Bupati Rafiq Sebut Ekonomi Karimun Anjlok

Bupati Rafiq Sebut Ekonomi Karimun Anjlok
Aunur Rafiq

KARIMUN (Beritaintermezo.com)- Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Karimun, Kepri anjlok dengan kisaran pada angka 6,87 persen. Padahal, sejak tiga tahun terakhir angka pertumbuhan ekonomi di kabupaten itu dinilai cukup baik dengan kisaran 7,26 persen. Sayangnya, pertumbuhan ekonomi itu hanya mampu bertahan hingga 2014.

"Kita pernah sampai puncaknya pada angka 7,26 persen di tahun 2012. Pada saat itu, kondisi perekonomian sagat baik, investasi pun sangat tinggi. Tapi dengan kondisi ekonomi secara global yang saat ini juga dihadapi berbagai daerah dan regional maka berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi kita yang hari ini (kemarin) turun menjadi 6,87," kata Bupati Karimun Aunur Rafiq, Minggu (3/4).

Kendati demikian menurutnya, angka 6,87 persen itu dinilai masih berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional. Hanya saja, saat ini pertumbuhan ekonomi Karimun masih berada di bawah Batam. Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi itu, Rafiq pun mendorong iklim investasi dengan menciptakan daya saing dan daya tarik dengan regulasi daerah. Caranya, perizinan akan dipermudah.

"Perizinan banyak yang tidak lagi di kita. Karena ada sebagian perizinan di Kabupaten Karimun yang wewenangnya berada di Provinsi Kepri. jadi regulasi tersebut juga harus sinkron antara provinsi dengan kita. Upaya kita nanti akan melakukan rapat koordinasi dengan provinsi, yang mana jadi kewenangan provinsi kita harapkan di daerah agar lebih dipermudah," katanya.

Ia juga meminta kepada Badan Pelayanan Terpadu Provinsi Kepri agar memahami kondisi di daerah khususnya Kabupaten Karimun. Jika menginginkan daerah terus berkembang maka harus memberikan kemudahan dan beri regulasi yang cepat, sehingga iklim investasi akan semakin membaik.

Karena selama ini kata dia lagi, ada beberapa perizinan yang masih menjadi wewenang di provinsi yang dulunya berada di Kabupaten Karimun, tapi sekarang diambil alih provinsi dan jangan sampai terjadi hambatan-hambatan. Sebab dulu dianggap di daerah perizinannya sulit sehingga ditarik ke provinsi, sehingga provinsi pun diharapkan agar dipermudah.

"Jadi nanti kita akan rapat dengan Gubernur Kepri dan kita sampaikan permasalahan daerah. Saya kira Gubernur Kepri sangat arif. Dia berpengalaman dan tentu dia tahu bagaimana mengambil langkah sinkronisasi kebijakan antara provinsi dengan daerah," tutupnya.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Karimun Dwi Untung menambahkan, sejak pertengahan 2015 hingga awal 2016 ini pertumbuhan ekonomi Karimun benar-benar turun drastis. Menurunnya ekonomi itu bukan hanya melanda pemerintah daerah dengan banyaknya menunda sejumlah proyek fisik, namun para pengusaha juga terkena imbas.

"Semua sektor ekonomi di Karimun lesu. Mulai dari properti, automotif, perbankan hingga usaha perkapalan. Para pengusaha di Karimun belum bisa mengembangkan jaringan usaha dengan kondisi saat ini. Dengan mampu bertahan saja, saya rasa sudah sangat cukup," ungkap Dwi Untung.

Ia belum bisa memprediksi ekonomi Karimun bisa pulih lagi. Namun dia hanya berharap, pemerintah pusat maupun daerah bisa mengubah sistem regulasi dengan mempermudah perizinan tanpa harus melewati birokrasi yang berbelit-belit. Jika itu sudah mulai berjalan, maka gairah ekonomi Karimun akan tumbuh kembai. (tambunan)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index