dari pos bencana itu tidak menyalahi aturan, maka akan digunakan. Namun, ternyata berbenturan dengan aturan hukum, tentu saja tidak mungkin kami gunakan," jelas Anwar.
Anwar Hasyim mengaku, dirinya tidak mengetahui persis berapa besaran anggaran yang dialokasikan melalui pos bantuan bencana alam tersebut. Pasalnya, anggaran itu jarang sekali digunakan. Anggaran itu selama ini dipakai ketika terjadinya bencana kebakaran, banjir dan puting beliung seperti yang terjadi tahun-tahun sebelumnya.
Dijelaskan Anwar, ada beberapa titik di Pulau Karimun yang rawan terjadinya banjir, seperti di Gang Awang Noor, Kelurahan Baran Barat, Kecamatan Meral. Ketika hujan dua jam tanpa henti, maka kawasan itu akan menjadi lautan air. Ketinggian air bahkan mencapai betis orang dewasa.
Untuk mengantisipasi banjir di Awang Noor, pihaknya akan membuka drainase yang tersumbat di Kompleks Bea Cukai Kepri. Untuk perbaikan drainase itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kanwil DJBC Khusus Kepri dan pemerintah pusat selaku penanggungjawab jalan nasional. Pasalnya, Jalan A Yani di Komplek Bea Cukai termasuk jalan nasional di Karimun.
"Untuk mengantisipasi banjir di Baran II yang masuk ke Gang Awang Noor, maka mulai besok (hari ini,red) Dinas PU sudah mulai melakukan pengerjaan untuk membuka drainase yang tertutup ini. Seperti apa teknisnya, nanti Dinas PU yang tahu," ungkap Anwar Hasyim yang didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Muhammad Zulfan.
Selain kerja keras yang dilakukan Dinas PUPR, kata Anwar, pihak kelurahan, kecamatan dan masyarakat juga sudah bahu membahu untuk mengantisipasi bencana banjir secara bersama-sama. Mudahn-mudahan dengan upaya keras yang dilakukan oleh seluruh komponen masyarakat, maka bencana banjir ini bisa teratasi. (hk/tambunan)
"Kalau anggaran untuk perbaikan drainase ini tidak terlalu besar. Maka, akan dialokasikan melalui APBD Perubahan 2017 ini. Jika dananya ternyata besar, maka akan dipetakan pada semester kedua untuk dialokasikan melalui APBD 2018," ungkap Wakil Bupati Karimun Anwar Hasyim saat meninjau drainase di Kompleks Bea Cukai, Meral, Kamis (2/3).
Kata Anwar, untuk jangka pendek, alternatif lainnya yang akan dilakukan Pemkab Karimun adalah melakukan rehabilitasi drainase dengan menggunakan anggaran pos bantuan bencana alam. Hanya saja, untuk menggunakan pos bencana yang melekat di Bagian Keuangan Setdakab Karimun harus ditinjau dulu dari aspek hukumnya.
"Untuk penggunaan pos bantuan bencana alam, harus dikaji dulu dengan aspek hukum. Jika ternyata penggunaan anggaran dari pos bencana itu tidak menyalahi aturan, maka akan digunakan. Namun, ternyata berbenturan dengan aturan hukum, tentu saja tidak mungkin kami gunakan," jelas Anwar.
Anwar Hasyim mengaku, dirinya tidak mengetahui persis berapa besaran anggaran yang dialokasikan melalui pos bantuan bencana alam tersebut. Pasalnya, anggaran itu jarang sekali digunakan. Anggaran itu selama ini dipakai ketika terjadinya bencana kebakaran, banjir dan puting beliung seperti yang terjadi tahun-tahun sebelumnya.
Dijelaskan Anwar, ada beberapa titik di Pulau Karimun yang rawan terjadinya banjir, seperti di Gang Awang Noor, Kelurahan Baran Barat, Kecamatan Meral. Ketika hujan dua jam tanpa henti, maka kawasan itu akan menjadi lautan air. Ketinggian air bahkan mencapai betis orang dewasa.
Untuk mengantisipasi banjir di Awang Noor, pihaknya akan membuka drainase yang tersumbat di Kompleks Bea Cukai Kepri. Untuk perbaikan drainase itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kanwil DJBC Khusus Kepri dan pemerintah pusat selaku penanggungjawab jalan nasional. Pasalnya, Jalan A Yani di Komplek Bea Cukai termasuk jalan nasional di Karimun.
"Untuk mengantisipasi banjir di Baran II yang masuk ke Gang Awang Noor, maka mulai besok (hari ini,red) Dinas PU sudah mulai melakukan pengerjaan untuk membuka drainase yang tertutup ini. Seperti apa teknisnya, nanti Dinas PU yang tahu," ungkap Anwar Hasyim yang didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Muhammad Zulfan.
Selain kerja keras yang dilakukan Dinas PUPR, kata Anwar, pihak kelurahan, kecamatan dan masyarakat juga sudah bahu membahu untuk mengantisipasi bencana banjir secara bersama-sama. Mudahn-mudahan dengan upaya keras yang dilakukan oleh seluruh komponen masyarakat, maka bencana banjir ini bisa teratasi. (hk/tambunan)