KARIMUN (Beritaintermezo.com)-Harapan besar masyarakat Karimun akan berakhirnya krisis air bersih terletak di pundak Indra Santo, Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Karimun yang baru saja dilantik oleh Bupati Karimun Aunur Rafiq di Gedung Nasional Tanjungbalai Karimun, Kamis (3/3). Dalam kesempatan itu juga dilantik Dirut BUP Indrawan Susanto dan tiga orang Badan Pengawas BUP.
"Di pundak anda kami serahkan masalah yang ada untuk segera diselesaikan dan harus mampu memecahkan masalah air bersih. Masalah ini pun merupakan salah satu program dari Bupati dan Wakil Bupati Karimun terpilih, paling tidak tiga tahun sudah beres," pinta Rafiq kepada Indra Santo.
Kata Rafiq, mengurai benang kusut persoalan air bersih di Karimun memang tidaklah mudah. Untuk itu dia meminta kepada Indra Santo agar bersabar dalam menghadapi berbagai macam permasalahan yang telah menanti dan saat ini setelah pemisahan PDAM dari Perusda. Rafiq akan terus memantau PDAM Tirta Karimun dalam setahun iniUntuk itu kurun waktu dalam setahun ini PDAM akan terus dipantau.
Untuk menunjang kinerja PDAM Tirta Karimun, Pemkab Karimun mengucurkan dana yang sangat besar, yakni sebesar Rp30 miliar pada 2016 ini,dana tersebut berasal dari APBN melalui Satker Kementerian Pekerjan Umum (PU) di Batam sebesar Rp23 miliar dan dari APBD Karimun sebesar Rp7 miliar.
Aunur Rafiq meminta kepada Direktur PDAM Tirta Karimun yang baru dilantik agar bisa memaksimalkan suplai air ke pelanggan dengan menghasilkan 100 atau 150 liter per detik. Sementara saat ini paling hanya ada 30 liter per detik. Ke depan sudah harus bisa mencapai 50 liter per detik. "Idealnya kita harus bisa mencapai sekitar 100 atau 150 per detik dan ini yang perlu kita kejar," ujarnya.
Saat ini, sumber air bersih di Karimun masih mengandalkan waduk Seibati dan waduk di Pongkar. Untuk waduk Pongkar, saat ini sudah dipasang pipa primer yang dikoneksikan ke instalasi yang ada di Bati. Setelah dua waduk itu beroperasi maksimal, maka suplai air bersih ke pelanggan akan lancar.
Untuk tahap awal, Rafiq meminta kepada PDAM Tirta Karimun agar meningkatkan pelayanan termasuk perbaikan. Setelah semuanya jalan dan hasilnya bagus maka dipersilahkan untuk menaikkan tarif air. "Jangan fikirkan tarif air dulu, tapi tahap awal berikan pelayanan yang baik kepada masyarakat," tuturnya.
Badan Pengawas
Setelah dilantiknya Direktur PDAM Tirta Karimun, maka dalam waktu dekat akan dibentuk panitia seleksi (pansel) yang akan merekrut Badan Pengawas PDAM Tirta Karimun. Aunur Rafiq akan segera berkoordinasi dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Karimun TS Arif Fadillah untuk pembentukan pansel Badan Pengawas tersebut.
"Setelah pelantikan Direktur PDAM, maka langkah selanjutnya membentuk Badan Pengawas. Saya akan minta kepada Sekda dan Asisten II yang membidangi ini untuk panitia seleksi pembentukan Badan Pengawas. Mereka bisa saja berasal dari akademisi, birokrat dan juga dari Perpamsi," ungkap Rafiq.
Aunur Rafiq yakin, banyak putra-putra terbaik Karimun yang memiliki kemampuan dan wawasan terkait pengawasan dalam mengelola air bersih yang akan duduk sebagai Badan Pengawas PDAM Tirta Karimun nantinya. Namun, sebelumnya harus dibentuk pansel yang akan merekrut pencalonan Badan Pengawas tersebut.
Sementara, Direktur PDAM Tirta Karimun Indra Santo mengMenurut Indra, memang saat ini Kabupaten Karimun tengah mengalami krisis air bersih baik itu di Karimun, Moro dan Kundur. Sehingga dia merencanakan akan melakukan pendalaman terhadap danau yang menjadi sumber air bersih. Hal tersebut dilakukan karena memang selama ini kita tidak memiliki sumber mata air untuk kebutuhan air bersih, yang kesemuanya hanyalah waduk tadah hujan.
Terkait kantor PDAM, Indra mengaku untuk sementara waktu masih bergabung dengan Perusda yang terletak di SPBU Poros, sembari menunggu selesainya pembangunan kantor PDAM di sekitar waduk Pongkar yang dibangun oleh Satker. Diperkirakan, kantor itu akan selesai pada 2017 mendatang. (tambunan)
"Di pundak anda kami serahkan masalah yang ada untuk segera diselesaikan dan harus mampu memecahkan masalah air bersih. Masalah ini pun merupakan salah satu program dari Bupati dan Wakil Bupati Karimun terpilih, paling tidak tiga tahun sudah beres," pinta Rafiq kepada Indra Santo.
Kata Rafiq, mengurai benang kusut persoalan air bersih di Karimun memang tidaklah mudah. Untuk itu dia meminta kepada Indra Santo agar bersabar dalam menghadapi berbagai macam permasalahan yang telah menanti dan saat ini setelah pemisahan PDAM dari Perusda. Rafiq akan terus memantau PDAM Tirta Karimun dalam setahun iniUntuk itu kurun waktu dalam setahun ini PDAM akan terus dipantau.
Untuk menunjang kinerja PDAM Tirta Karimun, Pemkab Karimun mengucurkan dana yang sangat besar, yakni sebesar Rp30 miliar pada 2016 ini,dana tersebut berasal dari APBN melalui Satker Kementerian Pekerjan Umum (PU) di Batam sebesar Rp23 miliar dan dari APBD Karimun sebesar Rp7 miliar.
Aunur Rafiq meminta kepada Direktur PDAM Tirta Karimun yang baru dilantik agar bisa memaksimalkan suplai air ke pelanggan dengan menghasilkan 100 atau 150 liter per detik. Sementara saat ini paling hanya ada 30 liter per detik. Ke depan sudah harus bisa mencapai 50 liter per detik. "Idealnya kita harus bisa mencapai sekitar 100 atau 150 per detik dan ini yang perlu kita kejar," ujarnya.
Saat ini, sumber air bersih di Karimun masih mengandalkan waduk Seibati dan waduk di Pongkar. Untuk waduk Pongkar, saat ini sudah dipasang pipa primer yang dikoneksikan ke instalasi yang ada di Bati. Setelah dua waduk itu beroperasi maksimal, maka suplai air bersih ke pelanggan akan lancar.
Untuk tahap awal, Rafiq meminta kepada PDAM Tirta Karimun agar meningkatkan pelayanan termasuk perbaikan. Setelah semuanya jalan dan hasilnya bagus maka dipersilahkan untuk menaikkan tarif air. "Jangan fikirkan tarif air dulu, tapi tahap awal berikan pelayanan yang baik kepada masyarakat," tuturnya.
Badan Pengawas
Setelah dilantiknya Direktur PDAM Tirta Karimun, maka dalam waktu dekat akan dibentuk panitia seleksi (pansel) yang akan merekrut Badan Pengawas PDAM Tirta Karimun. Aunur Rafiq akan segera berkoordinasi dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Karimun TS Arif Fadillah untuk pembentukan pansel Badan Pengawas tersebut.
"Setelah pelantikan Direktur PDAM, maka langkah selanjutnya membentuk Badan Pengawas. Saya akan minta kepada Sekda dan Asisten II yang membidangi ini untuk panitia seleksi pembentukan Badan Pengawas. Mereka bisa saja berasal dari akademisi, birokrat dan juga dari Perpamsi," ungkap Rafiq.
Aunur Rafiq yakin, banyak putra-putra terbaik Karimun yang memiliki kemampuan dan wawasan terkait pengawasan dalam mengelola air bersih yang akan duduk sebagai Badan Pengawas PDAM Tirta Karimun nantinya. Namun, sebelumnya harus dibentuk pansel yang akan merekrut pencalonan Badan Pengawas tersebut.
Sementara, Direktur PDAM Tirta Karimun Indra Santo mengMenurut Indra, memang saat ini Kabupaten Karimun tengah mengalami krisis air bersih baik itu di Karimun, Moro dan Kundur. Sehingga dia merencanakan akan melakukan pendalaman terhadap danau yang menjadi sumber air bersih. Hal tersebut dilakukan karena memang selama ini kita tidak memiliki sumber mata air untuk kebutuhan air bersih, yang kesemuanya hanyalah waduk tadah hujan.
Terkait kantor PDAM, Indra mengaku untuk sementara waktu masih bergabung dengan Perusda yang terletak di SPBU Poros, sembari menunggu selesainya pembangunan kantor PDAM di sekitar waduk Pongkar yang dibangun oleh Satker. Diperkirakan, kantor itu akan selesai pada 2017 mendatang. (tambunan)