Puisi Fadli Zon "Doa Yang Ditukar" Jauhkan Prabowo dari NU
Rabu, 06-02-2019 - 20:31:17 WIB
|
Foto (internet)
|
JAKARTA (BI)-Pro-kontra puisi Waketum Gerindra Fadli Zon yang diberi judul ‘Doa yang Ditukar’ dan mendapat respon negatif dari masyarakat, khususnya warga NU, justru akan manjauhkan Prabowo dari Nahdliyin di pilpres ini.
“Puisi Fadli Zon itu membuat warga Nahdlatul Ulama (NU) atau Nahdliyin justru makin menjauh dari Prabowo, dan sebaliknya menguntungkan Jokowi – KH. Ma'ruf Amin,” tegas Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo - Maruf Amin, Arsul Sani di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (6/2/2019).
Menurut Sekjen PPP itu, kerugian politik itu karena puisi Wakil Ketua DPR RI itu bertentangan dengan kultur dan tradisi NU. “Nahdliyin itu selalu menghormati kiai dan ulamanya meski memiliki pandangan dan sikap yang berbeda. Sehingga puisi Fadli Zon itu berbalik dan merugikan Prabowo,” tambahnya.
Apalagi NU dan waga NU itu mempunyai kultur dan tradisi sendiri. Kultur NU itu selalu menghormati ulama dan kiainya, meski berbeda pandangan.
"Terlabih dalam puisi itu ada ekspresi, baik lisan atau tulisan, yang menciderai rasa hormat kepada ulama, sehingga puisi itu berbalik menyerang Fadli Zon," pungkasnya.
Fadli Zon sebelumnya menulis puisi berjudul 'Doa yang Ditukar' pada Minggu (3/2) lalu. Dalam puisi itu, dia menyindir soal agama yang diobral hingga penguasa tengik.
Puisi itu mendapat respons dari sejumlah kalangan politikus hingga Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid, juga ikut mempersoalkan puisi Fadli Zon itu.(Bir).
Komentar Anda :