KARIMUN (Beritaintermezo.com)-Sebanyak 2.200 balita se Kecamatan Tebing menjadi target pihak Kecamatan dalam kegiatan pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) dalam mencegah polio. Hal itu disampaikan Kepala Puskesmas Tebing, Paras Hasibuan pada acara pencanangan PIN Polio di Posyandu Sakura Kelurahan Tebing, Selasa (8/3).
"Sasaran kita adalah seluruh balita di Kecamatan Tebing yang masih di bawah lima tahun. Hak anak untuk mendapatkan imuniasai tetes polio sebanyak 2200 balita. Tapi yang didata oleh PKK bersama timnya saat ini masih 1600 balita. Ini yang harus kita kejar," ucap Paras.
Untuk menyiasati itu kata Paras, maka tim yang bertugas menyediakan tinta untuk menyelupkan jari bayi yang telah ditetesi polio. Sebelum masa PIN Polio berakhir, tim dari Puskesmas Kecamatan Tebing akan sweeping kerumah-rumah warga mencari bayi yang belum mengikuti PIN Polio sehingga orang tuanya akan diinstruksikan mebawa bayi ke pos terdekat.
"Tujuan dari jari bayi dicelupi tinta adalah untuk mengetahui apakah ada bayi yang belum diberikan tetes polio, kalau ada yang jarinya tidak ada tinta maka itu belum diberikan tetes polio. Sedangkan tinta yang kita gunakan sangat aman untuk bayi dan tidak membahayakan," jelas Paras lagi.
Ditempat terpisah, Bupati Karimun Aunur Rafiq dalam membuka pencanangan PIN Polio di Posyandu Lavender Kecamatan Karimun menyebutkan, para orang tua wajib membawa anaknya ke pos PIN Polio untuk diberikan tetes polio. Karena upaya ini adalah untuk membuat Karimun bebas dari polio.
"Saya ucapkan terimakasih kepada Dinas Kesehatan yang telah mencanangkan kegiatan ini. Semoga pekan imunisasi ini mencapai target. Kepada petugas agara dapat menjalankan tugas dengan baik," ucapnya.
Usai membuka pencanangan tersebut, Aunur Rafiq bersama Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Karimun, Raja Asmah yang merupakan istrinya berkeliling mengunjungi posyandu yang melaksanakan imunisasi polio.
Dalam hal ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun menargetkan sebanyak 21.871 balita se Kabupaten harus ditetesi polio. Dengan 313 pos yang tersebat di 12 Kecamatan.(tambunan)
"Sasaran kita adalah seluruh balita di Kecamatan Tebing yang masih di bawah lima tahun. Hak anak untuk mendapatkan imuniasai tetes polio sebanyak 2200 balita. Tapi yang didata oleh PKK bersama timnya saat ini masih 1600 balita. Ini yang harus kita kejar," ucap Paras.
Untuk menyiasati itu kata Paras, maka tim yang bertugas menyediakan tinta untuk menyelupkan jari bayi yang telah ditetesi polio. Sebelum masa PIN Polio berakhir, tim dari Puskesmas Kecamatan Tebing akan sweeping kerumah-rumah warga mencari bayi yang belum mengikuti PIN Polio sehingga orang tuanya akan diinstruksikan mebawa bayi ke pos terdekat.
"Tujuan dari jari bayi dicelupi tinta adalah untuk mengetahui apakah ada bayi yang belum diberikan tetes polio, kalau ada yang jarinya tidak ada tinta maka itu belum diberikan tetes polio. Sedangkan tinta yang kita gunakan sangat aman untuk bayi dan tidak membahayakan," jelas Paras lagi.
Ditempat terpisah, Bupati Karimun Aunur Rafiq dalam membuka pencanangan PIN Polio di Posyandu Lavender Kecamatan Karimun menyebutkan, para orang tua wajib membawa anaknya ke pos PIN Polio untuk diberikan tetes polio. Karena upaya ini adalah untuk membuat Karimun bebas dari polio.
"Saya ucapkan terimakasih kepada Dinas Kesehatan yang telah mencanangkan kegiatan ini. Semoga pekan imunisasi ini mencapai target. Kepada petugas agara dapat menjalankan tugas dengan baik," ucapnya.
Usai membuka pencanangan tersebut, Aunur Rafiq bersama Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Karimun, Raja Asmah yang merupakan istrinya berkeliling mengunjungi posyandu yang melaksanakan imunisasi polio.
Dalam hal ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun menargetkan sebanyak 21.871 balita se Kabupaten harus ditetesi polio. Dengan 313 pos yang tersebat di 12 Kecamatan.(tambunan)
