Pekanbaru (Beritaintermezo.com)-Tanspormasi Digital PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) telah meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pertumbuhan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Kehadiran Agen BRIlink yang tersebar di seluruh penjuru pelosok desa maupun kelurahan menjadi bentuk peningkatakan pelayanan  terhadap masyarakat.

PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) terus menunjukkan komitmennya untuk memperluas layanan. Transformasi Digital dilakukan secara masih untuk menembus pelayanan kepada masyarakat hingga pelosok desa. Melalui Agen BRIlink yang telah lolos screening menjadi perefal calon debitur ultramikro (UMI) melalui aplikasi Brlink Mobile yang terkoneksi ke Brispot Pemrakarsa. Agen BRIlink yang sudah lolos screening langsung ditunjuk sebagi agen ultra mikro.

"Agen BRIlink yang ditunjuk merupakan yang sudah lulus screening  dan layak menjadi agen UMI," kata Micro Busines Departmen Head RO Pekanbaru Arif R Hakim Jumat (20/1/2023) lalu.

Masyarakat atau nasabah tidak lagi harus mendatangi kantor Bank untuk melakukan transaksi. Karena agen Mitra UMI sudah tersebar keseluruh pelosok desa dan keluarahan. Di Agen BRIlink ini, masyarakat dapat dilayani terkait produk  atupun transaksi lainnya.

Beberapa layanan di BRIlink ini diantaranya Lakupandai atau kegiatan yang menyediakan layanan perbankan dan layanan keuangan lainnya yang dilakukan tidak melalui jaringan kantor seperti Cash In & Out, Report,  Setoran Uang,    Tarik Tunai,   Isi Ulang Pulsa,  Belanja Merchant .

Kemudian ada layanan Mini ATM yang akan melayanai Registrasi Mobile Banking, Registrasi Internet Banking, Informasi Rekening,  Transfer, Pembayaran,  Isi Ulang Pulsa dan setor pasti.

Humas dan Protokoler Kanwil BRI Pekanbaru Senin (27/2/2023) mengatakan Saat ini Layanan BRIlink terdapat dimana-mana. Bahkan BRIlink ini mencapai ke pelosok desa yang telah tersedia jaringan.

Sebagai perusahaan perbankan yang ikut membangun negara dalam peningkatan ekonomi masyarakat, BRI melebarkan sayap bekerjasama dengan nasabah untuk meningkatkan pelayanan dan pengembangan UMKM di seluruh pelosok desa.

BRI sendiri untuk menetapkan menjadi agen BRIlink tidak begitu menetapkan syarat yang sulit untuk dilengkapi calon nasabah.  

Calon agen  yang jelas merupakan nasabah simpanan dan/atau pinjaman BRI. Memiliki penghasilan dari kegiatan usaha dan/atau kegiatan tetap lainnya, minimal 2 tahun. Kemudian memiliki identitas dengan Bukti Kartu Tanda Penduduk (KTP), menyanggupi Legalitas usaha, minimal dari perangkat desa/kelurahan dan tidak menjadi Agen Laku Pandai bank lain

Lalu bagaimana meningkatkan perekonomian bagi UMKM masyarakat? Andi menyebutkan pada prinsipnya, sistem fee pada keagenan BRILink dibagi menjadi 2 fee, dimana total kedua fee tersebut merupakan Biaya Pelanggan (biaya yang dibebankan kepada customer/pelanggan yang bertransaksi di Agen BRILink).

Adapun 2 fee tersebut diantaranya Fee Admin Bank, merupakan biaya yang terbentuk secara sistem dan dibebankan langsung kepada rekening yang bertransaksi di AgenBRILink. Atas fee ini, akan secara otomatis by sistem dibagi menjadi 50% untuk agen dan 50% untuk BRI.

Selanjutnya Tarif Jasa Agen, merupakan biaya jasa yang diberikan langsung oleh customer kepada AgenBRILink atas setiap transaksi/fitur yang dilakukan. Fee ini murni seluruhnya menjadi hak AgenBRILink. Besaran tarif/biaya per masing-masing fitur transaksi berbeda-beda dan seluruhnya diatur dalam daftar tarif keagenan BRILink, serta mengacu pada PKS keagenan antara BRI dengan AgenBRILink.

Selain untuk meningkatkan pelayanan terhadap nasabah BRI, BRIlink menjadi salah satu UMKM yang meningkatkan ekonomi masyarakat. Calon Agen langsung mendapatkan nilai branding AgenBRILink sebagai agen resmi yang merupakan kepanjangan tangan dari BRI.

"Hal ini dapat meningkatkan brand image Agen di masyarakat karena setiap agen baru akan kami bekali langsung minimal berupa spanduk AgenBRILink dan sertifikat agen," kata Andi

Selanjutnya menjadi agen BRILink diversifikasi usaha yang dapat meningkatkan pendapatan melalui mekanisme sharing fee. Dengan adanya BRILink sebagai usaha pendamping, memberikan potensi kepada Agen untuk melakukan cross selling produk, baik produk dari usaha eksisting si agen, maupun produk-produk yang ada di fitur AgenBRILink. Misal, AgenBRILink yang memiliki usaha eksisting Toko Kelontong, dapat menawarkan produk sembakonya kepada customer yang sedang melakukan transaksi transfer, begitu pula sebaliknya.

"Dengan adanya fitur simpanan dan pinjaman BRI yang dapat direferalkan melalui AgenBRILink, maka para agen selain mendapatkan fee referral juga sekaligus menjadi media dan pusat inklusi-literasi keuangan bagi masyarakat di sekitarnya dan diharapkan dalam jangka menengah bisa membentuk cashless community bagi masyarakat di sekitarnya," sebut Andi.

Dengan transformasi digital BRI, hingga saat ini jumlah agen BRIlink diseluruh Indnesia telah mencapai ratusan ribu agen. Untuk Indonesia kata Andi Total agen BRILink sebanyak 630.000. Sementara di Provinsi Riau terdapat 17.900 Agen BRILink.

Salah satu agen BRILink yang sudah resmi sebagai agen Mitra UMI adalah agen BRILink Hafizzudi. Sejak awal 2020 lalu, agen BRILink yang berlokasi di Jalan Raya Pekanbaru Bangkinang Km 14,5 Kampar itu menjadi pereferal calon debitur UMI. Bahkan sudah lima usaha yang berhasil difasilitasinya untuk menerima pinjaman usaha ultra mikro. Dengan semangat untuk membawa pelaku usaha ultra mikro naik kelas, agen BRILink ini menginformasikan adanya pinjaman maksimal plafon Rp10 juta tanpa agunan kepada pelaku usaha.

Hafizzudi menjelaskan, untuk pengajuan pinjaman sangat mudah. Awalnya nasabah mendatangi agen BRILink terdekat. Lalu, nasabah mengajukan pinjaman dengan melengkapi persyaratan, di antaranya KTP, kartu keluarga (KK) dan surat keterangan usaha (SKU) dari desa/kelurahan. Kemudian agen BRILink mendatangi rumah nasabah dan memfoto tempat usaha nasabah.

"Juga harus foto selfie di tempat usaha. Setelah lengkap, melalui aplikasi BRILink Mobile yang terkoneksi ke Brispot Pemrakarsa kami meng-upload data-data terkait nasabah tersebut. Kemudian kami berkomunikasi dengan mantri yang membina agen BRILink. Selanjutnya mantri yang akan meneruskan ke unit terdekat," katanya.

Hafizzudi menceritakan, pelaku usaha ultra mikro yang mengajukan pinjaman melalui dirinya menyambut baik upaya BRI untuk mengangkat perekonomian. Melalui pembiayaan ini pula, pelaku usaha ultra mikro punya tambahan modal untuk mengembangkan kapasitas usaha.

"Misalnya usaha laundri dengan adanya pinjaman usaha ultra mikro bisa membeli setrika uap dan menambah koleksi pewangi pakaian. Usaha menjadi lebih meningkat," ujarnya.

Pembayaran pinjaman juga lebih fleksibel tidak memberatkan. Bisa dicicil harian, mingguan, bulanan, tiga bulanan, dan per enam bulanan. Nasabah sangat terbantu dengan adanya fasilitas pinjaman tersebut.***(jin)