Karimun (Beritaintermezo.com)-Bupati Karimun Aunur Rafiq berjanji akan memberikan pekerjaan kepada Edison, satu dari keluarga yang selama ini mendiami atau menjaga Pulau Karimun Anak, pulau terdepan Indonesia. Edison akan direkrut menjadi anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan akan ditempatkan di Kantor Camat Tebing.

"Insya Allah kita rekrut dia, mungkin anak tersebut akan kita jadikan sebagai Polisi Pamong Praja, sehingga dia bisa juga membantu pengamanan dan sosialisasi pulau-pulau terluar. Insya Allah akhir tahun ini akan lakukan," ungkap Bupati Karimun Aunur Rafiq usai penyerahan kapal tangkap ikan bagi nelayan tradisional di Baran, Senin (13/8).

Kata Rafiq, Pemerintah Daerah Karimun akan memperhatikan seluruh anak-anak yang mendiami pulau-pulau terpencil apalagi pulau terdepan seperti Pulau Karimun Anak. Mereka akan direkrut dan ditempatkan di instansi pemerintah sebagai bentuk motivasi bagi anak-anak yang lain. Semua anak baik itu yang tinggal di Karimun maupun pulau terpencil memiliki hak yang sama.

"Semua anak memiliki hak dan kesempatan yang sama, baik itu anak di Karimun maupun suku asli. Makanya, saya prioritas dia (Edison) untuk kita rekrut menjadi Polisi Pamong Praja di Kecamatan Tebing dan itu akan menjadi motivasi bagi adik-adik dan saudaranya yang lain agar bisa meningkatkan pendidikan mereka," terang Rafiq.  

Edison merupakan cucu dari Abun (67), penjaga Pulau Karimun Anak. Dia hidup bersama saudaranya di pulau terdepan Indonesia itu. Edison merupakan lulusan SMKN 1 Karimun, sekitar satu tahun silam. Setelah lulus sekolah, dia pernah bekerja namun akhirnya berhenti. Edison adalah seorang mualaf. Dia baru saja memeluk Islam.

Bupati Rafiq menyebut, semua mualaf akan mendapatkan bimbingan secara Islam dari Kementerian Agama, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan juga Kantor Urusan Agama (KUA). Seorang mualaf juga akan mendapatkan bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Karimun. Pemerintah daerah juga akan memberi perhatian dengan merekrutnya menjadi aparatur.   

"Kalau dia seorang mualaf, maka dia akan mendapat bimbingan secara Islam, itu merupakan tugas dari Kementerian Agama yang ada di Kabupaten Karimun, tugas dari MUI dan KUA yang ada di kecamatan. Kemudian, mereka sebagai mualaf juga akan mendapatkan hak dari Baznas, yang akan memberikan bantuan," terang Rafiq.

Aunur Rafiq menyebut, pemerintah daerah akan memperhatikan warga yang mendiami Pulau Karimun Anak secara sistemik. Jika warga yang mendiami pulau terdepan itu hidup sebagai nelayan, maka mereka akan disentuh dengan bantuan kapal dan alat tangkap ikan. Bupati Rafiq langsung memerintahkan Kepala Dinas Perikanan Ruffindy Alamsjah untuk mendata warga Karimun anak agar segera diberi bantuan.

"Tentunya kita melihat, disana ada kehidupan. Disana ada masyarakatm ada aktivitas, apa yang dapat kita sentuh dengan mereka. Kalau mereka nelayan tentu kita bantu dengan memberikan kapal dan alat tangkap. 'Pak Ruffindy, di Karimun Anak ada beberapa keluarga yang hidup sebagai nelayan. Kemarin anggota DPR sudah sampai, kita kecolongan," ujar Aunur Rafiq sambil memanggil Kepala Dinas Perikanan Karimun Ruffindy Alamsjah.

Anggota DPR RI, Dwi Ria Latifa beberapa waktu lalu mengunjungi keluarga Abun, penjaga Pulau Karimun Anak. Dia melihat, kehidupan Abun dan keluarganya cukup memprihantikan. Mereka hidup terasing dan jauh dari hiduk pikuk kehidupan kota. Keluarga ini hanya makan seadanya. Gubuk mereka tak ada penerangan, karena diada dialiri listrik.

"Kehidupan keluarga ini cukup memprihatinkan. Ini perlu difikirkan secara sistemik, bukan membantunya dalam konsep insidentil. Bagaimana kita menata tempat ini supaya mereka juga punya kehidupan yang layak. Saya fikir ini harus difikirkan dalam program ke depan, supaya mereka punya harapan hidup yang lebih baik, mulai dari kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan mereka," ujar Dwi Ria Latifa.

Kata Ria, meski hidup dalam keterasingan, namun dia merasa bangga ketika mendengar salah seorang cucu Abun, Edison yang bisa menamatkan sekolah sampai SMK. Walau dengan perekonomian seadanya. Alat transportasi yang tidak memadai, pergi sekolah dengan menantang maut. Namun, dengan semangat yang pantang menyerah, Edison mampu menyelesaikan sekolahnya.

"Kita tahu kehidupan keluarga ini sangat pas-pasan. Hidup dengan serba kekurangan, bahkan terasing di pulau terpencil seperti ini. Alhamdulillah, salah seorang cucu beliau yang bisa menamatkan sekolah di SMKN 1. Walau sekolah tak ada biaya, alhamdulillah dia dibantu oleh Pemkab Karimun melalui beasiswa," terang Ria.

Ria berpesan kepada Edison, karena dia satu-satunya dari keluarga Abun yang berhasil menamatkan sekolah hingga SMK, maka harapan keluarga itu ada di pundak Edison. Dia harus keluar dari Pulau Karimun Anak. Pergi merantau ke Pulau Karimun dan mencari pekerjaan yang layak agar bisa membantu kehidupan keluarga besarnya di Karimun Anak. (hk/hen)