Canangkan Jadi Event Nasional, FPP Resmi Dibuka Deputi Kemenpar RI

  Canangkan Jadi Event Nasional, FPP Resmi Dibuka Deputi Kemenpar RI

Tanjungpinang (Beritaintermezo.com) - Festival Pulau Penyengat (FPP) yang akan berlangsung di Pulau Sejarah, Pulau Penyengat Indrasakti Tanjungpinang, resmi dibuka oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran PariwisataNusantara, Kementrian Pariwisata Republik Indonesia (RI), Dra Esthy Reko Astuti, M,Si, di Balai Adat Pulau Penyengat, Tanjungpinang, Sabtu (20/2).

Festival Budaya yang akan berlangsung selama lima hari (20 sampai dengan 25) Februari 2016 tersebut, akan menampilkan beragam seni dan budaya Melayu di Kepri, seperti lomba Gurindam 12, lomba jong, sampan layar, layang-layang, gasing, lomba masak kuliner Melayu, melukis,pantun, fashion show, fotografer, pompong hias, becak hias, serta lomba bercirikan budaya Melayu lainnya.

Meski terus diguyur hujan lebat, Festival Pulau Penyengat tetap berlangsung khimad. Para peserta yang berasal dari dalam dan luar negeri tetap antusias menyemarakkan festival budaya yang diselenggarakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang bekerja sama dengan Kementrian Pariwisata RI.

Alhasil, hujan yang terus turun di bumi Melayu sejak pagi itu pun tak mematahkan semangat para peserta festival dan masyarakat Pulau Penyengat untuk datang menyaksikan acara pembukaan festival.

Dalam kesempatannya, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kemenpar RI, Esthy menyatakan bahwa Pemerintah Pusat siap mendukung setiap pelaksanaan ivent pariwisata di daerah.

"Untuk Festival Pulau Penyengat ini, tidak saja menjadi agenda tahunan, akan tetapi akan menjadi ivent Nasional dari daerah Provinsi Kepri," ujarnya.

Esthy mengakui, bahwa Pulau Penyengat merupakan destinasi pariwisata di Tanjungpinang yang sangat luar biasa.

Dirinya, sejak sekolah dasar sudah kenal Gurindam 12, dan sejak berkecimpung di pariwisata, dirinya baru tau ternyata Gurindam 12 berasal dari Pulau Penyengat.

Menurut Esthy, Kepri memiliki banyak potensi pariwisata yang dapat dikembangkan. Salah satunya Pulau Penyengat yang memiliki daya tarik wisata yang harus diangkat.

"Destinasi wisata yang kita miliki perlu kita promosikan secara bersama, mulai dari pusat, kerja sama lintas sektoral hingga masyarakat, yang nantinya destinasi wisata di Indonesia menjadi daya tarik bagi wisatawan dunia," ujarnya.

Selain meningkatkan target pengunjung wisatawan, kata Esthy, juga akan melestarikan budaya dan dapat memberdayakan masyarakat lokal yang akan berimbas pada peningkatan ekonomi masyarakat.

"Untuk itu, saya berharap, setiap ada ivent, masyarakat harus dilibatkan, sehingga ivent ini benar-benar dimilki bersama," pesannya.

Pembukaan Festival Pulau Penyengat ditandai dengan pemukulan Marwas oleh Deputi Kemenpan, didampingi Kapolda Kepri, Wakapolda Kepri, Sekdaprov, Walikota Tanjungpinang, Wakil Walikota Tanjungpinang, Sekdako Tanjungpinang, serta Jajaran FKPD.

Sementara itu, Walikota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, menyampaikan terima kasihnya kepada Kemenpar RI yang telah memprakasai kegiatan Festival Pulau Penyengat ini.

"Mudah-mudahan FPP menjadi prioritas untuk pengembangan pariwisata budaya di Kepri, khusunya Tanjungpinang," ujar Lis.

Dikatakan Lis, Festival Pulau Penyengat ini bisa menjadi momentum yang penting guna melestarikan nilai-nilai budaya dan sejarah di Provinsi Kepri, terutama Tanjungpinang.

"Dengan kerja sama, Pulau Penyengat dapat dipromosikan ke skala Nasional dan Internasional. Dan festival ini bisa dijadikan sebagai agenda wisata Nasional, karena Penyengat merupakan sebagian sejarah bangsa Melayu," jelas Lis.

Sementara itu undangan dari juriat pewaris Kerajaan Riau Lingga berasal dari negara Singapura, Raja Muhammad Khlaid Bin Raja Adnan menanggapi perhelatan ini sangat luar biasa dan sangat bangga.

Sebab, kegaitan ini sudah sangat jarang dilakukan terutama dalam pagelaran kesenian dan budaya warisan leluhur.

"Kegaitan ini sangat bagus dan kami para juriat Kerajaan Riau Lingga yang juga masih ada talian keturunan yang ada di Singapura sangat mengapresiasi sekali pelaksanaan ini. Sebab, dengan adanya event ini Pulau Penyengat akan lebih dikenal luas dan juga kebudayaan dan adat istiadat akan tetap kekal abadi," jelasnya.

Peserta dari Singapura yang ikut andil dalam FPP ini untuk berlomba ada 15 orang peserta, dan juga dihadiri atau dikunjungi lebih kurang 30 keluarga juriat dan juga belasan orang yang sengaja untuk menyaksikan kegiatan ini.

"Kami ramai datang ke sini (Penyengat-red). selain untuk menyakiskan kegiatan ini juga untuk memberikan dukungan kepada peserta dari Singapura. Saya juga mengharapkan agar kegiatan dapat mengagungkan atau lebih memashurkan Pulau Penyengat agar dilaksanakan setiap tahunnya," pungkasnya.(omry)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index